OSAKA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Pontianak mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Internasional untuk diaspora luar negeri yang diadakan di Osaka Jepang, Ahad, 22 Oktober 2023. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara UM Pontianak dengan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Internasionl UM Pontianak yaitu Ufi Ruhama', M.Pd.B.I yang bekerjasama dengan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kansai Jepang yang diketuai oleh Mochamad Arif Wijayanto.
Bagi kedua belah pihak ini adalah pertemuan luring kali pertama sejak dibentuknya PRIM Kansai pada tahun 2020. PRIM Kansai pun merangkul organisasi dan komunitas di lingkungan Kansai seperti Japan Da’wah Centre (JDC) yang memberikan ijin penggunaan fasilitas bangunannya yaitu Masjid Al Da’wah sebagai tempat acara yang terletak di kota Osaka. Selain itu juga kegiatan ini didukung oleh Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Kansai, Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang (IPTIJ) Kansai, serta Yayasan BUMI JAPAN yang berdomisili di Osaka.
Pengabdian Masyarakat ini dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Pontianak dengan bertemakan tentang Tauhid dan Pencarian Hidayah yang dihadiri warga muslim Kansai. Isi tema dibagi menjadi dua sesi yaitu Cara Menggapai dan Mempertahankan Hidayah dengan narasumber utama yaitu Ufi Ruhama', M.Pd.B.I yang selain menjabat sebagai Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak, juga adalah Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Kalimantan Barat.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi kedua dengan narasumber Ryani Yulian, M.Pd yang juga merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak dengan isi materi Memperkuat Ikatan Kekeluargaan dan Kesehatan Mental Keluarga Muslim.
Dalam acara ini Ketua PRIM Kansai, Mochamad Arif Wijayanto menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran para dosen dari UM Pontianak dan berharap muhibbah ke Jepang ini dapat menjadi tali silaturahim dan dapat menjadi peningkatan kualitas program pengabdian Internasional bagi UM Pontianak dan bagi penguatan program Internasionalisasi Muhammadiyah oleh PRIM Kansai Jepang.
Selanjutnya PRIM Kansai berharap kegiatan ini akan berkelanjutan dan dapat bermanfaat bagi seluruh muslim yang ada di Jepang, khususnya di wilayah Kansai. Arif juga berterima kasih kepada Keluarga Masyarakat Islam Indonesia Kansai, Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang Kansai, dan Yayasan BUMI Japan yang telah mensupport acara ini, serta kepada Japan Da`wah Centre sebagai fasilitator acara.
Dalam sambutannya, Ufi Ruhama’ selaku Ketua Tim Pengabdi mengucapkan terimakasih kepada UM Pontianak, PRIM Kansai dan semua pihak yang membantu sehingga terselenggaranya kegiatan internasional ini. Ufi melanjutkan bahwa kegiatan Pengabdian Internasional di PRIM Kansai ini juga pernah dilakukan beberapa bulan lalu oleh Otik Widyastutik, S.K.M, M.A, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UM Pontianak yang sekatrang sedang menempuh study Doktoral di University of Tsukuba, Jepang.
Pimpinan dari Japan Da’wah Centre (JDC) sebagai tuan rumah acara yaitu Zulkarnain sangat menyambut baik program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muhammadiyah Pontianak. Dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki warga muslim terbesar di dunia diharapkan ikut hadir ke Jepang terutama warga Muhammadiyah dalam rangka dakwah Islam dan diharapkan kegiatan pertama di JDC ini adalah awal dari kegiatan dakwah selanjutnya yang semakin lama menjadi semakin besar gerakannya.
Lebih lanjut Zulkarnain menyatakan bahwa Islam adalah agama terdepan yang besar. Bila kurang besar, berarti ada gerakannya yang kurang besar dan gerakan itu perlu diperbesar lagi. Saat ini Insya Allah JDC memiliki program pembangunan masjid di prefektur Wakayama (yang juga masih termasuk dalam wilayah Kansai) dengan luas empat kali lipat dari lokasi tempat kegiatan saat ini. Tempat tersebut bisa digunakan sebagai tempat berkumpul untuk kegiatan (dakwah) bersama kepada warga Jepang.
Pemerintah Jepang sekarang membuka peluang untuk masuk ke Jepang dengan visa yang lebih mudah. Apalagi bagi yang memiliki e-paspor. Zulkarnain-pun memberikan salah satu contoh warga Jepang berbaju batik yang hadir di kegiatan ini awalnya memeluk Islam karena suka dengan Indonesia. Karena ingin bersama dengan teman-teman Indonesia akhirnya bersyahadat di depan Zulkarnain hingga menjadi muslim sampai saat ini. Ditekankannya pula para mualaf ini perlu dibimbing agar dapat bertambah keimanannya di dalam kegiatan ini.
Di sesi acara tanpa diduga ada seorang warga Jepang datang ke JDC untuk bersyahadat. Wanita paruh baya yang berdomisili di Hokkaido ini menemukan ketenangan hati dalam Islam sehingga pada hari itu tanpa adanya paksaan dari siapapun menempuh perjalanan pesawat sekitar 2 jam bertekad untuk melaksanakan syahadat di Masjid Al Da’wah ini.
Sehingga di akhir acara seluruh peserta kegiatan pengabdian masyarakat ikut menjadi saksi masuknya hidayah Islam ke dalam diri warga asli Jepang yang bernama Zahra sebagai nama Islamnya. Pada kesempatan ini juga Tim Pengabdian Masyarakat International UM Pontianak juga memberi bimbingan berupa tata cara wudhu, sholat dan tips memakai hijab yang memenuhi ketentuan Islam.
Kegiatan pengabdian masyarakat bertemakan HIDAYAH tersebut ditutup dengan haru karena menyaksikan syahadat seorang warga asli Jepang yang menjadikan hari itu bertambah penuh dengan berkah. Hal ini dirasa sebagai “petunjuk” dari Allah agar para kader lebih semangat dalam membesarkan gerakan “menggapai dan mempertahankan hidayah” dalam pengabdian masyarakat internasional di Negeri Matahari Terbit ini.
Program internasional ini juga dibarengi dengan penandatangan MoU menjadi legalitas Kerjasama kedepan. Proses penandatanganan dilakukan oleh Ketua PRIM Kansai Jepang, sedangkan UM Pontianak diwakili prosesinya oleh Ufi Ruhama’ yang juga sebagai Kepala KUI. Penandatangan sudah lebih dahulu dilakukan oleh Rektor UM Pontianak, Dr. Doddy Irawan, S.T, M.Eng yang saat ini sedang berada di Spanyol. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama, pemberian cenderamata serta luaran pengabdian berupa buku saku International Community Services yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Internasional UM Pontianak kepada PRIM Kansai Jepang.
Akhirul kalam semoga acara seperti ini dapat berlangsung lagi di tahun-tahun mendatang sehingga menjadi wahana pengabdian Internasional bagi dosen-dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak maupun PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah) lainnya. Selain itu program seperti ini juga diharapkan menjadi program yang bermanfaat baik bagi Muhammadiyah di Kansai, bagi Muslim Jepang maupun masyarakat internasional lainnya yang bermukim Jepang.