MoU Kedua, SM Corner Sumsel Sukses Jalankan Bisnis Ekonomi Berjamaah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
295
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Kiprah Suara Muhammadiyah (SM) dalam menjalankan bisnisnya mendapat apresiasi luas dari kalangan masyarakat. Lebih-lebih bisnis berbasis jamaah yang dijalankan, sebagai aktualisasi dari keputusan Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan tahun 2015. Yakni menjadikan gerakan ekonomi sebagai gerakan prioritas.

Perkembangan bisnis yang dijalankan secara pelan tapi pasti menunjukkan tren yang sangat positif. Salah satunya SM Corner sebagai sayap bisnis di sektor pertokoan. SM Corner telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seperti SM Corner Sumatera Selatan, yang telah berdiri sejak tahun 2017.

Kehadiran SM Corner Sumatera Selatan ini merupakan berkah bagi warga Persyarikatan sekitar. Mereka dapat memperoleh produk-produk kebutuhan internal seperti seragam sekolah, batik, buku-buku Keislaman dan Kemuhammadiyahan, serta pelbagai perlengkapan kebutuhan Persyarikatan.

SM Corner Sumatera Selatan awalnya dikelola oleh PWM Sumatera Selatan, tetapi kini sepenuhnya telah dikelola penuh oleh Kader Muhammadiyah dan Aisyiyah yakni Thama dan Soraya. Sampai sekarang masih berjalan dengan baik. Bahkan, pada tahun 2018-2022, SM Corner Sumatera Selatan ini tercatat sebagai penjual tertinggi nomor 1 di seluruh Indonesia di antara 89 SM Corner lainnya.

Ini menunjukkan kemajuan luar biasa inovasi bisnis yang dijalankan. Tepatnya lagi, profit yang dihasilkan roda perekonomian berjalan secara merata yang bisa memberikan kemaslahatan bagi warga sekitar, khususnya warga Persyarikatan. Di sinilah menjadi bukti, kehadiran SM Corner Sumatera Selatan menjadi inspirasi bagi SM Corner lainnya yang pasti bisa menyamainya selama ada semangat dan tanggung jawab mengelola bisnis tersebut.

Maka, untuk mendukung bisnis ini tetap berjalan, pada Sabtu (5/10), dilakukan MoU tahun kedua. Prosesi penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Utama PT SCM / SM Deni Asy’ari dan Ketua PWM Sumatera Selatan Ridwan Hayatuddin.

Menurut Ridwan, pihaknya merespons positif dengan menunjukkan eksistensi SM Corner Sumatera Selatan berjalan dengan baik. Pihaknya terus membuka ruang kerja sama ini sebagai wujud konkret menjalankan gerakan ekonomi berbasis jamaah atau dikenal dengan gerakan ekonomi jejaring.

“Saya memberikan ruang terbuka kerjasama dengan PWM apalagi khususnya SM Corner. Ini harus dilanjutkan (kerja sama). Saya tidak ingin hanya SM Corner saja, tetapi nantinya harus berkembang pengelolaan yang ada di PWM Sumatera Selatan ini,” katanya.

Sementara, Deni mengatakan di antara SM Corner lainnya, SM Corner Sumatera Selatan mengalami perkembangan sangat masif. Menurutnya, ini terjadi karena pengelolaannya, apalagi dikelola oleh Kader Muhammadiyah yang punya mentalitas tinggi, berjiwa patah arang, dan punya visi yang kosmopolitan. Untuk itu, Deni berharap agar SM Corner lainnya dapat mencontoh SM Corner Sumatera Selatan ini dalam menjalankan bisnis ekonomi berjamaah.

“Alhamdulillah SM Corner selama 7 tahun berkembang dengan baik di Sumatera Selatan. Semoga ini menular ke daerah lain sebagai wujud pengembangan ekonomi Persyarikatan,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara meraih peringkat 1 sebagai Pergu....

Suara Muhammadiyah

11 November 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Gerakan kekebalan siswa meningkat. Hal ini berdasarkan surat dari K....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah– Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Hendar Ri....

Suara Muhammadiyah

27 October 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penentuan arah tujuan dalam pendidikan merupakan suatu hal sangat perl....

Suara Muhammadiyah

2 January 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menyelenggaraka....

Suara Muhammadiyah

9 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah