WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Konsolidasi Pimpinan dengan tema Politik Kebangsaan dalam Pandangan Muhammadiyah Sabtu, 20 January 2024 yang digelar di Balai Muhammadiyah WOnogiri.
Acara berlangsung di Balai Muhammadiyah Wonogiri, peserta yang hadir 250 dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Unsur Pembantu Pimpinan yang Majelis dan Lembaga PDM Wonogiri, Pimpinan Organisasi Otonom Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Hisbul Wathon, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah.
Hadir dalam acara Konsolidasi Pimpinan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M. Hum, Ketua PDM Wonogiri Drs. H. Kusman Toha, M. Pd., Pimpinan Daerah Aisyiyah Dra.Hj. Yuliatun Jauhari, M. Pd.
Acara didahului dengan pembukaan, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa dipimpin KH Mualim.
Dalam sambutannya Ketua PDM Wonogiri semua Drs. H. Kusman Toha, M. Pd. mengucapkan terima kasih, atas kehadiran dan pratisipasi dalam acara ini, tujuan Konsolidasi Pimpinan dalam rangka meningkatkan kesolidasi dan memberikan pemahaman kepada warga perserikatan tentang bagaimana politik kebangsaan dalam pandangan Muhammadiyah.
Dalam pidato politik yang disampaikan Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M. Hum. Politik Kebangsaan dalam Pandangan Muhammadiyah
Dahlan memaparkan Sejarah tokoh Muhammadiyah berkiprah dalam pendirian bangsa, dan teribat secara aktif menjadi motor sumbangan pemikiran dalam berbangsa dan bernegara. Tokoh KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mansur memberikan kontribusi, menjadi empat inti perumus Pancasila; Sukarno, Moh Hatta, K Hajar Dewantoro dan KH Mas Mansur menjadi empat serangkai dalam membangun konsep kenegaraan awal. Muhammadiyah dan bangsa ini ada dalam satu tarikan nafas, menggambarkan kita bagian dari bangsa ini. 16 orang tokoh nasional dari Muhammadiyah menjadi pahlawan nasional yang dapat dilihat dari pokok pikiran, peran dan tindakan dalam perjuangan bangsa.
Memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai nilai Islam antara lain kepemimpinan dilihat dari rekam jejak, ibadahnya, kemampuan intelektual, keadilan, itulah garis besar yang dapat dijadikan pedmonan dalam memlih pemimpin, semoga menjadi modal bagi bangsa ke depan. (Muhammad Julijanto).