YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam mengembangkan jejaring usaha lebih luas dan merata, Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) melaksanakan Kopdar Nasional (Kopdarnas) pada Sabtu-Ahad (21-22/9). Acara ini dilaksanakan di Lantai 3 Ballroom SM Tower Malioboro Yogyakarta yang dihadiri Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sayuti.
Sekretaris Jenderal SUMU Muhammad Ghufron Mustaqim menuturkan, Kopdar Nasional menjadi ajang silaturahmi sekaligus menajlin kerja sama antarpengusaha Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Bagi Ghufron, pertemuan ini bukan sekadar rutinitas semata, tetapi momen memperluas jaringan bisnis dan memperkuat potensi ekonomi di lingkungan Muhammadiyah.
“Kita ingin menjadi wadah organisasi buat penguasaha yang bisa saling membesarkan perusahaan satu sama lain. Dan Insyaallah Kopdarnas seperti ini akan kita agendakan rutin setahun atau dua tahun sekali untuk kemudian secara nasional bisa silaturahmi para pengusaha,” ujarnya.
Ghufron mengungkapkan, sampai saat ini aset yang dimiliki Muhammadiyah sebesar USD 27 Bilion atau 400 Triliun. Angka ini membuktikan kekuatan ekonomi Muhammadiyah luar biasa. Dan menunjukkan kerja keras seluruh warga Persyarikatan, termasuk kontribusi dari para pengusaha Muhammadiyah untuk membesarkan Muhammadiyah sampai sekarang.
“Ini menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu grass roots non-profit yang terbesar di dunia. Muhammadiyah lebih kaya dari Elon Musk. Orang yang disematkan sebagai orang terkaya di dunia saat ini,” ungkapnya.
Muhammadiyah, lanjut Ghufron, lebih besar dari perusahaan-perusahaan multinasional. Di mana, perusahaan tersebut bisnisnya sangat maju, besar, bahkan menggurita di puluhan atau ratusan negara di dunia.
“Kalau kita sering kenal istilah sembilan naga yang menguasai ekonomi Indonesia, maka naga terbesarnya itu ada di sini. Karena baru gabungan perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia, baru bisa menyamai market cap Muhammadiyah (400 Triliun),” paparnya.
Ghufron mengajak kepada seluruh pengusaha yang tergabung di SUMU untuk menatap masa depan dengan mata terbuka dan percaya diri menggapai harapan di masa depan sebagai pengusaha yang tangguh dan berdaya saing.
“Saya sengaja menyamapaikan ini agar kita bersyukur sekaligus percaya diri. Jangan sampai kader-kader Muhammadiyah dan pengusaha Muhammadiyah mengidap Inferiority complex (tdak percaya diri). Karena ini yang akan menghambat kemajuan kita dan harus dihilangkan,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil Menengah PP Muhammadiyah Toni Firmansyah memotivasi agar SUMU dapat bangkit menjadi pengusaha yang sukses. “Untuk menjadi pengusaha itu, butuh ketekunan, integritas, disiplin yang tinggi, dan berkorban banyak. Bukan hanya tenaga saja, tentu pikiran,” bebernya.
Toni mengingatkan, tantangan ke depan sangat berat dan kompleks. Maka, jika ingin sukses menjadi pengusaha, harus berjuang dan tidak patah arang. “Kolaborasi antara pengusaha itu penting. Tekad yang kuat membangun perusahaan kunci sukses di masa depan,” tandasnya.
Dalam Kopdarnas ini, juga ada soft launching aplikasi SUMU Pro, Zendo, dan Jagalaba. Dan talkshow bertajuk “Menyukseskan Kewirausahaan Muda Muhammadiyah” bersama pimpinan ortom Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Cris)
