Menyuburkan Semangat Cinta Negeri

Publish

14 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
351
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Menyuburkan Semangat Cinta Negeri 

Oleh: Amalia Irfani, Dosen IAIN Pontianak, Sekretaris LPP PWM Kalbar

Banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai generasi bangsa untuk membuktikan rasa cinta,  dan bangga bertanah air Indonesia. Diksi mencintai misalnya kepada seseorang perlu pembuktian, harus melalui tantangan, cabaran, bahkan derai air mata yang menusuk kalbu,  baru cinta dapat disebut tulus ikhlas. 

Meminjam kata pujangga dengan sebutan cinta sejati. Begitu pula sebagai bagian masyarakat dan rakyat ibu Pertiwi, harus ada bukti sebagai nilai kesungguhan. Persoalannya terletak pada mau atau tidak kita berbuat, berkarya dan terus berusaha sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Jika ada yang berkata banyak jalan menuju Roma, maka begitulah seharusnya generasi bangsa republik ini berpikir dan bertindak untuk menjaga NKRI agar tetap tangguh dan jaya dengan sungguh-sungguh. 

Kesungguhan dapat diartikan motivasi yang tumbuh subur dalam diri individu sebab telah memiliki pikiran dan tekad untuk berbuat dan terus berjuang dan tidak ingin berputus asa. Kesungguhan (conscientiousness) merupakan kecenderungan seseorang untuk dapat diandalkan, terorganisir, menyeluruh dan bertanggung jawab (Ivancevic & Matteson, 2008). Kesungguhan sikap lahir karena individu telah tersugesti menjadi baik, berpikir positif, terus belajar mengejar ketertinggalan. 

Ahli hikmah berujar, "Jadikanlah kesungguhan sebagai buah kesehatanmu, jadikanlah pekerjaan sebagai pengisi kekosonganmu. Karena tidak seluruh waktu akan datang kepadamu, dan apa yang telah terlewati tidak akan dapat dikejar kembali." 

Nasehat diatas bagian dari nikmat Allah berupa waktu, kesempatan dan kesehatan yang tidak akan terulang. Untuk itu penting bagi generasi bangsa ini selalu diberi suntikan semangat agar tidak lena dalam buaian dunia maya yang lebih tampak nyata dibandingkan dengan kehidupan sosial mereka. Generasi ini harus terus di disiram jiwa dan pikirannya dengan muatan ilmu agama agar tidak salah langkah, tidak putus asa tanpa pijakan. 

Menyemangati Generasi Untuk Indonesia Maju

Persoalan degradasi moral bangsa di new media tidak bisa dipandang sederhana. Kepedulian berbagai pihak pada nasib generasi ini ke muka adalah wujud kepedulian, kecintaan, nasionalisme sebagai usaha mempertahankan Indonesia agar tetap berdaulat. Jika kita melihat fenomena sosial yang sedang berkembang dan menjadi keprihatinan banyak pihak adalah tentang kehidupan generasi Z mendatang yang diprediksi kalangan praktisi lintas ilmu "suram" jika tidak sesegera mungkin ditangani. Mereka cenderung anti sosial dan memiliki kehidupan lain yang dianggap nyata dibandingkan dengan kehidupan nyata itu sendiri karena keseharian mereka berselancar didunia maya. Yang memilukan, banyak diantara mereka menjadi pelaku kejahatan, terjebak dalam aktifitas negatif dan akhirnya membentuk sikap. 

Namun ada pula penelitian lain yang menyebut bahwa generasi ini "bisa tangguh", dimana mereka sejak dini telah terbiasa  menerima perbedaan, mengenal tradisi dan budaya import tanpa mempersoalkan perbedaan yang tampak. Mereka terbuka dengan perubahan, hanya saja perlu mendapat bimbingan, arahan sebagai bentuk kasih sayang. 

Dari beberapa poin diatas, dapat disimpulkan bahwa apapun masalah sosial yang tampak dan meresahkan, penanganan  harus melibatkan semua elemen masyarakat, khususnya kebijakan Pemerintah dengan memberikan layanan dan akses sesuai dengan kebutuhan untuk sejahtera khususnya bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan keamanan. 

Komponen penting dalam tiap proses kebijakan pun harus melibatkan unsur-unsur terkait yang lebih paham dan menguasai persoalan. Bangsa ini sesungguhnya tidak kekurangan sumber daya manusia berkualitas untuk bisa mengelola sumber daya alam dan kekayaan intelektual bangsa, hanya saja mungkin akses untuk tampil dan berkembang belum sepenuhnya terbuka lebar. 

Maka, menjaga dan menyuburkan semangat dan dibuktikan dengan perbuatan ini harus betul-betul dijaga dan dilestarikan antar generasi. Generasi penerus bangsa harus terus disemangati dengan ketauladanan dan disiplin, agar tujuan Indonesia emas 2045 tidak hanya slogan  dan mimpi, tetapi harapan berwujud kenyataan. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ikhtiar Awal Menuju Keluarga Sakinah (14) Oleh: Mohammad Fakhrudin dan Iyus Herdiana Saputra Di da....

Suara Muhammadiyah

8 December 2023

Wawasan

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, S.Ag, M.Pd Sebagai anak muda, mengikuti perhelatan besar Musyawarah Nas....

Suara Muhammadiyah

26 February 2024

Wawasan

Anak antara Harapan dan Ratapan: Refleksi Hari Anak Nasional Edi Sugianto, Dosen IAI Al-Ghurab....

Suara Muhammadiyah

26 July 2024

Wawasan

Oleh: Sobirin Malian Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Dalam setiap hajatan Pemilu ada....

Suara Muhammadiyah

19 February 2024

Wawasan

Menunggu Sikap TNI dalam Absurditas Politik Oleh: Sobirin Malian, Dosen Fakultas Hukum Universitas ....

Suara Muhammadiyah

31 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah