PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Kauman Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, mulai membuka kelas billingual (dua bahasa) yaitu penggunaan bahasa Inggris dan Indonesia sebagai pengantar dalam pembelajaran siswa didiknya di kelas. Pada kelas perdana ini 19 siswa terdaftar di kelas unggulan ini dari target 20 siswa baru.
Kepala MIM Kauman, Djoko Susilo, mengatakan, tujuan diadakannya kelas billingual ialah untuk menjawab tantangan dan kebutuhan dalam menghadapi perkembangan zaman di tingkat global.
"Tujuan dari kelas billingual ini karena untuk generasi Muhammadiyah harus siap berkompetisi di tingkat global melalui penguasaan bahasa Inggris," ujarnya, Sabtu 27 Juli 2024.
Joko Susilo menambahkan bahwa pembukaan kelas billingual sesuai arahan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, karena ada 4 kelas peserta didik baru di sekolah ini.
"Saat ini jumlah siswa baru ada 4 kelas.l, dan menurut Dikdasmen PWM salah satunya harus ada kelas unggulan, sehingga kami buka kelas billingual," terang Djoko.
MIM Kauman merupakan sekolah tingkat dasar Muhammadiyah yang pertama kali ada kelas billingual di Pekalongan. Meskipun begitu MIM Kauman tetap memberikan pelajaran secara intensif kepada kelas reguler dalam penguasaan bahasa Inggris.
Kelas billingual yang baru dibuka ini akan menempati ruang kelas yang baru saja di resmikan bersama enam ruang kelas di gedung baru pada sabtu, 27 Juli 2024.
Diharapkan MIM Kauman akan menjadi salah satu sekolah unggulan dengan kualitas alumni yang menguasai bahasa Inggris dengan baik dan ilmu agama khususnya dalam membaca dan menghafal alquran yang baik.
MIM Kauman Wiradesa Pekalongan, saat ini memiliki 500 peserta didik dari berbagai kalangan. Panitia PPDB mencatat setiap tahun MIM Kauman selalu mengalami peningkatan penerimaan peserta didik baru sekitar 5-10 persen. (Mukhtarom)