Muhammadiyah dan Perlis, Pasak Kekuatan Islam Asia Tenggara

Publish

25 September 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
264
Pertemuan Muhammadiyah dengan Negeri Perlis

Pertemuan Muhammadiyah dengan Negeri Perlis

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi menyambut dengan hangat kunjungan Negeri Perlis di Sekar Kedaton Yogyakarta, Ahad (24/9). Dalam kesempatan itu, Haedar mengucapkan terima kasih kepada Negeri Perlis atas peran penting dalam usaha mendirikan Kampus Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Pendirian kampus ini menjadi salah satu langkah positif dalam rangka mengaktualisasikan misi internasionalisasi gerakan Muhammadiyah. “Sokongan mereka yang besarlah yang memungkinkan UMAM dapat berdiri dengan kokoh,” ujarnya.

Lebih lanjut, Haedar juga menyampaikan bahwa eksistensi Muhammadiyah dan Negeri Perlis menjadi manifestasi dari model pemahaman agama Islam yang bersifat inovatif. Dirinya juga menegaskan jika agama Islam harus diinterpretasikan dengan cara transparan, modern, dan relevan sesuai dengan zamannya.

“Muhammadiyah dan Negeri Perlis harus menjadi kekuatan Islam yang lahir di Asia Tenggara yang dapat mengenalkan Islam yang mendamaikan. Kita bisa bergandengan tangan mengenalkan Islam yang mencerahkan semesta,” tuturnya.

Di sisi lain, Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga menyigi hal ihwal relevansinya dalam misi memperat tautan antara Muhammadiyah dengan Negeri Perlis. Haedar mengatakan bahwa krusial bagi jajaran elit Muhammadiyah dan Perlis untuk membangun jembatan antara generasi muda keduanya. Ini tidak lain untuk memperkokoh ikatan persaudaraan (ukhuwah) dalam tempo jangka panjang.

“Kita harus membangun hubungan antar generasi muda di antara Muhammadiyah dan Perlis. Kita harus menjadi wasilah atau jembatan agar hubungan ini makin erat di masa depan,” ucapnya.

Haedar menekankan bahwa persoalan khilafiyah tidak harus menjadi titik perpecahan. Muhammadiyah memegang pemahaman kuntum khair ummah, yang menekankan pentingnya menjadi umat terbaik yang menebar manfaat bukan mafsadat. Selain itu, Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang adaptif terhadap local wisdom (kearifan lokal), tetapi tetap teguh dalam memegang nilai-nilai agama.

Terakhir, Haedar Nashir berharap agar hubungan yang baik antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis akan terus berkembang. Ini adalah langkah penting dalam menjadikan Islam di Asia Tenggara sebagai kekuatan yang mencerahkan dan mendamaikan. (ppmuh/cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Berita

BANDAACEH, Suara Muhammadiyah - Dr. Aslam Nur, MA resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 34 mahasiswa Program Studi Kesehatan Lingkungan (Kesl....

Suara Muhammadiyah

10 October 2023

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia 2023, Pimpinan Daer....

Suara Muhammadiyah

4 December 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kekalapan Israel, paling tidak semenjak Oktober 2023 yang lalu, memang....

Suara Muhammadiyah

15 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah