Unmuha Dukung BMA dan UNICEF Kuatkan Pengawasan Perwalian di Tingkat Desa

Publish

16 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
196
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Baitul Mal Aceh (BMA) dan UNICEF menyelenggarakan workshop peran dan tugas para pelaku pelaksanaan pengawasan perwalian di Hotel Ayani, Banda Aceh, Selasa (16/9/2025). Workshop yang diorganisasi oleh Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) ini merupakan kelanjutan dari dukungan dan pendampingan teknis UNICEF kepada Baitul Mal Aceh dalam pengawasan perwalian yang telah dilakukan sebelumnya.

Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal ST MIFP dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan, fokus utama kegiatan ini mencari dan mengembangkan model pengawasan perwalian yang efektif dan dapat diimplementasikan, khususnya di tingkat desa.

“Baitul Mal tidak hanya mengelola zakat, infak, dan wakaf, tetapi juga mengemban tugas penting dalam mengawasi perwalian. Karena itu, kita perlu merumuskan model pengawasan yang terintegrasi,” ungkapnya.

Menurut Haikal, Pemerintah Aceh sedang dalam proses melakukan revisi qanun tentang Baitul Mal. Hal ini sekaligus peluang untuk mengatur tentang pengawasan perwalian yang lebih sempurna. Hal-hal yang dibahas kiranya menjadi masukan yang berharga untuk penyempurnaan regulasi tersebut.

“Kita sedang mencari dan merumuskan kebijakan yang dapat diterapkan secara konkret di tingkat desa. Ini untuk memastikan masalah perwalian dan pengawasan perwalian dapat dilaksanakan secara holistik, menggabungkan pendekatan berbasis masyarakat dengan dukungan struktural,” tambahnya.

Sementara Kepala Kantor UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama dalam sambutannya mengatakan, workshop ini merupakan langkah strategis dan bentuk komitmen kuat BMA dalam melaksanakan fungsi pengawasan perwalian.

Ia mengharapkan, kebijakan yang akan dihasilkan dalam bentuk peraturan gubernur nantinya dapat aplikatif dan dilaksanakan secara efektif. Peraturan itu kiranya memperkuat pengawasan perwalian anak yatim sesuai dengan kearifan lokal dan syariat Islam yang berlaku di Aceh.

“Dengan demikian, hak-hak anak yatim terlindungi secara optimal dan Ranpergub yang sedang disusun nantinya menjadi pedoman yang jelas bagi semua pihak terkait, mulai dari tingkat provinsi hingga desa dalam menjalankan tugas dan peran masing-masing pihak,” ungkapnya.

Workshop itu membahas tiga topik, yaitu Peran dan Tugas Mahkamah Syar’iyah, Dinas Sosial, dan Baitul Mal dalam Pengawasan Perwalian. Materi disampaikan oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Dr H. Zulkifli Yus, MH; Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr Muslem Yacob, SAg, MPd; dan Anggota Badan BMA, Muhammad Ikhsan.

Di penghujung workshop yang diikuti 30 peserta dari unsur Mahkamah Syar’iyah, Dinas Sosial, BMA, BMK, BMG, keuchik, serta tuha peut, disepakati masing-masing peran dan rekomendasi yang akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan rancangan peraturan gubernur tentang pengawasan perwalian. (Agusnaidi B/Riz/Ha)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah – Temu Bisnis Akbar Serikat Usaha Muhammadiyah Malang x Jatim Happy....

Suara Muhammadiyah

18 December 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul kembali sukses menggelar Festival L....

Suara Muhammadiyah

24 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (P....

Suara Muhammadiyah

16 December 2023

Berita

PONOROGO, Suara Muhammadiyah - Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo mengadakan up....

Suara Muhammadiyah

25 November 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Rancaekek, Kabupate....

Suara Muhammadiyah

29 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah