Nasyiah Mantapkan Langkah sebagai Penggerak Isu Lingkungan dan Keragaman Lintas Iman

Publish

23 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
49
Istimewa

Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Massifikasi Ecobhinneka resmi ditutup dengan penuh apresiasi dari berbagai pihak, khususnya lima wilayah lokus dampingan. Closing ceremony program Massifikasi Eco Bhinneka dilakukan secara daring pada Sabtu (22/11/2025).

Selama kurang lebih lima bulan berjalan, program yang diinisiasi oleh Departemen Kesehatan dan Lingkungan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) dan didukung oleh LazisMu ini dinilai berhasil menghadirkan berbagai praktik baik untuk menjawab persoalan lingkungan. Semangat keberagaman dan kepedulian lingkungan hingga tingkat akar rumput semakin memperkuat jejaring lintas iman di berbagai daerah dalam menggerakkan aktivitas program dengan isu lingkungan yang belum banyak tersentuh.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PPNA, Ariati Dina Puspitasari, menegaskan bahwa keberagaman yang dihadirkan Ecobhinneka mampu menjadi pintu masuk bagi persoalan lingkungan yang selama ini membutuhkan kolaborasi luas terutama lintas iman.

“Keberagaman ini menunjukkan bahwa organisasi yang mampu mengarusutamakan inklusivitas baik gender, isu, agama, maupun usia akan terus relevan. Melalui Ecobhinneka, kami berharap Nasyiah tetap eksis hingga 100 tahun ke depan, dengan warna-warna yang dibutuhkan masyarakat sesuai zamannya,” ujarnya.

Selain itu, dari lima wikayah lokus dampingan, kelimanya memiliki variasi aktivitas yang berbeda. Ini menunjukkan persoalan lingkungan memiliki karakteristik kedaerahan yang membutuhkan keterampilan dalam menghadapinya. 

Ariati menambahkan bahwa Ecobhinneka telah memberikan wawasan kepada para kader Nasyiah, yaitu mindset keberagaman dan kepedulian lintas iman untuk menjaga dan merawat lingkungan. Ia menekankan bahwa isu lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan praktik-praktik baik tetap berjalan terus menerus walupun program berakhir.

“Harapannya, jejaring lintas iman dan kolaborasi yang telah terbentuk akan terus bekerja, menyuarakan isu-isu lingkungan secara berkelanjutan. NA akan tetap menjadi leading sector dari komunitas yang telah lahir melalui program ini,” tambahnya.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais, sekaligus menutup program ini menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya Nasyiah menjalankan Ecobhinneka dengan hasil dan dampak nyata. Menurutnya, sebuah aktivitas dapat menjadi rahmat bila ada perubahan konkret, seperti yang dilakukan Nasyiah.

“Program ini bukan hanya menghadirkan aksi, tetapi juga pencerahan. Semangat rahmatan lil ‘alamin menjadi dasar penting bahwa kepedulian lingkungan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan sistemik."

Ia juga menyampaikan, Nasyiah sebagai civil society penting untuk mengintegrasikan gerakan masyarakat dengan regulasi dan kebijakan pemerintah agar hasil program semakin kuat. Rais mencontohkan praktik baik dari Filipina, di mana anak-anak dibiasakan memilah sampah, dan sampah yang tidak dapat dipilah dibawa ke sekolah dan hasilnya dapat ditabung, ditukarkan dengan beras atau bahan pangan lain dan program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Rais mendorong penyusunan policy brief agar program sejalan dengan kebijakan nasional dan memiliki mitigasi keberlanjutan yang jelas. Ia juga mengajak masyarakat memperkuat semangat berbagi melalui Lazismu untuk mendukung program-program lingkungan yang bermanfaat luas.

"Isu interfaith adalah hal yang seharusnya karena kita hidup di bumi yang sama dan isu lingkungan sama-sama kita hadapi," tegasnya.

Lebih dari sekadar pelatihan, Ecobhinneka adalah sebuah panggilan mengintegrasikan dua nilai fundamental, yakni kepedulian lingkungan dan semangat keberagaman. Demikian testimoni yang disampaikan oleh Niswatun Lutfiah dari Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah 13 Banjarmasin. 

Isu lingkungan yang menghapuskan sekat agama, ras, dan budaya membuka peluang kerjasama dengan kawan-kawan lintas agama dan pegiat pelestarian lingkungan. Aksi-aksi nyata dapat dimulai dari rumah, kolaborasi dengan mitra untuk keberlanjutan, hingga menjaga hubungan sosial yang harmonis dalam keberagaman dan kekuatan cinta lingkungan yang sama (Ana Utami)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah — Sebagai upaya meningkatkan kewasapadaan kejahatan digital Per....

Suara Muhammadiyah

21 August 2025

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Ribuan masyarakat memadati halam Kampus Utama Universitas Muha....

Suara Muhammadiyah

23 March 2025

Berita

MANGGARAI TIMUR, Suara Muhammadiyah - Siswa-siswi kelas IX MTsN Manggarai Timur tampak antusias....

Suara Muhammadiyah

16 April 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan ....

Suara Muhammadiyah

30 June 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu'ti, ME....

Suara Muhammadiyah

20 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah