SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - Biro Organisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyelenggarakan Workshop Penguatan Profesional Maju Modern yang diikuti oleh 150 peserta dari masing-masing Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Solo Raya yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri.
Kegiatan berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS Lt 2. Sabtu, 16 November 2024. yang dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah H. Dodok Sartono, SE., MM Sekretaris, Prof. Dr H. Sofyan Anif, M. Si. Bendahara PWM sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Biro Organisasi PWM Prof. Dr. Apt. Mohammad Da'i, Tim Center Of Excellence (COE).
Acara diawali dengan sambutan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah H. Dodok Sartono, SE., MM.
Mas Dodok demikian akrab disapa menyampaikan Ada 5 poin penting untuk meningkatkan Profesional Maju Modern bagi Perserikatan Muhammadiyah
1. Pimpinan pusat Muhammadiyah menyelenggarakan pelatihan kepada sekretariat dan kepala kantor, pada tahap pertama sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang akan menjadi Penggerak Utama organisasi/perserikatan, yang ditindaklajuti dengan penggerak Madya untuk sekretaris Pimpinan Daerah, Cabang hingga Ranting
2. Bertransformasi dengan manajemen organisasi, Di mana siap untuk berubah dengan tagline professional, maju dan modern, maka konsep perubahannya masih membutuhkan masukan dari seluruh PDM
3. Melakukan digitalisasi dalam bidang dakwah, ideologi, dakwah media secara sistematis massif
4. Reformasi birokrasi dengan role of game, 100 % partisipasi dan struktur organisasi dari PP, PWM, PDM, PCM, PRM dengan job desk.
5. Strong leadership dan kaderisasi
Unggul berkemajuan dengan professional, maju dan modern dengan kantor yang representative, sumber daya manusia professional dan exspert, bekerja dengan system dan kinerja terukur dengan key performance indeks (KPI) dengan berkarakter Islam berkemajuan antara lain; bertauhid, berqur’an dan sunnah, berijtihad dan tadjid, wasathiyah dan rahmatan lil’alamiin.
Selanjutnya sambutan Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah sekaligus membuka acara. Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M. Si. yang mewakili ketua PWM Dr. KH. Tafsir, M. Ag.
Sofyan menjelaskan hasil penelitian Prof Robert W Hefner Muhammadiyah menjadi Organisasi keagamaan yang paling Modern di dunia. Modern berkaitan dengan good governance yang berbasis IT. Oleh karena itu Muhammadiyah harus selalu melakukan inovasi dari sekolah dengan kurikulum, manajemen dan brending. Dengan melakukan penataan total, model pengelolaan organisasi dalam bidang IT dan keuangan. Yang itu dilaksanakan dengan komitmen semuanya.
Setelah pembukaan dilanjutkan pemaparan dan penyamaan persepsi tentang AOM untuk membangun budaya organisasi oleh Pambudi Ringgar, MBA.
Ringgar menyampaikan Aligning Organization System dalam rangka mencari Solusi dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi organisasi.
Ringgar sebelumnya memaparkan ada 5 fenomena yang menjadi masalah di Masyarakat, fenomena pertama, “Katanya masjid Muhammadyah, namun…”. “Takmirnya bukan Muhammadiyah”, “tidak ada pengajian Muhammadiyah”.
Fenomena kedua ada generasi gen Z yang mengunggah konten dengan mengatakan “Katanya sekolah di Muhammadiyah, namun…” “Ideologinya bukan Muhammadiyah”. “Demotovasi Muhammadiyah”.
Fenomena ketiga, “Katanya Bangunannya bagus, namun…”. “Jiwanya keropos”, “Muncul fraud internal dan tidak professional”.
Fenomena keempat, “Katanya berjuang Bersama, namun…”. “Kesejahteraannya berbeda”. “Beda AUM beda Income”.
Fenomena kelima, “Katanya system dan kederisasinya sama, namun…”. “Kinerjanya berbeda”. “Beda PDM beda Kinerja”. Lalu muncul fenomena apa lagi ya?.
Ringgar menjelaskan penting saat ini adalah pemikiran pertama; perlu untuk mempelajari ulang Sirah Muhammadiyah dari awal pendirian hingga akhir jaman nanti, akan terus sama, tidak akan berubah.
Pemikiran kedua; seperti ulama-ulama terdahulu merancang kitab-kitan tersantar hingga akhir zaman dan menjadi amal jariyah.
