PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda Sesi I Universitas Muhammadiyah (UM) Palangkaraya yang berlangsung di Kalawa Convention Hall, Jl. Tjilik Riwut Km 6, Palangkaraya, Sabtu (1/11).
Dalam prosesi pelepasan 2.013 lulusan program diploma, sarjana, dan pascasarjana tahun akademik 2024/2025 tersebut, Muhadjir menegaskan bahwa seluruh civitas akademika UM Palangkaraya harus memperdalam pemahaman terhadap Islam dan gerakan Muhammadiyah.
“Orang itu ditentukan oleh pikirannya. Tindakan seseorang lahir dari sikap dan pemahamannya. Jika pemahaman Islam dan kemuhammadiyahannya baik, insyaallah langkah-langkahnya akan berada pada garis perjuangan Muhammadiyah,” tutur Muhadjir.
Pesan kedua, lanjut Muhadjir, adalah pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat memberi manfaat nyata. Menurutnya, UM Palangkaraya memikul tanggung jawab besar untuk meningkatkan SDM di dalamnya.
“Kampus ini harus tumbuh bukan hanya besar, tetapi juga bercredibility tinggi,” tegasnya.
Pada poin ketiga, Muhadjir mengapresiasi pidato Rektor UM Palangkaraya yang berkomitmen mengembangkan rumah sakit, menambah kampus, dan membuka fakultas kedokteran. Muhadjir mengingatkan agar seluruh warga Muhammadiyah menjauhi konflik yang hanya menguras energi tanpa hasil.
“Tidak ada konflik yang membuat sesuatu menjadi lebih besar dalam arti positif. Karena itu, utamakan kekompakan, selesaikan masalah dengan khidmat dan bijaksana,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga menyinggung 10 Sifat Kepribadian Muhammadiyah, khususnya poin kesembilan, yakni membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain untuk membangun negara menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
Ia menegaskan, semangat inklusivitas Muhammadiyah harus terus dijaga. “Saya mendapat laporan bahwa 30 persen mahasiswa UM Palangkaraya adalah non-Muslim. Itu hal yang baik dan tidak aneh. Muhammadiyah sangat inklusif. Di UM Kupang dan Sorong bahkan 70 persen mahasiswa non-Muslim,” ungkapnya.
Muhadjir juga mengimbau para orang tua agar tidak ragu menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan Muhammadiyah. “Insyaallah, mereka akan menjadi sarjana yang mandiri, berkemampuan, dan berakhlak mulia. Muhammadiyah tidak membeda-bedakan berdasarkan agama,” tegasnya.
Menutup orasinya, Muhadjir berpesan agar UM Palangkaraya dan para alumninya memiliki visi, misi, dan mimpi besar. “Dengan mimpi besar akan lahir capaian besar. Para alumni sudah dibekali ilmu dan sikap yang baik, maka percayalah pada diri sendiri dan berserah diri kepada Allah SWT,” tandasnya. (Rul/Cris)


