Oleh: Agus setiyono
Teknologi terus berkembang pesat, dari era revolusi industri 4.0 hingga society 5.0. Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan yang besar di Indonesia juga harus siap menghadapi perkembangan teknologi tersebut.
Sikap adaptif merupakan sikap yang sangat diperlukan untuk menghadapi perkembangan teknologi. Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik dari segi teknologi maupun budaya. Sikap ini penting agar Muhammadiyah tetap relevan dan dapat memberikan kontribusi positif bagi warga persyarikatan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Selain sikap adaptif, Muhammadiyah juga harus bersikap kritis terhadap perkembangan teknologi. Hal ini penting agar Muhammadiyah tidak terjebak pada dampak negatif dari teknologi, seperti penyebaran informasi hoaks dan radikalisme.
Memang kita sama sama tahu, Muhammadiyah telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi perkembangan teknologi. Diantaranya adalah dengan mengembangkan berbagai program di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi. Tetapi Muhammadiyah juga harus terus melakukan kajian dan penelitian untuk memahami perkembangan teknologi terbarukan dan dampaknya bagi masyarakat.
Apalagi Di era media sosial yang sangat gila - gilaan ini, sudah sering muncul fenomena "kebenaran baru" ( meminjam istilah Pak Dahlan Iskan ) Kebenaran baru ini bukan berdasar fakta, tetapi dari persepsi dan framing. Muhammadiyah perlu bersikap kritis terhadap fenomena ini. Muhammadiyah harus mampu memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat luas.
Dan yang sangat diperlukan untuk menghadapi era teknologi 4.0 dan 5.0, Muhammadiyah harus meningkatkan kualitas pendidikannya agar kader-kader Muhammadiyah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan teknologi.
Muhammadiyah juga harus meningkatkan literasi digital masyarakat agar mereka dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Muhammadiyah mesti berperan aktif dalam membangun masyarakat digital yang sehat, bebas dari hoaks, radikalisme, dan konten negatif lainnya.
Dengan langkah-langkah percepatan tersebut, Muhammadiyah diharapkan dapat menghadapi perkembangan teknologi secara positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Agus setiyono, Sekretaris PWM Jambi