TASIKMALAYA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati milad ke-9 Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), telah diselenggarakan acara Tabligh Akbar dengan tema "Fast and Precious" (10/01). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tamu penting, termasuk Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Prof. Dr. Yadi Januar, M.A, dan Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Yadi Januar menegaskan bahwa prioritas utama UMTAS dalam lima tahun ke depan adalah memastikan posisinya sejajar atau minimal tidak terlalu tertinggal dibandingkan dengan Universitas Muhammadiyah lain di PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah). "Kita akan terus berfokus pada keempat universitas, yaitu UM Bandung, UM Cirebon, UM Sukabumi, dan tentunya, UM Tasikmalaya," ujarnya.
Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, dalam pidatonya, menguraikan prinsip fastabikhul khairat yang menjadi landasan bagi UMTAS. "Ada empat prinsip yang harus dipegang teguh. Pertama, tidak hanya berlomba-lomba dalam kebaikan, tetapi juga berlomba-lomba menjadi yang terbaik. UMTAS harus menjadi excellent university dengan memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat diandalkan," paparnya.
"Prinsip yang kedua, kita harus memiliki banyak program studi yang ditawarkan. Prodi-prodi ini harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat, dan tidak masalah jika ada perubahan dalam penawaran prodi sesuai dengan kebutuhan aktual," tambah Prof. Abdul Mu'ti.
Beliau juga menyoroti pentingnya akreditasi tinggi. "Dari 173 Perguruan Tinggi Muhammadiyah, hanya 7 yang memiliki akreditasi unggul. UMTAS harus berkomitmen untuk mencapai tingkat akreditasi yang tinggi agar reputasinya semakin kokoh di dunia pendidikan," tandasnya.
Terakhir, Prof. Abdul Mu'ti menekankan bahwa inovasi harus selalu ada. "Dalam menghadapi perubahan zaman, UMTAS harus terus berinovasi untuk tetap relevan dan berkembang," pungkasnya. (Zahra)