Muhammadiyah sebagai Organisasi Pengelola Pendidikan Islam Terbaik di Dunia

Publish

15 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
62
Dr KH Muhammad Saad Ibrahim, MA

Dr KH Muhammad Saad Ibrahim, MA

BOJONEGORO, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim menukil pandangan Robert W Hefner, antropolog dan pengamat Islam dari Boston University, Amerika Serikat bahwa pendidikan Islam yang terbaik, paling efektif, dan paling Islami itu adalah yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.

Hal itu diutarakan Saad saat hadir di Launching Pilot Project dan Pelantikan Mudir Muhammadiyah Boarding School Al Amin Religi Bojonegoro di Halaman MBS Al Amin, Jl. Basuki Rahmat No. 40, Desa Sukorejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Ahad (14/9).

“Mungkin kita juga menyimpulkan pendidikan Islam yang terbaik itu yang dicontohkan oleh terutama Timur Tengah, ada Al-Azhar dan lain sebagainya. Tapi Hefner justru menyimpulkan pendidikan Islam terbaik itu yang dikelola oleh Muhammadiyah. Dan ini disampaikan dalam forum-forum yang bersifat global,” sebutnya.

Melanjutkan pandangan Hefner, bahwa pendidikan di Muhammadiyah itu memadukan antara dimensi agama dan dimensi sains. Karena itu, Hefner menempatkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang berhasil mengembangkan format pendidikan Islam.

“Inilah pendidikan yang terbaik. Pendidikan Islam yang terbaik,” sambung Saad.

Melongok kembali sebelum mendirikan Muhammadiyah (1912), pada tahun 1911, Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan sekolah bernama Al-Madrasah Al-Ibtidaiyah Al-Islamiyah. Menurut Saad, hal menarik terjadi mata pelajaran yang diajarkan selain nushus (teks) yang merujuk pada Al-Qur’an dan Al-Hadits al-nabawiy, juga ada pelajaran tentang pengetahuan umum dan kesemestaan.

“Bahkan juga di satu sisi beliau, juga menguasai astronomi. Yang dalam khazanah Islam disebut dengan ilmu falak (hisab). Artinya sekolah yang didirikan itu bukan sekadar sekolah yang semata-mata berusaha memahami nushus, tapi juga kemudian membawa dunia sains ke dalam konteks proses pendidikan ditingkat dasar seperti itu,” jelasnya.

Di situlah alasan Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah bukan sebagai langkah yang tidak ada basis proyeksinya. Tetapi, telah membuat proyeksi masa depan melalui Muhammadiyah lewat koridor pendidikan.

“Muhammadiyah itu punya pengalaman yang luar biasa dibidang pendidikan. Itu sudah juga sama-sama kita ketahui,” ucapnya.

Di samping punya pengalaman yang sangat panjang mengenai kesehatan. “Sekarang kemudian berkembang demikian banyaknya rumah sakit-rumah sakit itu,” ujarnya. Dua hal ini, kata Saad, merupakan sesuatu hal yang sangat substansial dalam kehidupan umat manusia.

“Kerja-kecerdasan pikiran yang berbasis agama, berbasis teologis, lalu kesehatan yang juga berbasis teologis,” tambahnya. Karenanya, Kiai Haji Ahmad Dahlan, merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dan memiliki relevansi dalam kehidupan, khususnya Muhammadiyah, dan pada umumnya, bagi peradaban Islam itu sendiri.

“Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah sebuah figur yang pada dirinya bisa kita sebut sebagai sebuah representasi, miniatur dari peradaban Islam,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Prestasi membanggakan diraih oleh Alexsandro Alvino, pelajar k....

Suara Muhammadiyah

21 August 2025

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh (FAI-UNMUHA) lak....

Suara Muhammadiyah

26 October 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (MPI PP) Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

16 February 2025

Berita

MOJOKERTO, Suara Muhammadiyah - SMK Muhammadiyah 3 Ngoro Mojokerto (SMK MUTIA) Ngoro sukses men....

Suara Muhammadiyah

23 August 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

23 July 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah