YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Optimalisasi Menejemen Masjid menjadi tema utama yang diusung dalam sosialisasi program masjid Muhammadiyah antara Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Bank Muamalat. Acara ini diikuti oleh seluruh jajaran LPCRPM, pimpinan Bank Muamalat, serta pengurus masjid Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Acara ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara LPCR-PM PP Muhammadiyah dengan Bank Muamalat yang telah ditandatangani pada 7 Agustus 2024 lalu.
Ketua LPCR-PM Jamaludin Ahmad, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah melalui berbagai fasilitas yang ditawarkan Bank Muamalat.
“Muhammadiyah bersama Bank Muamalat berkomitmen mengembangkan usaha, kegiatan kreatif, serta program pemberdayaan ekonomi di cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah,” ujarnya. Program-program tersebut mencakup pengelolaan ibadah haji, implementasi QRIS, hingga pemberdayaan ekonomi jamaah.
Menurutnya, keberadaan cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah harus memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, baik dari segi spiritual, ekonomi, maupun sosial. Hal ini sesuai dengan motto LPCR-PM terkait pengelolaan masjid, yakni “Masjid Makmur, Memakmurkan”.
“Masjid yang makmur adalah masjid yang ramai dengan jamaah shalat, aktif dalam kegiatan pengajian, serta memiliki pengelolaan infaq, sedekah, dan wakaf yang optimal,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, LPCR-PM juga telah menginisiasi Academy Marbot Muhammadiyah yang kini telah memasuki angkatan ketiga. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tata kelola masjid kepada para marbot dan pengurus masjid dari seluruh Indonesia. Selain itu, LPCR-PM juga menggelar workshop pengembangan ekonomi cabang, ranting, dan masjid sebagai bagian dari upaya mewujudkan masjid percontohan di setiap wilayah Muhammadiyah.
“Masjid percontohan ini harus menjadi pusat kegiatan yang memakmurkan jamaahnya. Kami ingin setiap PWM, PCM, dan PDM memiliki masjid unggulan yang dapat menjadi teladan dalam tata kelola dan pemberdayaan jamaah,” ujarnya.
Selanjutnya, Jamaludin menyoroti pentingnya masjid sebagai pusat kebangkitan umat. “Dari masjid, kita bangkit. Kita harapkan masjid menjadi tempat untuk mempelajari nilai-nilai Islam berkemajuan, yang mengajarkan solusi atas berbagai masalah kehidupan,” paparnya.
Agus Amin, Chief Executive Officer Region Central Java Yogjakarta & Kalimantan mengatakan bahwa Bank Muamalat berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek pelayanan kepada umat, serta berupaya memberikan kebermanfaatan seluas-luasnya kepada masyarakat.
Menurutnya, jalinan kerjasama antara LPCRPM dengan Bank Muamalat dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menghadirkan kemaslahatan bagi umat melalui proses digitalisasi dan standarisasi masjid Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Acara ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan tata kelola masjid Muhammadiyah melalui kolaborasi dengan Bank Muamalat. Dengan semangat kebersamaan, Muhammadiyah optimis mampu menghadirkan masjid yang tidak hanya makmur secara spiritual, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan umat. (diko)