Muhammadiyah dan Perlis, Pasak Kekuatan Islam Asia Tenggara

Publish

25 September 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
354
Pertemuan Muhammadiyah dengan Negeri Perlis

Pertemuan Muhammadiyah dengan Negeri Perlis

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi menyambut dengan hangat kunjungan Negeri Perlis di Sekar Kedaton Yogyakarta, Ahad (24/9). Dalam kesempatan itu, Haedar mengucapkan terima kasih kepada Negeri Perlis atas peran penting dalam usaha mendirikan Kampus Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Pendirian kampus ini menjadi salah satu langkah positif dalam rangka mengaktualisasikan misi internasionalisasi gerakan Muhammadiyah. “Sokongan mereka yang besarlah yang memungkinkan UMAM dapat berdiri dengan kokoh,” ujarnya.

Lebih lanjut, Haedar juga menyampaikan bahwa eksistensi Muhammadiyah dan Negeri Perlis menjadi manifestasi dari model pemahaman agama Islam yang bersifat inovatif. Dirinya juga menegaskan jika agama Islam harus diinterpretasikan dengan cara transparan, modern, dan relevan sesuai dengan zamannya.

“Muhammadiyah dan Negeri Perlis harus menjadi kekuatan Islam yang lahir di Asia Tenggara yang dapat mengenalkan Islam yang mendamaikan. Kita bisa bergandengan tangan mengenalkan Islam yang mencerahkan semesta,” tuturnya.

Di sisi lain, Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga menyigi hal ihwal relevansinya dalam misi memperat tautan antara Muhammadiyah dengan Negeri Perlis. Haedar mengatakan bahwa krusial bagi jajaran elit Muhammadiyah dan Perlis untuk membangun jembatan antara generasi muda keduanya. Ini tidak lain untuk memperkokoh ikatan persaudaraan (ukhuwah) dalam tempo jangka panjang.

“Kita harus membangun hubungan antar generasi muda di antara Muhammadiyah dan Perlis. Kita harus menjadi wasilah atau jembatan agar hubungan ini makin erat di masa depan,” ucapnya.

Haedar menekankan bahwa persoalan khilafiyah tidak harus menjadi titik perpecahan. Muhammadiyah memegang pemahaman kuntum khair ummah, yang menekankan pentingnya menjadi umat terbaik yang menebar manfaat bukan mafsadat. Selain itu, Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang adaptif terhadap local wisdom (kearifan lokal), tetapi tetap teguh dalam memegang nilai-nilai agama.

Terakhir, Haedar Nashir berharap agar hubungan yang baik antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis akan terus berkembang. Ini adalah langkah penting dalam menjadikan Islam di Asia Tenggara sebagai kekuatan yang mencerahkan dan mendamaikan. (ppmuh/cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kurikulum Merdeka berfokus pada kreatifitas dan kebebasan berpi....

Suara Muhammadiyah

8 September 2023

Berita

CEBONGAN, Suara Muhammadiyah - Baru-baru ini, Suara Muhammadiyah (SM) memiliki inovasi berkemajuan. ....

Suara Muhammadiyah

2 May 2024

Berita

MALAYSIA, Suara Muhammadiyah – Tim kolaborasi dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

29 May 2024

Berita

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah - Pengurus Baru Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Tapak Suci UIN R....

Suara Muhammadiyah

24 March 2024

Berita

MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 107 siswa SD Muhammadiyah Gunungpring Magelang pada Sa....

Suara Muhammadiyah

4 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah