PDM Wonogiri Launcing Pengajian Ahad Pagi Per Distrik

Publish

16 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
295
Foto Istimewa

Foto Istimewa

WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri per Distrik Wonogiri 3 bulan sekali dengan menghadirkan pembicara dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Drs. KH. Jumari Al Ngluwary asal Magelang.

Acara berlangsung dengan semarak Ahad, 14 Juli 2024, di Balai Muhammadiyah Wonogiri yang dihari 1.500 jamaah lebih.

Acara diawali dengan pembukaan, pembacaan Ayat Suci Al Qur’an, menyanyi lagu Indonesia Raya dan Mars Sang Surya. Dilanjutkan laporan ketua panitia yang disampaikan oleh ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonogiri Drs. Rajiman  yang menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih atas Pelaksanaan launcing Pengajian Ahad Pagi per Distrik 3 bulan sekali diawali di Distrik Wonogiri yang meliputi kecamatan Wonogiri, Selogiri, Ngadirojo dan Nguntoronadi. 

Sementara sambutan Ketua PDM Wonogiri menyampaikan, "Panti Asuhan putra Muhammadiyah dan putri Aisyiyah siap menerima anak-anak yang tidak mampu, siap menampung, mendidik dan membina anak yang perlu disantuni. Bila masing-masing cabang mengirimkan anak-anak untuk didik dan dibina, aum bergerak bersama akan terlihat indah, demikian disampaikan ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonogiri Drs.H. KusmanToha, M. Pd. dalam sambutannya.

Kusman juga berharap Pengajian Ahad Pagi 3 bulan sekali di Distrik akan menggerakkan cabang- cabang dan ranting untuk terus berkembang, dengan pakaian hijau nasional dan ortom masing-masing akan semakin indah.

Sementara dalam ceramahnya Drs KH Jumari Al Ngluwary menyampaikan sebagai warga perserikatan menyekolahkan putra putrinya di sekolah Muhammadiyah, kalau sakit berobat di rumah sakit PKU Muhammadiyah, itu sebagai bentuk rasa memiliki perserikatan. 

Dalam pemaparnannya Kyai Jumari Al Nguwary menyampaikan 4 ayat pertama surat Shaf. “Semua yang ada di langit bertasbih kepada Allah”. Bertasbih mensucikan Allah. Allah Maha Suci, orang yang mensucikan Allah adalah orang yang suci dan tidak kotor, apakah kita sudah suci?. Orang yang suci atau semuci, orang kemayu tidak ayu, orang semuci tidak suci. Kita bermuhammadiyah harus dengan ketulusan. “Umumnya pimpinan dan warga Muhammadiyah mempunyai rasa memiliki”. Menempatkan diri sebagai pemilik, orang dalam, bukan menempatkan diri sebagai penonton. Penonton adanya mencacat, seburuk apapun keadaan Muhammadiyah dipertahankan, diperbaiki.

Kalau kita sebagai pimpinan dan warga Muhammadiyah, orang dalam sebagai pengkritik, tetapi siap dikritik, pimpinan harus lapang dada dan dowo ususe. Kalau lapang dada kepetuk masalah lapang dada, pecah nalarnya, bertambah ilmunya. Bukan pecah ndase. Hilang naralnya. Sebaliknya dengan ilmu akan diberi kemudahan, lapang dada dan cerdas. 

Mari kita jaga ketulusan dan keikhlasan dalam bermuhammadiyah. Orang Ikhlas tidak bisa diukur dengan ukuran orang lain, yang dapat dirasakan orang Ikhlas merasakan tenang dan senang itulah ikhas, kalau kita datang ke pengajian dengan tenang dan senang itu Ikhlas, setiap kita berbuat baik amal sholeh perasaan kita dengan perasaan tenang dan senang. ikhlas yang bisa merasakan pelakunya, tenang dan senang.

Surat at taubah 20 amanu, wa hajaru, wa jahadu, bi amwalikum, wa anfusikum a’dhamu darajatan

Kalau ingin mendapatkan inside pencerahan sifatnya bertingkat pertama iman terus hijrah terus jihad. Orang kalau tidak beriman sulit untuk diajak berjuang. Tidak mungkin mau berjuang. Maka landasan pertama iman. Iman itu keyakinan yang kokoh kepada Allah Swt. kalau tanpa iman panjenengan tidak mungkin tahu akan dapat. Kalau orang punya iman, maka dia berani berhijrah, berani berubah menjadi lebih baik. Muhammadiyah dan amal usaha akan tetap hdir, tetap hidup, jika masih bermanfaat bagi manusia, maka tugas kita adalah menjaga agar amal usaha kita tetap bermanfaat bagi manusia. Supaya bisa tetap bermanfaat, maka harus bisa beradaptasi dengan sejarah. Supaya bisa beradaptasi dengan sejarah, maka harus siap berubah. Kalau tidak siap berubah pasti punah. 

Amal usaha itu kalau sampai wasalam itu kemungkinane ono loro, pertama karena tidak dikelola dan yang kedua karena salah kelola. Itu faktornya internal. Kalau kita punya sekolahan didirkan tahun 1980an, kok cara mengelolanya masih seperti tahun 80an, pasti habis karena orang tidak siap berubah mengikuti perubahan sekarang. Perubahan sangat cepat. Percepatan teknologi dipaksa sejarah dengan adanya Covid-19.

Saya ditugasi oleh PWM melakukan sosialisasi Risalah Islam Berkemajuan. Kalau saya menulis pasti rodo lama, namun melalui Youtube melalui Mimbar Unima. Kalau ingin mempelajari Risalah Islam Berkemajuan, maka tinggal buka saja channel Youtube Mimbar Unima setiap Rabu dan Kalau Ideologi Muhammadiyah lewat channel PWM setiap Jumat. Dakwah dengan media bisa menembus batas, orang tidak Muhammadiyah pun bisa membaca. Media sosial untuk dakwah itu betul-betul menembus batas. 

Ketiga kita berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri. Orang itu bisa berjuang di jalan Allah harus memiliki dua hal yang pertama mempunyai kemauan dan yang kedua mempunyai kemampuan atau keterampilan. Kalau orang punya keterampilan dan kemampuan, tapi tidak punya kemauan dia tidak akan berjuang. Contoh kalau panjenengan punya keterampilan memandikan jenazah, meskipun jenazahnya ada kalau tidak punya kemauan jenengan tidak akan memandikan, tapi kalau punya ketarampilan dan kemauan enggak ada jenazahpun dicari.   

Orang hidup harus bermental pejuang. Maka harapan kita naik kelas dari mental pengamal sholeh menjadi mental pejuang. Kalau orang itu sudah bermental pejuang, insya Allah hidupnya akan hidup dan hidupnya  lebih berharga. Kalau tidak mau berjuang, itu takbir 4 kali kata Kasman Singodimejo Tokoh Muhammadiyah, orang yang tidak mau berjuang dianggap sudah mati. 

Terakhir ayat berbunyi, “Ketahuilah sesungguhnya Allah mendiding antara manusia dengan hatinya”. Artinya  Allah mengatur kemauan manusia, ketika menafsirkan ayat ini Buya Hamka mengambil contoh dulu adan pemuda namanya Fudhail bin Iyad yang sekarang ulama yang terkenal. Aslinya seorang pemuda yang serba jelek kelakuannya. 

Bilai suatu malam punya hasrat untuk ngembat istri orang, karena tahu bhawa suaminya mau pergi, setelah suaminya si fulan itu mengintip rumah keadaannya. Dalam proses penginjenan itu dia mengengar perempuan itu sedang bernyanyi, menurut dia sedang bernyanyi padahal sedang membaca ayat Al Qur’an, kebetulan yang dibaca surat An Nahl ayat 16 “Telah tiba saatnya orang-orang yang beriman untuk tunduk khusuk hati mereka dan tunduk kepada kebenaran”. 

Fudhail yang dahulunya bersemangat untuk ngembat jadi nglumpruk, jadi loyo, masa aku sejak dulu punya pikiran, tidak sadar-sadar, goblok banget yang tersentuh. Akhirnya merenungkan diri, aku wis tuwo umur segini kok tidak sadar-sadar. Aku yang sudah pensiun kok ora berjuang-berjuang. Arep kapan lagi berjuang, jangan sampai seperti anak zaman dulu, ketika diajak aktif di Muhammadiyah besok kalu sudah lulus sekolah, kuliah, lulus kuliah cari kerja, sudah kerja nikah, nikah punya anak, anak sudah gedhe mengko buat anak lagi, tidak pernah berhenti, kerja pensiun, pensiun kena stroke, akhirnya tidak pernah berjuang.

Maka untuk berjuang tidak usah menunda-nunda, ya sekarang apa yang bisa kita lakukan. Maka saya percaya kepada semua panjenengan yang berarti hidupnya suah pada level pejuang. Sesuai dengan penutup dari Mukodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, “Mudah-mudahan dengan Muhammadiyah ini dapatlah umat Islam di antarkan ke pintu gerbang surga dengan keridhaan Allah yang Rahman dan Rohim”. Tapi hanya sampai pintu gerbang belum tentu masuk. Artinya Muhammadiyah sudah menunjukkan jalan yang benar sehingga bisa masuk surga. Demikian pungkas Kyai Jumari mengikhiri ceramahnya. 

Pengajian ditutup dengan pemaparan dan perkenalan direktur baru Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonogiri Kota dr. Farhan, sekaligus menyampaikan program unggulan dengan memberikan layanan prima kepada semua masyarakat dan memberikan Kartuku sebagai kartu yang akan memberikan kemudahan dan keringanan kepada warga perserikatan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik di PKU Muhammadiyah Wonogiri Kota. Kartuku juga berfungsi sebagai jamaninan kesehatan seperti BPJS, bagi warga yang belum mempunyai BPJS akan mendapatkan potongan hingga 40 % biaya pengobatan dan perawatan kesehatan. Diharapkan dari inovasi ini akan semakin memajukan dan mengembangkan layanan kesehatan di kabupaten Wonogiri. (Muhammad Julijanto)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JEPARA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 36 atlet Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Jepara men....

Suara Muhammadiyah

10 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nash....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Berita

FRANKFURT, Suara Muhammadiyah - Timnas U-17 Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan di Jerman, ....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) hadiri forum rektor perguru....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Baru saja tiba di Indonesia selepas menunaikan ibadah umrah, Dir....

Suara Muhammadiyah

20 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah