TELUK KUANTAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kuantan Singingi menegaskan pentingnya penanaman ideologi Muhammadiyah kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris PDM Kuansing, H. Burdianto, M.Kom., dalam sambutannya pada kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se-Provinsi Riau Regional Kuantan Singingi.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama dua hari, 13–14 Safar 1447 H atau bertepatan dengan 7–8 Agustus 2025, dan dipusatkan di Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan Kuantan Singingi. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas profesional pendidik dan tenaga kependidikan, tetapi juga memperkuat pemahaman ideologis dan komitmen mereka terhadap gerakan Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, H. Burdianto menekankan bahwa guru dan tenaga kependidikan di lingkungan AUM memiliki peran strategis sebagai ujung tombak gerakan dakwah dan pendidikan Muhammadiyah. Oleh karena itu, mereka tidak cukup hanya menguasai aspek teknis pendidikan, tetapi juga harus memahami, menginternalisasi, dan mengamalkan nilai-nilai Islam berkemajuan sebagaimana digariskan oleh Muhammadiyah.
“Khususnya bagi para pimpinan dan kepala AUM, penting untuk menanamkan ideologi Muhammadiyah kepada seluruh pegawai dan karyawannya. Ini mencakup pemahaman terhadap prinsip-prinsip keislaman, keorganisasian, hingga pengamalan tuntunan Muhammadiyah dalam aspek administrasi maupun ibadah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa partisipasi aktif dalam kegiatan Persyarikatan merupakan bentuk konkret dari loyalitas ideologis. Keterlibatan dalam program dan agenda Muhammadiyah harus menjadi budaya kerja di lingkungan AUM.
“Salah satu wujud nyata dari pengamalan ideologi Muhammadiyah adalah dengan mendukung, mengikuti, dan menyukseskan setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Persyarikatan, baik di tingkat lokal maupun wilayah,” tambahnya.
Peserta pelatihan menyambut baik arahan tersebut. Mereka menilai kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan sebagai sarana pembinaan ideologis sekaligus penguatan kompetensi profesional. Diharapkan pelatihan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan agar seluruh unsur AUM, khususnya di sektor pendidikan, mampu menjalankan peran sebagai pelaku perubahan yang mencerahkan.