SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Surabaya menggelar Deklarasi Munajat Cinta Peduli Damai dan Harmonis 2024 di Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) jalan Wuni Nomor 9 Surabaya pada Sabtu (10/2/24).
Deklarasi kali mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak dengan hadirnya Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi, perwakilan Bawaslu Surabaya Teguh Sumarso, Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Edi Hartono mewakili Kepolrestabes Surabaya.
Hadir pula ketua partai politik kota Surabaya, Dandim Surabaya, Jajaran PDM, Ketua Majelis, Lembaga, Biro, dan Ortom, serta Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-kota Surabaya.
Dalam sambutannya Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dr HM Ridlwan MPd memberikan banyak pesan kepada seluruh warga persyarikatan.
"Warga Muhammadiyah harus berikhtiar untuk bisa melancarkan Pemilu 2024, namun dengan tidak membawa simbol keorganisasian dalam politik praktis," ujarnya.
"Hal itu karena warga Muhammadiyah harus bisa menjaga marwah organisasi, dan itu sesuai dengan apa yang sudah dipesankan oleh PP Muhammadiyah agar tidak membawa nama organisasi dalam ruang lingkup politik praktis," imbuh Rildwan.
Kemudian, Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menyampaikan apresiasi atas peran aktif Muhammadiyah Surabaya dalam menjaga kondusifitas masyarakat jelang pemilu.
"KPU mengapresiasi Muhammadiyah, sebagai pilar penting bangsa yang sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu organisasi yang turut mendukung lahirnya Indonesia, atas perannya mengawal keberlangsungan pemilu tahun ini," tuturnya.
"KPU juga berharap warga persyarikatan yang terlibat sebagai petugas pemungut suara di tingkat bawah sampai atas untuk menjalankan tugasnya secara jujur. Sehingga pemilu bisa berjalan dengan baik," imbuh Nur Syamsi menutup sambutannya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Edi Hartono tidak ketinggalan menyampaikan apresiasi terhadap deklarasi damai kali ini melalui sambutan yang disampaikan di hadapan para hadirin.
"Polrestabes Surabaya mengapresiasi segala jenis kegiatan yang menyuarakan cinta dan damai, salah satunya, kali ini diselenggarakan oleh Muhammadiyah Surabaya," tuturnya.
Hal ini, lanjut AKBP Edi Hartono, semakin membuktikan bahwa situasi Kamtibmas memang benar-benar cukup kondusif.
"Selain itu, melalui koordinasi yang telah dilakukan oleh KPU, Bawaslu, dan Polisi, kami semua akan menjaga kenetralannya dalam penyelenggaraan pemilu," ujar polisi yang semasa menempuh pendidikan pernah bersekolah di sekolah Muhammadiyah ini.
Dalam sambutan penutupnya, Edi Hartono menyampaikan bahwa semua warga masyarakat harus terus menjaga kondusifitas dan persaudaraan.
"Kita semua boleh berbeda pilihan namun yang harus diingat adalah bahwa pemilu hanya sehari tapi seduluran selawase," tutup Edi yang kemudian diiringi tepuk tangan riuh dari para tamu undangan.
Berikut isi Deklarasi Munajat Cinta Peduli Damai dan Harmonis Tahun 2024, yakni
Pertama, akan melaksanakan Pemilu 2024 yang damai dan kondusif untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat.
Kedua, akan mematuhi dan mentaati segala bentuk dan ketentuan yang berlaku serta menyelesaikan permasalah pemilu 2024 sesuai dengan koridor hukum.
Ketiga, menolak upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan menghindari kegiatan yang bersifat provokatif, menghasut, ujaran kebencian serta tidak menggunakan isu sara dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Keempat, menciptakan situasi dan kondisi tetap kondusif di kota Surabaya.
Kelima, berharap kepada Penyelenggara dan Pengawas Pemilu (KPU dan Bawaslu) untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya dengan jujur dan adil. (Yuda)