YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PWM DIY bersama Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) DIY melalui program Kemaslahatan Berkah Ramadan 1446 H/2025 M Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, menyelenggarakan Pelatihan Bahasa Isyarat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu (15/3) di Aula PWM DIY. Tema yang diusung “Dekat Tanpa Sekat Isyarat Jadi Perekat”. Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari berbagai macam latar belakang pendidikan.
Dalam sambutannya Zainal Arifin Ketua MPKS PWM DIY menyampaikan agenda ini merupakan rangkaian dari program Ramadan Inklusi yang sudah dimulai pada beberapa waktu yang lalu. ”Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Ramadan Inklusi yang sudah dimulai pada akhir Februari diawali dengan pelatihan ToT Al-Qur’an braille dan isyarat,” ungkapnya.
Zainal berharap kegiatan seperti ini bisa tetap berlanjut dan tidak hanya selesai pada ceremony program saja. “Kami berharap program ini tidak selesai pada ceremony program saja tetapi bisa berkelanjutan dan bisa saling bersinergi-kolaborasi pada program – program yang ada agar kebermanfaatannya bisa lebih luas lagi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya pelatihan ini akan ada banyak orang yang bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat karena saat ini masih terbatas. ”Kita ini sama, hanya saja membutuhkan tambahan komunikasi dengan saudara – saudara tuli,” ungkapnya.
Marzuki Manajer Eksekutif Lazismu DIY dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap dari kita memiliki kekurangan dan kelebihan masing–masing. ”Melalui pelatihan bahasa isyarat kita bersyukur bisa mempelajari komunikasi yang digunakan saudara-saudara tuli,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa generasi Z juga masih memiliki kepedulian terhadap penyandang tunarungu. “Saya lihat pesertanya adalah rata – rata Gen-Z hal ini menunjukkan perhatiannya generasi sekarang terhadap saudara yang lain dalam hal ini saudara tuli,” ungkapnya.
Melihat animo pendaftar pelatihan Bahasa isyarat yang sangat tinggi, Marzuki sangat senang dan mengungkapkan perlunya ada pelatihan berkesinambungan. ”Semoga kedepannya bisa diagendakan lagi pelatihan Bahasa isyarat seperti ini, mengingat antusiasme peserta luar biasa, ternyata banyak dari teman-teman ingin belajar bahasa isyarat,” pungkasnya. (Wicak/Cris)