Pemikiran ketiga; Muhammadiyah harus memiliki Kitab Organisasi yang Terstandar untuk menyiapkan system dan kaderisasi lintas zaman.
Ringgar memberikan Solusi melalui biro organisasi melakukan kajian dengan menyiapkan kitab organisasi Muhammadiyah yang merancang system dan kaderisasi terstandar hingga akhir zaman, mudah dipahmi dan diterapkan dari pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah hingga PRM dan seluruh pimpinan wajib mempelajarinya.
Tujuannya agar organisasi Muhammadiyah menjai selaras, satu hati, satu pikiran dan stu Gerakan. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode untuk merangcang Kitab Organisasi Muhammadiyah.
Metode yang dilakukan dengan A.O.S (Aligning Organization System) yaitu membangun dan menyelaraskan system serta kaderisasi Muhammadiyah. Yang dapat diuraikan dengan 13 solusi, antara lain: 1. Tujuan (filosofi), 2. Identitas, 3. Visi, 4. Misi, 5. Karakter, 6. Target, 7. Struktur Organisasi, 8. Tugas utama dan uraian pekerjaan, 9. Laporan-laporan, 10. Indicator penilaian kinerja (KPI), 11. Hadiah dan hukuman, 12. Standard opersional procedur (SOP), 13. Train The Trainer (TTT).
Pambudi Ringgar, MBA menjelaskan tujuan filosofis sebagaimana muqadimah AD Muhammadiyah “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud Masyarakat Islam sebenar-benarnya”. Di mana rumusan “Masyarakat Islam”. Adalah suatu Masyarakat Dimana ajaran Islam berlaku dan menjiwai seluruh bidang kehidupan Masyarakat tersebut. Dengan ciri-ciri; bertauhid dan Bergama, persaudaraan, berakhlak dan beradab, berhukum syar’I, berkesejahteraan, bermusyawarah, ikhsan, berkemajuan, berkepmimpin dan tertib (Muktamar Ke-37 Tahun 1968).
Kedua identitas “Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajidi, bersumber pada Alqur’an dan As Sunnah” sebagaimana (AD Pasal 4). Yang mempunyai posisioning categori Gerakan islam, DNA Masyarakat Islam, Core Value dakwah amar ma’ruf nahi munkar, add value tajdid (Alqur’an dan Sunnah), positioning Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang mencetak Masyarakat Islam yang dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajidm, bersumber pada Alqur’an dan As Sunnah. Tagline “Gerakan Islam berkemajuan”
Ketiga, Visi jawa Tengah 2027 adalah menjadi Gerakan Islam dengan pranata sosial yang unggul dan berkemajuan terbaik di Jawa Tengah Tahun 2027. Yang merupakan turunan dari visi Muhammadiyah visi abadi yang menjadi tujuan Muhammadiyah “terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Di mana visi pengembangan 2020-2027; “meningkatkan sinergi dengan seluruh komponen umat, bangsa, dan kemitraan internasional agar terciptanya pranata sosial berkemajuan bagi tumbuh dan kembangnya nilai-nilai Islam di Indonesia sebagaimana tujuan Muhammadiyah dengan tetap meningtakan kualitas persyarikatan dan amal usaha secara berkesinambungan”. Sumber dari Renstra Muhammadiyah 2005-2027.
Keempat, misi Muhammadiyah; 1. Menegakkan tauhid yang murni berdasarkan Alqur’an dan as Sunnah. 2. Menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam yang bersumber pada Alqura’an dan As-sunnah yang shaihah/maqbulah. 3. Mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan Masyarakat.
Kelima, karakter (culture/value) Muhammadiyah, antara lain; bertauhid, berqur’an dan sunnah, berijtihad dan tajidid, wasathiyah, rahmatan lil’alamiin.
Keenam, maka goal dakwah muktamar 48 jumlah korp Mubaligh Muhammadiyah sebanyak 12.000 orang Dimana dengan hitungan dari target Pimpinan Ranting Muhammadiyah 65 % dikali jumlah desa/kelurahan di Jawa Tengah menjadi 65 % x 8.559 desa/kelurahan x 2 da’I = 11.126 da’I yang dibulatkan menjadi 12.000 orang. Dengan 3 pilar; pertama, jama’ah jumlah korp mubaligh Muhammadiyah aktif outcome jumlah pengajian dan julah anggota yang memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM), kedua, jam’iyah dengan output reformasi organisasi dengan outcome Muhammadiyah profeional, maju modern (PMM). Yang ketiga, jariyah dengan output jumlah amal usaha Muhammadiyah produktif dan unggul dengan outcome AUM terbaik di Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah; memiliki AUM terbaik di masing-masing kabupaten/kota.
