MALAYSIA, Suara Muhammadiyah – Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema "Revitalisasi Budaya Lokal (Bugis dan Makassar) pada Masyarakat Indonesia di Malaysia". Acara ini dilaksanakan selama dua hari pada Senin-Selasa (21-22/10), di dua lokasi berbeda di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen MPBI Unismuh, di antaranya Dr Saiful, MPd sebagai ketua tim, dan Dr Radiah Hamid, MPd. selaku anggota yang juga merupakan Kaprodi MPBI. Sementara itu, mahasiswa yang turut berpartisipasi adalah Nurjannah Ridwan, S.Pd. Program ini turut melibatkan tiga tim lainnya dari Program Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP) dan Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Unismuh.
Hari pertama PkM berlangsung di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang berlokasi di Wisma Thakurdas, Chowkit, Kuala Lumpur. Pada hari kedua, kegiatan berlanjut di Sanggar Bimbingan Sentul, Kg. Chubadak Hilir, Sentul Pasar. Kedua lokasi tersebut berada di bawah koordinasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Program pengabdian ini berfokus pada pengenalan budaya Bugis dan Makassar, termasuk bahasa, seni, sastra, pakaian adat, serta kuliner tradisional yang sering disajikan dalam acara pernikahan. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah para siswa Sekolah Dasar, yang diharapkan dapat mengenal kekayaan budaya Indonesia sejak dini.
Respons dari para siswa sangat positif. “Mereka sangat antusias dan aktif bertanya, terutama tentang pakaian adat seperti baju bodo dan jas tutup Bugis yang kami bawa,” ungkap Radiah Hamid. Para siswa yang umumnya berasal dari suku Jawa dan Sumatera, menunjukkan minat besar terhadap keberagaman budaya di Indonesia.
Di sela kegiatan, tim Unismuh juga mengunjungi Sanggar Bimbingan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PRIMA) di Kampung Baru, yang juga berada di bawah binaan KBRI. Tim turut memberikan infaq kepada sanggar tersebut dan berencana untuk mengadakan PkM lanjutan di masa mendatang. Sebagai informasi, anak-anak pekerja dengan dokumen lengkap bersekolah di SIKL, sedangkan anak-anak yang tidak berdokumen lengkap mengikuti pendidikan di sanggar-sanggar bimbingan yang disetarakan dengan program Paket A, B, dan C, di bawah koordinasi KBRI. Hal ini memungkinkan KBRI memberikan akses pendidikan yang memadai bagi semua warga Indonesia di Malaysia.
Rencananya, tim akan kembali ke Indonesia pada Rabu, 23 Oktober 2024. Dr. Saiful menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini dan berharap segala kegiatan di Kuala Lumpur dapat membawa berkah. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Unismuh Makassar, LP3M, LPBKUI, dan Pascasarjana Unismuh atas dukungannya,” tutupnya. (Hadi/Lika)