BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan, kelahiran Muhammadiyah bukan sekadar memanggungkan nama, tetapi berbuat nyata untuk kehidupan. Kiprah yang telah dilakukan Muhammadiyah dibidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya sungguh dirasakan manfaatnya secara luas.
“Muhammadiyah ingin hadir memberikan solusi atas berbagai masalah yang kita hadapi. Kita hadir memberikan solusi mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya saat Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah PDM Kota Bandung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Antapani, Rabu (20/11).
Mu’ti yang kini didapuk sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) mengakui, yang dilakukan Muhammadiyah sungguh besar terhadap kehidupan, terutama dalam misi mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam bidang pendidikan, memang menjadi konsentrasi Muhammadiyah, termasuk Aisyiyah, telah mendirikan ribuan sekolah dan perguruan tinggi.
“Data yang kami terima di bulan Mei sebelum penerimaan murid baru itu ada 1.050.000 murid yang belajar di Muhammadiyah,” ungkapnya. Menurut Mu’ti, penerimaan murid (PPDB) mengalami peningkatakan dari tahun ke tahun. “Kepercayaan masyarakat menunjukkan kualitas pendidikan yang dikelola Muhammadiyah,” katanya.
Termasuk layanan kesehatan, sudah masyarakat merasakan kemaslahatannya. Karena itu, Mu’ti menegaskan, Muhammadiyah dengan semangat kemandirian berupaya untuk melahirkan kemajuan di segala aspek kehidupan.
“Muhammadiyah bukan organisasi kaleng-kaleng organisasi yang mungkin kalau kita lihat datanya bikin orang geleng-geleng. Kemandirian yang membuat gerakan Muhammadiyah menginspirasi gerakan yang lain,” tuturnya.
Selain pendidikan dan kesehatan, Mu’ti mengingatkan dalam keputusan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, ekonomi menjadi gerakan prioritas. Mu’ti melihat ekonomi akan bergerak mengikuti keberadaan sekolah dan perguruan tinggi.
“Di banyak tempat, ekonomi bergerak ketika berdiri kampus Muhammadiyah. Masyarakat banyak punya usaha mulai dari usaha kos, kemudian juga kantin, catering dan lain-lain. Itulah saya kira dampak ekonomi dari amal usaha Muhammadiyah,” jelasnya.
Maka, dengan spirit Milad ke-112 Muhammadiyah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Mu’ti mengharapkan Muhammadiyah ke depan harus terus berbuat, hadir memberikan solusi, dan manfaat. Mu’ti mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto, untuk memberantas kemiskinan, kuncinya terletak pada pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci orang bisa meraih kemakmuran dan mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Dengan pendidikan, seseorang bisa mendapatkan kesempatan bekerja dengan yang lebih baik. Dengan pendidikan yang baik, seseorang bisa meraih rezeki dan ma’isyah yang lebih banyak,” tandasnya.
Terakhir, Mu’ti mengingatkan warga Muhammadiyah untuk selalu meningkatkan dakwah agar dapat menghadirkan kemakmuran untuk semua. Dirinya berharap dengan Milad yang ke-112 ini Muhammadiyah selalu mendapatkan ridho dan rahmat Allah, “Sehingga menjadikan negeri kita ini sebagai Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” pungkasnya. (Cris/Hafidz)