Maka strategis yang dijalankan dengan Kompas Muktamar 48 program 3 J; jamaah, jam’iyah dan jariyah yang berbasis pada ranting, cabang dan masjid. Sumber daya manusia professional, keuangan, jaringan dan system dalam mengembangkan Pendidikan, Kesehatan, sosial, dan ekonomi dalam mewujudkan Muhammadiyah unggul berkemajuan.
Dalam rangka mewujudkan unggul berkamajuan Muhammadiyah harus professional, maju dan modern yang dibuktikan dengan kantor yang representative, sumber daya manusia professional dan exspert, bekerja dengan system dan kinerja terukur dengan KPI. Mempunyai karakter Islam berkemajuan dengan bertauhid, berqur’an dan sunnah, berijtihad dan tajdid, wasitiyah dan rahmatan lil’alamiin.
Ketujuh, struktur organisasi PWM Jateng yang terdiri ketua, sekretaris biro organisasi. Bendahara biro keuangan. Garis koordinasi ke wakil ketua 1-10 dan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP).
Kedelapan tugas utama dan urainya ketua; membuat kebijakan wilayah sesuai PP dengn merumuskan kebijakan wilayah sesuai dengan kebijakan PPM, memastikan kebijakan wilayah dilaksanakan oleh UPP/PDM, melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah dijalankan. Tugas kedua membina dan menggerakkan UPP PWM dengan menetapkan kebijakan strategis dan KPI UPP PWM, membina dan menggerakkan UPP PWM, Melakukan evaluasi kinerja UPP PWM. Tugas ketua ketiga, membina dan menggerakkan PDM Sejateng dengan Menetapkan kebijakan strategis & KPI PDM, Melakukan pembinaan dan pemberdayaan PDM, dan Melakukan evaluasi kinerja PDM. Tugas ketua keempat, membina dan menggerakkan ortom PWM dengan Memberikan pandangan dan saran terhadap kebijakan strategis ORTOM PWM, Melakukan pembinaan dan menggerakkan ORTOM PWM, Memberikan arahan dan evaluasi kinerja ORTOM PWM.
Tugas sekretaris memimpin kesekretariatan dengan Memastikan operasional kantor berjalan dengan lancer, Membina SDM kantor, Melakukan evaluasi kinerja secretariat. Tugas kedua, Mengelola Informasi dengan Mengendalikan surat keluar masuk dan tindak lanjutnya, Mengatur dan mengagendakan rapat-rapat, Mengawal keputusan rapat agar berjalan dengan baik. Tugas ketiga, Membina Biro Organisasi dengan Bersama biro organisasi melakukan inovasi organisasi, Melakukan monitoring kinerja (KPI) UPP, ORTOM dan PDM, Menyusun laporan dan evaluasi atas program persyarikatan.
Tugas bendahara, menjalankan fungsi akutansi dengan Menyusun RAPB Peryarikatan dan pelaporanya, Menjaga ketersediaan uang (Cash Flow), Memeriksa dan memberikan rekomendasi pendanaan. Tugas kedua, Menjalankan Fungsi Finance dengan Membuat strategi sumber pendapatan baru, Menginventaris dan Mengelola aset persyarikatan agar produktif, Mengevaluasi dan inovasi terhadap pendapatan dan pengeluaran. Tugas ketiga, Membina Biro Keuangan dengan Bersama biro keuangan melakukan inovasi sistem keuangan, Melakukan monitoring keuangan UPP, ORTOM dan PDM, Memeriksa dan memberikan rekomendasi pembiayaan persyarikatan.
Wakil Ketua 1 bertugas Pertumbuhan UPP, Dengan Menetapkan kebijakan strategis & KPI UPP binaanya, Membina dan menggerakkan UPP binaanya, Melakukan evaluasi kenerja UPP binaanya. Tugas kedua Pembinaan dan pengawasan UPP dengan Memastikan rapat koordinasi UPP binaan berjalan sesuai ketentuan, Memastikan program-program (KPI) UPP binaan dijalankan, Meminta laporan dan evaluasi pelaksanaan program (KPI) UPP Binaan.
Tugas ketiga, kaderisasi anggota UPP dengan Menyusun kurikulum upgrading kompetensi UPP Binaan, Melakukan upgrading kompetensi UPP Binaan, Melakukan evaluasi anggota UPP Binaan. (Muhammad Julijanto).