MUHAMMADIYAH: Medan Tempur dan Lahan Subur

Publish

9 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
499
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MUHAMMADIYAH: Medan Tempur dan Lahan Subur

Oleh: Bahren Nurdin, Pimpinan Ranting Istimewa NSW, Australia

Salah satu Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, genap berusia 111 tahun pada tahun 2023 ini. Sepanjang perjalanannya, Muhammadiyah telah berperan besar dalam mencerdaskan dan memberdayakan umat Islam di tanah air.

Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 M di Yogyakarta. Tujuan pendirian organisasi ini adalah untuk mengajak umat Islam Indonesia kembali kepada ajaran Islam yang murni sesuai tuntunan al-Quran dan Hadis.

Dalam berbagai kesempatan seminar ke-Muhammadiayah-an sebagai pemateri, saya selalu menyampaikan kalimat "Muhammadiyah adalah medan tempur dan lahan subur". Apa makna dari kalimat ini?

Medan tempur mengandung arti bahwa warga Muhammadiyah adalah bala tentara Allah yang gagah berani untuk menyebarkan Islam di muka bumi. Seorang tentara pasti memiliki jiwa yang pantang menyerah dan siap berkorban jiwa raga demi memperjuangkan cita-citanya.

Sebelum maju ke medan perang, seorang tentara juga pasti mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan tempurnya. Demikian pula warga Muhammadiyah, mereka tidak boleh maju ke medan dakwah tanpa persiapan matang. Mereka harus menyiapkan diri dengan berbagai ilmu pengetahuan agar bisa tampil optimal di tengah masyarakat. Warga Muhammadiyah tidak boleh bodoh dan apalagi masuk medan perjuangan tanpa persiapan, itu sama saja bunuh diri.

Selain medan tempur, Organisasi Muhammadiyah juga merupakan lahan subur. Artinya, Muhammadiyah adalah ladang yang siap ditaburi benih-benih kebajikan oleh para warganya. Warga Muhammadiyah harus rajin menabur dan menanam amal shaleh serta kebajikan, lalu merawatnya dengan baik agar terus berbuah dan bermanfaat bagi sesama.

Menjadi warga Muhammadiyah bukan berarti sekadar melekatkan identitas organisasi di depan namanya. Lebih dari itu, ia harus menjadi petani yang rajin menanam kebaikan sehingga menghasilkan amal jariah, yakni amal yang terus mengalir pahalanya meski sudah wafat. Jadilah petani cerdas yang menanam bibit unggul dengan cara bercocok tanam yang tepat, sehingga panennya juga berkualitas.

Analogi medan tempur dan lahan subur ini sangat tepat disampaikan dalam rangka peringatan Milad Muhammadiyah ke-111. Momentum ini menjadi kesempatan bagi warga Muhammadiyah untuk introspeksi diri, apakah mereka sudah siap menjadi tentara Islam yang tangguh dan petani teladan yang giat beramal.

Tantangan ke depan Muhammadiyah semakin berat, terutama di tengah maraknya penyebaran paham radikal dan intoleransi. Oleh karena itu, warga Muhammadiyah harus terus meningkatkan kesiapan dirinya, baik dari sisi keilmuan maupun akhlakul karimah. Dengan demikian, Muhammadiyah akan semakin kokoh berdiri sebagai kekuatan Islam moderat dan progresif di Indonesia.

Akhirnya, berbahagialah menjadi warga Muhammadiyah yang telah Allah kirim sebagai tentaraNya yang gagah berani untuk ber-amar ma’ruf dan nahi mungkar. Bersamaan, jadilah pula petani cerdas yang siap memanen amal jariah di akhirat kelak.  Semoga tulisan ini bisa menginspirasi warga Muhammadiyah untuk terus berkarya dan beramal demi kemajuan agama, bangsa dan negara tercinta, Ammiin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Anak Saleh (6) Oleh: Mohammad Fakhrudin  Di dalam “Anak Saleh”  (AS) 5 telah....

Suara Muhammadiyah

28 August 2024

Wawasan

Muhammadiyah Bermuhasabah Oleh: Saidun Derani Menjelang tutup tahun 2023 dan memasuki tahun 2024 s....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Wawasan

Menggiring Jamaah Berbondong ke Masjid dengan Memperbaiki Manajemennya Oleh: Amidi, Dosen FEB Unive....

Suara Muhammadiyah

15 April 2024

Wawasan

Rebranding StikesMu Tegal Berani Berubah Menjadi Universitas Refleksi Milad STIKes Muhammadiyah Teg....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Wawasan

(Menulis 109 Tahun Suara Muhammadiyah 2) Oleh Mu’arif Siapakah pembaca Suara Muhammadiyah se....

Suara Muhammadiyah

19 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah