Latih dan Berdayakan Pemimpin Perempuan Berkemajuan di Kota Ambon
AMBON, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP ‘Aisyiyah) Salmah Orbayinah membuka Pelatihan Kepemimpinan Perempuan Berbasis Nilai Damai (26-27/7/24) di Gedung Ashari Al-Fatah, Ambon. Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kader PP ‘Aisyiyah (MPK PPA) bekerjasama dengan Lazizmu Pusat.
Pelatihan yang menghadirkan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Ambon sebagai peserta pelatihan yang berjumlah sekitar 25 orang ini, dihadiri oleh perwakilan Gubernur Maluku Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemda Maluku, Djalaluddin Salampessy, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku, Muhammad Thaib Hunshow, dan Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Maluku, Ummu Sa'idah. Pelatihan kepemimpinan ini bertujuan untuk menggerakkan dan memberdayakan para pemimpin perempuan di Maluku.
Salmah Orbayinah menyampaikan bahwa upaya untuk menggerakkan cabang dan ranting sangat penting. “Di Muhammadiyah ada Lembaga Cabang dan Ranting (LPCR) sementara di ‘Aisyiyah tidak. Untuk itulah Ketua Wilayah ‘Aisyiyah harus bekerjasama, sebab cabang dan ranting adalah ujung tombak perkembangan ‘Aisyiyah,” ucapnya dalam pengarahan di acara tersebut. Salmah berpesan bahwa di usia ‘Aisyiyah yang lebih dari 100 tahun, ‘Aisyiyah perlu terus melakukan dakwah termasuk dakwah sosial kemanusiaan. Dalam berdakwah, lanjut Salmah, ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah perlu berkolaborasi dan bekerjasama dengan pihak lain. “Aisyiyah harus dapat menjalin kerjasama dengan berbagai macam pihak menjadi organisasi yang inklusif dan ikut berkontribusi membangun Indonesia yang lebih berkemajuan dan berkeadaban,” tegas Salmah.
Hal senada disampaikan Mami Hajarah, selaku Ketua Majelis Pembinaan Kader PP ‘Aisyiyah saat memberi sambutan pelatihan kepemimpinan secara online (20/7/24). “Terkait dengan nilai damai dalam tema pelatihan kepemimpinan perempuan akan menjadi kor yang digulirkan oleh Majelis Pembinaan Kader ‘Aisyiyah PP ‘Aisyiyah,” ujar Mami. Dia menilai bahwa semestinya makna damai tidak hanya diartikan dikaitkan dengan konflik dan perang saja. Namun, menurutnya damai juga perlu dimaknai secara lebih luas seperti situasi damai yang harmoni tanpa kekerasan dan permusuhan.
“Situasi harmoni ini yang kita dambakan. Bukan sesuatu yang tanpa perbedaan, namun justru aman harmoni dalam perbedaan. Sebab, perbedaan adalah sunnatullah,” jelas Mami. Untuk itulah pelatihan kepemimpinan berbasis nilai damai tersebut diperlukan oleh para pimpinan perempuan, terutama di Maluku khususnya di Ambon, agar dapat mengelola berbagai macam perbedaan menjadi situasi harmoni, saling menghargai, toleran, dan menciptakan suasana yang inklusif.
Maesyarah selaku Ketua Program Pelatihan menyampaikan tujuan pelatihan kepemimpinan perempuan adalah bagaimana Aisyiyah di Ambon bisa memunculkan pemimpin-pemimpin yang menggerakkan. “Pelatihan ini bertujuan untuk berupaya memajukan tidak hanya pemimpin topleader saja, namun juga menggerakkan anggota di bawahnya serta bersifat sustanable (berkelanjutan) dan yang bisa memberi dampak luas,” kata Maesyarah.
Selain pelatihan kepemimpinan, dalam rangkaian acara ini juga diselenggarakan launching Rumah Literasi ‘Aisyiyah. Salmah berharap bahwa Rumah Literasi ‘Aisyiyah dapat menjadi rumah yang menyenangkan, rumah diskusi ideologi Muhammadiyah serta dijadikan tempat kegiatan positif lainnya. “Penting memiliki kemampuan membaca dan literasi. Jika tingkat literasi meningkat, maka peningkatan kualitas penduduk, jaminan pembangunan berkelanjutan juga akan meningkat.
Literasi tentu juga bermanfaat bagi siapapun sepanjang hayat,” tambahnya. Rangkaian agenda berlanjut dengan meresmikan dan memperkenalkan Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) ‘Aisyiyah yang bertujuan untuk memberikan kesadaran hukum bagi masyarakat. Harapannya, kasus-kasus yang ada di Maluku bisa terselesaikan dan terbantu dengan kehadirkan layanan bantuan hukum dari ‘Aisyiyah. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Pengajian Akbar oleh Ketua Umum PPA, Salmah Orbayinah.
Serangkaian acara pelatihan Kepemimpinan Maluku ini diselenggarakan secara hybrid dengan zoom meeting (20/7/24) dan luring di Maluku (26/7/24). Pelatihan kepemimpinan online dilaksanakan dengan sejumlah pemateri antara lain Norma Sari, Erni Zuhriyati, Ayu Usada R, dan Fauzan Anwar M. Sementara pelatihan offline di Ambon dilaksanakan pada 25-27 Juli 2024 di SMK Muhammadiyah Ambon dengan Maesyarah dan Husnul Khotimah Husairi sebagai pemateri dari MPK PPA. Pemateri lain dalam pelatihan offline antara lain Maemunah Tualeka, selaku Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga Pemerintah Provinsi Maluku dan Jakia Said, Kepala Perpustakaan SMK Muhammadiyah Ambon [].