KUDUS, Suara Muhammadiyah - Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang tergabung dalam Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM UMKU) mengidentifikasi peran ayah dalam kehidupan remaja. Penelitian sekaligus pengabdian ini dilakukan untuk mengetahui dampaknya pada kesehatan mental remaja.
Tidak hanya itu, mereka juga memberikan edukasi tentang Positive Self Branding kepada para remaja. Edukasi tersebut diberikan kepada siswa SMA N 2 Kudus pada akhir Juli 2024.
Keterlibatan ayah dalam membantu membesarkan anak turut berkontribusi dalam perkembangan kognitif, intelektual, perilaku, peran gender, dan iman remaja.
Ketua tim Ns. Ashri Maulida R., M.Kep menyebutkan pentingnya peran ayah dalam membentuk kepribadian anak remaja. “Jika ayah tidak terlibat dalam pengasuhan anak baik secara fisik maupun psikis akan mengakibatkan dampak psikologis yang mendalam” katanya.
“Masalah yang mungkin dirasakan ketika peran ayah minim antara lain perasaan malu (embarrassment), rendah diri (low self-esteem), marah (anger), dan kesepian (loneliness) yang bisa mengakibatkan gangguan hubungan dengan lawan jenis dan menghasilkan perilaku seksual yang tidak sehat,” ungkap Ashri.
Mengantisipasi minimnya peran ayah khususnya pada usia remaja Jauhar, M.Kep memperkuat self branding dengan memeberikan Edukasi interaktif. Ia memberikan tips antara lain (1) Melihat dan membentuk nilai positif di dalam diri (2) Menjadi apa adanya (3) Aktif melakukan upgrading diri dengan mencoba berbagai hal baru (4) Bijak dalam menggunakan sosial media/tidak memposting sesuatu yg menimbulkan citra negative.
Menurutnya teknik-teknik praktis tersebut mampu meningkatkan kepercayaan diri, seperti berpikir positif, mengelola citra diri di media sosial, dan memahami nilai-nilai personal yang bisa dijadikan kekuatan dalam branding diri.
Apresiasi ditunjukkan oleh Kepala Sekolah SMA N 2 Kudus Nur Afifudin, S.Pd., M.Pd. Ia menyambut semangat kegiatan penelitian dan pengabdian tersebut.
“Saat ini belum ada upaya yang optimal untuk meningkatkan kesadaran pada remaja dalam mebentuk personal branding yang positif, Melalui edukasi interaktif tentang peningkatan self branding dan menyisipkan pendidikan moral dan kegiatan budaya di sekolah adalah jalan untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja di sekolah” ungkapnya. (AR)