PC IMM Kota Makassar Sebagai Center of Excellence

Publish

24 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
63
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PC IMM Kota Makassar Sebagai Center of Excellence

Oleh: Jusdi, Ketua Bidang Hukum & HAM PC IMM Kota Makassar Periode 2024–2025

Musyawarah Cabang (Musycab) ke-34 PC IMM Kota Makassar bukanlah sekadar forum rutin pergantian kepemimpinan. Ia adalah ruang dialektika gagasan, medan kontestasi ide, dan momentum refleksi atas arah gerakan. Dalam perspektif organisasi kader, Musycab sejatinya menjadi arena deliberatif yang meneguhkan kembali fondasi ideologis, memperbarui visi, dan menata strategi gerakan yang sesuai dengan tantangan zaman.

Dalam kerangka itulah gagasan Center of Excellence dihadirkan. Bukan untuk menambah jargon, melainkan sebagai upaya konseptual untuk menempatkan IMM Makassar dalam orbit yang lebih tinggi: sebuah organisasi kader yang unggul dalam kepemimpinan, produktif dalam intelektualitas, solutif dalam pengabdian, serta profetik dalam karakter.

Dalam tradisi filsafat pendidikan, keunggulan (excellence) tidak semata-mata diukur dari prestasi kuantitatif, tetapi dari kualitas kebermaknaan. Aristoteles menyebut arete sebagai kebajikan yang memampukan manusia mencapai tujuan tertingginya. IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam harus membaca arete itu sebagai keberanian moral, kedalaman intelektual, dan ketulusan sosial.

Dengan demikian, Center of Excellence bagi IMM Kota Makassar berarti menjadikan organisasi ini sebagai pusat keunggulan yang mengintegrasikan tiga dimensi profetik: religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. Religiusitas memastikan IMM tidak tercerabut dari nilai ilahiah; intelektualitas memastikan gerakan tidak kehilangan daya kritis; dan humanitas memastikan IMM selalu berpihak pada martabat manusia.

Pilar Strategis Menuju Keunggulan

Pertama, kepemimpinan progresif. Kepemimpinan dalam IMM bukan sekadar manajerial skill, tetapi keberanian moral untuk memutuskan, melindungi yang lemah, dan menolak ketidakadilan. Seorang pemimpin IMM harus visioner, adaptif terhadap perubahan zaman, serta kokoh berpegang pada nilai-nilai profetik.

Kedua, intelektualitas yang membebaskan. Paulo Freire menekankan bahwa pendidikan harus membebaskan, bukan membelenggu. IMM harus menjadi rumah dialektika yang melahirkan kader dengan kesadaran kritis (critical consciousness). Forum kajian, riset ilmiah, dan literasi profetik harus menjadi kultur yang mengakar, sehingga kader IMM mampu menyumbangkan gagasan otentik untuk problem kebangsaan.

Ketiga, pengabdian yang berdampak. Spirit Al-Ma’un menegaskan bahwa keberislaman tanpa keberpihakan pada yang lemah adalah hampa. Karena itu, pengabdian IMM tidak boleh berhenti pada aktivitas seremonial, tetapi harus menyentuh kebutuhan nyata masyarakat: pendidikan, kesehatan, advokasi, hingga pemberdayaan ekonomi. Di sinilah Islam berkemajuan dipraktikkan dalam ruang sosial.

Keempat, kolaborasi dan sinergi. Dalam teori jejaring (network society), kekuatan lahir dari keterhubungan. IMM Kota Makassar harus menguatkan konsolidasi internal antar-29 komisariat di empat Korkom yang dinaunginya, sekaligus membuka ruang kemitraan dengan perguruan tinggi, pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi lain. Kolaborasi bukan sekadar strategi pragmatis, tetapi cara untuk memperluas manfaat gerakan.

Kelima, kemandirian ekonomi kader. Dalam perspektif sosiologi gerakan sosial, otonomi ekonomi menjadi syarat bagi keberanian politik. IMM harus mendorong lahirnya kader yang berdaya secara ekonomi agar mampu berpikir merdeka dan bertindak tanpa ketergantungan. Kemandirian ini menjadi fondasi untuk memperkuat gerakan intelektual dan sosial.

Keenam, karakter Islami dan etos perjuangan. IMM harus menjadi rumah pembentukan manusia berkarakter: yang sederhana dalam gaya hidup, tulus dalam pengabdian, dan istiqamah dalam perjuangan. Karakter profetik inilah yang membedakan IMM dari organisasi lain, karena ia menautkan nilai transendental dengan praksis sosial.

Musycab sebagai Arena Dialektika

Dengan membangun IMM Makassar sebagai Center of Excellence, kita tidak hanya mempertegas posisi IMM sebagai organisasi mahasiswa, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Musycab harus menjadi ruang dialektika, bukan sekadar kompetisi personal. Ia harus melahirkan kepemimpinan yang visioner, kaderisasi yang relevan, serta program sosial yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin kompleks.

Musycab juga harus menjadi momentum untuk menghidupkan kembali nilai critical, creative, collaborative, and consistent. IMM Makassar harus kritis dalam berpikir, kreatif dalam merancang gerakan, kolaboratif dalam membangun jejaring, dan konsisten dalam menegakkan nilai profetik. Dengan begitu, IMM tidak hanya hadir di ruang kampus, tetapi juga mampu memberi warna dalam percaturan intelektual dan sosial di tingkat kota, bangsa, bahkan peradaban global.

IMM adalah rumah besar bagi kita semua. Di dalamnya kita belajar tentang keikhlasan, keberanian, dan pengabdian. Dinamika Musycab mungkin menghadirkan perbedaan strategi, bahkan kontestasi gagasan yang keras. Namun semuanya harus dipayungi oleh jiwa besar, pikiran jernih, dan semangat persatuan.

Mari kita satukan langkah, teguhkan visi, dan maksimalkan potensi. PC IMM Kota Makassar tidak boleh sekadar hadir, ia harus berdampak. Saatnya IMM Makassar menyalakan cahaya keunggulan—dari kampus, untuk umat, bagi bangsa, dan demi peradaban.

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Pernahkah Anda bertanya kapan perang Rusia-Ukraina akan berakhir? Jika demikian....

Suara Muhammadiyah

22 September 2023

Wawasan

Kebal Serangan Mistis, Muhammadiyah Tolak TBC Oleh: Ahmad Hasan, Sekretaris PWPM Kalteng Bidang Hi....

Suara Muhammadiyah

9 December 2024

Wawasan

UMRI: Di Usia 17, Ia Telah Dewasa Sebelum Waktunya Oleh: Agus setiyono, Sekretaris PW Muhamadiyah J....

Suara Muhammadiyah

27 June 2025

Wawasan

Oleh: Suko Wahyudi, PRM Timuran Yogyakarta Takut dicela dan menjaga kehormatan di mata manusia mema....

Suara Muhammadiyah

30 January 2025

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Islam menyuguhkan apa dan bagaimana makna dan tujuan keberadaan kita. Seringkal....

Suara Muhammadiyah

13 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah