YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Indonesia memiliki nama yang harum dalam gelaran olahraga untuk disabilitas (difabel). Hal ini dibuktikan oleh kontingen Indonesia yang tampil impresif di Asian Para Games 2023 di Hangzhou, China. Indonesia sampai 27 Oktober 2023 meraih 24 medali emas. Prestasi ini menunjukan pembinaan olahraga untuk disabilitas berjalan dengan cukup baik.
Hal ini disampaikan oleh Rumpis Agus Sudarko, saat Rapat Kerja Nasional Bersama Lembaga Pengembangan Olahraga dan Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (27/10). Dosen Universitas Negeri Yogyakarta yang aktif dalam pembinaan olahraga disabilitas ini menyampaikan materi tentang pembinaan olahraga disabilitas kepada utusan dari berbagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.
“Dalam pembinaan olahraga disabilitas yang perlu diperhatikan adalah pada aspek apa disabilitasnya, lalu kemudian potensi apa yang bisa untuk beraktivitas olahraga,” kata Rumpis. Rumpis menambahkan arah pembinaan olahraga disabilitas, perlu diarahkan pada pemetaan yang baik, pengembangan sumber daya manusia, dan pendanaan.
Merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, secara jelas disebutkan bahwa warga negara yang memiliki disabilitas fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dalam kegiatan olahraga sesuai dengan kebutuhan, harkat, dan martabatnya.
“Perlu ada sinergi yang kuat agar prestasi olahraga disabilitas semakin mengemuka. Serta yang jangan dilupakan adalah olahraga disabilitas bukan hanya olahraga prestasi, namun juga olahraga masyarakat. Untuk itu perlu semakin memasyarakatkan olahraga disabilitas,” pungkasnya. (Jun)