PENGAKUAN DUNIA ATAS DEDIKASI KEMANUSIAAN
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, dua organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di dunia, baru saja menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024. Kedua organisasi ini dinilai berdedikasi dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan serta berkonstribusi memajukan peradaban.
Zayed Award merupakan penghargaan global independen yang diberikan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, mencakup hadiah 1 juta dolar AS. Sejak 2019, penghargaan ini diberikan setiap tahun pada 4 Februari, yang menandai pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed AlTayeb, yang juga menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia. Penghargaan ini diberikan atas nama Syekh Zayed bin Sultan AlNahyan, mendiang penguasa Abu Dhabi dan pendiri Uni Emirat Arab pada 1971. Kakek dari Mohammed bin Zayed itu sangat menjunjung nilai-nilai kerendahan hati, persaudaraan, kemanusiaan, dan rasa hormat pada yang berbeda. Zayed Award melambangkan nilai-nilai itu.
Penghargaan tersebut diterima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (5/2/2024). Selain Muhammadiyah dan NU untuk kategori organisasi kemasyarakatan, dewan juri memilih dua pemenang kategori individu: dokter bedah jantung Sir Magdi Yacoub dari Mesir dan biarawati Katolik Suster Nelly Leon Correa dari Chile. Magdi Yacoub mendirikan yayasan dan rumah sakit di Mesir yang khusus melayani pasien duafa secara gratis. Nelly Leon Correa mendirikan Yayasan Perempuan Bangkit yang mendampingi para perempuan narapidana dan yang bebas dari penjara.
Mantan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, salah satu juri Zayed Award 2024 mengatakan, tidak mudah menentukan juara dari 100 lebih nomine dari seluruh dunia. Semuanya menginspirasi dan punya peran mengukuhkan persaudaraan, kemanusiaan, dan perdamaian. Namun dewan juri menemukan Muhammadiyah dan NU memiliki sumbangsih yang komprehensif di tengah masyarakat. Organisasi ini bergerak di basis masyarakat dalam wujud pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga advokasi lingkungan. ”NU dan Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat besar, tetapi kinerja mereka berkesinambungan di akar rumput. Tidak hanya memberdayakan, mereka juga mengembangkan gagasan dari akar rumput,” tuturnya.
Selengkapnya dapat membeli Majalah Suara Muhammadiyah digital di sini Majalah SM Digital Edisi 05/2024