Kolaborasi dengan Dinkes dan PDA untuk Jawab Krisis Kesehatan Remaja
JEMBER, Suara Muhammadiyah - Prihatin terhadap kompleksitas persoalan kesehatan remaja yang semakin memprihatinkan, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Jember bergerak cepat. Melalui program *PASHMINA* (Pelayanan Kesehatan Remaja Milik NA), PDNA Jember resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jember dalam rangka memperkuat intervensi kesehatan remaja di lingkup sekolah Muhammadiyah.
Kegiatan penandatanganan MoU sekaligus *Training Kader PASHMINA* diselenggarakan di Meeting Room SMA Muhammadiyah 3 Jember, Sabtu (26/7/2025), dengan melibatkan 36 peserta dari kalangan pelajar dan guru pendamping dari berbagai sekolah Muhammadiyah tingkat SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Jember.
Dalam sambutannya, Ketua PDNA Jember, Maurina Suryaning Pertiwi, S.Sos., M.Sosio, menjelaskan bahwa PASHMINA merupakan salah satu ikhtiar strategis PD NA Kab. Jember periode 2022-2026 dalam menjawab problematika kesehatan yang semakin kompleks di kalangan remaja.
“Kegiatan Training Kader PASHMINA ini adalah bentuk nyata dari kepedulian kami terhadap kondisi remaja saat ini, terutama dalam hal kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kami percaya bahwa remaja adalah kelompok usia strategis yang harus dipersiapkan dengan baik agar mampu menjadi generasi penerus yang sehat dan tangguh,” ungkapnya.
PDNA Jember secara khusus memilih sekolah-sekolah Muhammadiyah sebagai lokasi pilot project pelaksanaan program. Menurut Maurina, hal ini bukan tanpa alasan.
“Adik-adik kami di sekolah Muhammadiyah masih banyak yang belum tersentuh oleh program-program kesehatan yang sistematis dan berkelanjutan. Maka, menjadi sangat penting bagi kami untuk memulai dari lingkungan internal Persyarikatan, sebagai bentuk tanggung jawab organisasi,” jelasnya.
Maurina juga menyebutkan bahwa PDNA telah menjalin MoU dengan sepuluh sekolah Muhammadiyah tingkat menengah yang tersebar di Kabupaten Jember. Program ini nantinya akan dilanjutkan dengan kegiatan *PASHMINA Goes to School*, di mana PDNA akan hadir langsung ke sekolah-sekolah tersebut untuk memberikan edukasi, pemeriksaan kesehatan dasar, serta ruang diskusi tentang isu-isu remaja.
Kolaborasi Lintas Sektor
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Dalam sambutannya, dr. Herbeta Reni yang hadir mewakili Dinas Kesehatan mengapresiasi langkah PDNA.
“Saya sangat berterima kasih kepada Nasyiatul Aisyiyah karena telah menjadi mitra strategis Dinas Kesehatan. Program ini sejalan dengan upaya kami dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan remaja, apalagi di ranah pendidikan non-formal yang justru sering terabaikan,” ujarnya.
Tidak hanya Dinkes dan PDA, program ini juga akan melibatkan berbagai mitra perguruan tinggi. PDNA menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember dan Program Studi Gizi Politeknik Negeri Jember untuk menjadi bagian dari tim pelaksana dalam memberikan layanan edukatif yang menyeluruh.
Lanjutan Program Keluarga Tangguh
Lebih jauh, Maurina menjelaskan bahwa program PASHMINA bukan program yang berdiri sendiri. Ia merupakan kelanjutan dari *Program Keluarga Tangguh* yang lebih dahulu dirilis oleh PDNA Jember. Program ini menekankan pentingnya membangun ketahanan keluarga melalui pencegahan stunting dan penguatan kesehatan berbasis komunitas.
“Permasalahan stunting tidak hanya bisa diselesaikan dari aspek gizi semata, tapi juga dari kesiapan remaja kita sebagai calon orangtua. Maka, melalui PASHMINA, kami ingin menyiapkan remaja-remaja ini agar kelak menjadi individu yang sadar kesehatan, tangguh secara mental, dan siap menghadapi fase kehidupan berikutnya,” terang Maurina.
Pimpinan Daerah Aisyiyah Jember Fitrotul Mufaridah, M.Pd juga menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil oleh NA Kabupaten Jember. Dalam sambutannya, perwakilan PDA menyampaikan harapan agar program ini tidak hanya menjadi gerakan sesaat, tetapi dapat terus berkelanjutan.
“Saya mengapresiasi langkah awal PDNA dalam menginisiasi PASHMINA. Ini adalah bentuk sinergi yang patut ditiru. Harapannya tentu saja ada kesinambungan, dan semoga dari sini lahir generasi muda Muhammadiyah yang sehat lahir dan batin,” ujar perwakilan PDA.
Program PASHMINA lahir di tengah situasi yang penuh tantangan. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan kasus gangguan kesehatan mental, kekurangan gizi, hingga perilaku berisiko di kalangan remaja. PDNA Jember menilai bahwa persoalan-persoalan tersebut tidak bisa diserahkan hanya kepada sekolah atau pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan aktif organisasi kemasyarakatan, termasuk organisasi perempuan muda seperti Nasyiatul Aisyiyah.
Melalui sinergi lintas sektor dan komitmen keberlanjutan, PDNA Jember berharap PASHMINA bisa menjadi model program kesehatan remaja yang relevan dan aplikatif, serta mampu direplikasi oleh cabang-cabang NA di daerah lain.
“Kami percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten dan kolaboratif. Semoga PASHMINA menjadi pintu masuk bagi hadirnya ekosistem kesehatan remaja yang lebih baik di Jember,” pungkas Maurina. (KH)