YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dipimpin oleh Hasnah Rimiyati, dosen Program Studi Manajemen UMY, melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Aisyiyah Sholikhah, Ranting Sidomulyo, Godean, pada 23 Februari 2025. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan fokus pada pelatihan manajemen dan pengolahan minuman instan berbahan dasar jahe dan kunyit. Kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta dari anggota KWT Aisyiyah Sholikhah.
Pemilihan jahe dan kunyit sebagai bahan utama pengolahan didasarkan pada berbagai manfaatnya bagi kesehatan. Keduanya mengandung senyawa aktif yang berkhasiat sebagai anti-inflamasi, antioksidan, antijamur, dan antibakteri, serta memberikan cita rasa khas pada masakan dan minuman. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jahe dan kunyit dapat menghambat pertumbuhan sel kanker serta mengurangi efek samping pengobatan kanker, seperti mual dan muntah. Namun, penting untuk diketahui bahwa jahe dan kunyit bukanlah pengganti pengobatan medis.
Pelatihan ini diawali dengan praktik produksi minuman jahe dan kunyit instan yang dipandu oleh instruktur Sekar Gambir. Setelah produk jadi, peserta diajarkan cara menentukan harga jual menggunakan metode Cost Plus Pricing, yaitu dengan menambahkan marjin pada harga pokok produksi per unit. Dalam sesi ini, peserta didampingi oleh Lalu Supardin, dosen Manajemen Sarjana Wiyata, yang membimbing teknis perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual menggunakan Microsoft Excel. Pembekalan ini bertujuan agar peserta siap menjual produk dan menjadi wirausaha mandiri.
Selain keterampilan produksi, peserta juga mendapatkan pelatihan manajemen organisasi untuk memperkuat tata kelola KWT. Mengingat KWT Aisyiyah Sholikhah masih tergolong baru, pelatihan ini membahas pentingnya menetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi. Dengan bimbingan Tri Maryati, dosen Manajemen UMY, peserta berhasil menyusun arah organisasi yang lebih terstruktur.
Hasnah Rimiyati, selaku ketua tim pengabdian, menegaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menciptakan nilai tambah dari pengolahan jahe dan kunyit menjadi produk bernilai ekonomi. Sejalan dengan tujuan KWT untuk memberdayakan perempuan, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan mengembangkan sektor pertanian, diharapkan produk olahan ini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi anggota KWT.
Susiyanti Nugroho, ketua KWT Aisyiyah Sholikhah, menyampaikan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Ia berharap produk minuman instan ini dapat berkembang menjadi usaha yang berkelanjutan. "Kami berharap KWT Aisyiyah Sholikhah semakin mandiri dan mampu membangun ekonomi yang berkelanjutan," ujar Hasnah.