PDM Kota Kediri Perkuat Kaderisasi Lewat Baitul Arqam di Kota Yogyakarta

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
578
Baitul Arqam PDM Kota Kedir di Kota Yogyakarta. Foto: Cris

Baitul Arqam PDM Kota Kedir di Kota Yogyakarta. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Kediri, Jawa Timur melangsungkan Baitul Arqam (BA) selama dua hari, Sabtu-Ahad (5-6/7) di Gedung Muhammadiyah Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakata.

Sebanyak 83 peserta mengikuti BA ini, yang mencakup Pimpinan Harian, UPP (Majelis dan Lembaga), Organisasi Otonom (‘Aisyiyah, Hizbul Wathan, Tapak Suci Putera Muhammadiyah), Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah).

Selain itu, ada juga dari unsur Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), di antaranya Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah 1 Kediri, dan SMK Muhammadiyah 2 Kediri.

Ketua PDM Kota Kediri Achmad Khoirudin menyampaikan, BA ini merupakan program sebagaimana telah diputuskan dalam Musyawarah Daerah (Musyda) PDM Kota Kediri. 

“Sehingga, mau tidak mau kita realisasikan,” ucapnya saat ditemui Jurnalis Suara Muhammadiyah, Ahad (6/7).

BA yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta, sebut Achmad, sengaja dipilih. Karena, di kota ini sebagai pusat Ibu Kota Muhammadiyah, yang lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta pada tahun 1912 oleh Allahuyarham Kiai Haji Ahmad Dahlan.

“Di dalam materinya (BA), ada tema Napak Tilas. Jadi ada ideologi sekaligus pembentukan karakter untuk mengetahui jejak langkah para pimpinan Muhammadiyah sejak awal,” ujarnya.

BA ada beberapa materi. Yaitu Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Tuntunan Ibadah Sesuai Keputusan Tarjih, dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. 

“Selain itu, ada juga materi Manhaj Tarjih, Manajemen Organisasi dan Akhlak ber Muhammadiyah, Profil Kader dan Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah, dan Ibadah Mahdah, Nawafil Muhammadiyah,” sambungnya.

Kepada Suara Muhammadiyah, Achmad mengungkapkan bahwa dakwah Muhammadiyah di Kota Kediri sangat kompleks. “Personil Muhammadiyah di Kota Kediri minoritas (minim),” ucapnya. Menurutnya, di kota ini mayoritas berbasis Nahdlatul Ulama (NU). 

“Namun demikian, meskipun kami minoritas, kami punya beberapa AUM yang cukup diperhitungkan oleh Pemerintah. Misalnya lembaga pendidikan, terutama Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan. Ini cukup mendominasi,” tegasnya.

Di sinilah implementasi BA di Kota Yogyakarta menemukan relevansinya. Bahwa melalui BA ini, Achmad berharap seluruh pimpinan dan kader Muhammadiyah di Kota Kediri bisa bertransformasi menjadi kader-Persyarikatan yang 

“Dengan begitu, kader-kader kita akan memiliki wawasan yang luas, semangat yang baru bagaimana berinovasi, berkreasi untuk memajukan Muhammadiyah di Kota Kediri,” jelasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan....

Suara Muhammadiyah

23 March 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung ....

Suara Muhammadiyah

13 June 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Pus....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Univers....

Suara Muhammadiyah

11 July 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Peran aktif kampus STIE Muhammadiyah Cilacap dengan mengikuti karnaval....

Suara Muhammadiyah

27 August 2025