Penguatan Guru Paud 'Aisyiyah Se-Kabupaten Purworejo, Ikhtiar Membentuk Pribadi Pembelajar Berkarakter
PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Memanfaatkan Libur Semester 1 Tahun Ajaran 2023/2024 , Selasa , 19 Desember 2023 Majelis Paudasmen Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kabupaten Purworejo bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Purworejo melaksanakan Kegiatan Penguatan Guru Paud 'Aisyiyah Se-Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini bertempat di SD KUB Muhammadiyah Purworejo dihadiri oleh 150 guru/pendidik yang tergabung dalam Ikatan Guru 'Aisyiyah Bustanul Athfal dari berbagai TK, Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak 'Aisyiyah di Kabupaten Purworejo. Kegiatan Penguatan Guru Paud 'Aisyiyah Se-Kabupaten ini mengambil tema "Membentuk Pribadi Pembelajar Berkarakter" merupakan pelaksanaan salah satu program Majelis Paudasmen, hasil dari Rakerda Majelis Paudasmen pada Periode Muktamar ke-48 tahun 2022 -2027.
Penguatan Guru Paud 'Aisyiyah ini penting dilaksanakan untuk makin menguatkan kepribadian dan karakter para guru 'Aisyiyah dalam mengemban amanah mulia membekali anak-anak usia dini agar terbentuk akhlak dan adab mulia sesuai dengan yang digariskan dalam Al Qur'an dan Hadist Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sejalan pula dengan tujuan pendidikan nasional yang digariskan pada UUD 1945. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Paudasmen PDA Kabupaten Purworejo, Titi Rochayati didampingi Yuni Raraswati, Wk 3 PDA, dalam Prakata Panitia.
Nur Ngazizah, Ketua PDA dengan didampingi Ibu-Ibu Pleno Pimpinan Daerah Aisyiyah Purworejo menguatkan kembali tujuh karakter Perempuan 'Aisyiyah Berkemajuan dalam sambutannya. Setiap Guru Paud 'Aisyiyah diharapkan dapat memahami dan bisa menempatkan ketujuh karakter Perempuan 'Aisyiyah dalam setia gerak langkah kehidupan dalam berkarya. Ketujuh karakter tersebut yakni beriman dan bertakwa, taat beribadah, berakhlak karimah, berpikir tajdid, bersikap wasatiyah, amaliah sholihah, dan bersikap insklusif. Seluruh hadirin dalam kegiatan Penguatan tersebut memiliki komitmen bersama untuk mewujudkan ketujuh karakter perempuan berkemajuan. Hal ini berarti pula bahwa secara internal perempuan ‘Aisyiyah berkomitmen menunaikan ajaran-ajaran Islam yang membuat dan menguatkan mereka bisa menjadi masyarakat pilihan yang diharapkan Nabi.
Ice breaking penguatan keharmonisan dan kekompakan guru-guru Paud ’Aisyiyah disampaikan oleh Ribut Wahyuni, Guru TK ABA Loano yang menyandang sertifikat Guru Penggerak didampingi CGP, Tuti Haryati, Guru TK ABA Plipiran Bruno. Keduanya pun berupaya membiaskan Praktik Baik Pembelajaran yang diterimanya dalam pendidikan guru penggerak dan Platform Merdeka Mengajar, Kurikulum Merdeka. Hal ini menegaskan pula bahwa guru-guru ‘Aisyiyah senantiasa bergerak dinamis menyesuaikan perubahan zaman dan mendukung setiap kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Sejalan pula dengan peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2023, Puisi berjudul Ibu disampaikan Yuni Raraswati dengan penuh ekspresi untuk mematik semangat guru-guru Paud ‘Aisyiyah dalam menyimak materi inti. Pimpinan Daerah Áisyiyah Kabupaten Purworejo menyadari bahwa gaung peringatan hari Ibu ini tetap terus digelorakan mengingat sorot balik perjalanan sejarah, Pergerakan Perempuan ‘Aisyiyah menjadi salah satu inisiatot Kongres Perempuan pertama yang digelar tahun 1928 bersama organisasi perempuan lainnya. Kongres yang diselenggarakan di kompleks rumah milik Pangeran Joyodipuro, menantu Sultan Hamengkubuwono ke-VIII,’Aisyiyah diwakili oleh Siti Hajinah dan Siti Moendjijah..
Narasumber Kegiatan Penguatan Guru Paud 'Aisyiyah, Wanodya Kusumastuti yang merupakan Kaprodi Psikologi UM Purworejo juga anggota Majelis Hukum dan HAM PDA Purworejo mengangkat tiga topik penting yang wajib diketahui oleh setiap Guru Paud 'Aisyiyah berkarakter yakni 1) dunia pendidikan Anak Usia Dini(AUD) dan tantangannya, 2) karakter AUD, 3) membentuk pribadi pembelajar yang cerdas dan berkarakter. Sesuai dengan dunia pendidikan anak usia dini, Wanodya menekankan ada 4 prinsip pendekatan pembelajaran AUD . Keempat prinsip tersebut yaitu berorientasi pada kebutuhan anak, anak sebagai pribadi pembekajar, sesuai perkembangan anak, dan adanya stimulasi holistik. Ditegaskan pula bahwa setiap guru Paud Aisyiyah perlu menetapkan metode pendidikan Islam seperti metode keteladanan, pendidikan dengan latihan dan pengamalan, pendidikan melalui permainan, nyanyian dan cerita, pujian dan sanjungan serta menanamkan kebiasaan baik. Untuk bisa menerapkan keempat metode tersebut, guru paud pun harus siap pada berbagai tantangan pendidikan AUD di antaranya yaitu tantangan evaluasi, tantangan teknologi, tantangan keberlanjutan, dan tantangan sosial dan budaya.
Keempat tantangan ini bisa di atasi dengan pemahaman setiap guru pada empat karakter utama AUD seperti Prinsip individual yang menyatakan bahwa anak merupakan pribadi yang unik, setiap anak merupakan pembelajar yang aktif, memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan yang terakhir yakni setiap AUD berkarakter mandiri, kreatif juga kolaboratif. Pada bagian akhir paparannya, Wanodya menyampaikan bahwa menjadi guru profesional dan berkarakter wajib mampu mengaplikasikan 4 kunci utama yakni 1) memiliki komitmen kerja keras artinya berkomitmen memajukan institusi dan mendedikasikan keahliannya, 2) memiliki rasa percaya diri yakni memotivasi prestasi, bisa bekerja sama, solutif dan energik, 3) amanah atau berintegritas tinggi, 4) respek artinya menyayangi peserta didik dan menunjukkan sikap terbuka/komunikatif dengan wali murid. Guru AUD yang berkarakter, gurunya anak-anak menyadari betul bahwa dirinya berupaya untuk mencintai peserta didik, memiliki pola perilaku dan perkataan positif, mampu menjadi motivator, mengajar dan mendidik dengan hati, memiliki emosi yang stabil dan yang utama menyadari bahwa setiap perjalanan kehidupannya disadari sebagai pembelajaran sepanjang hayat.
Pentasyarufan Peduli Guru dan Beasiswa Mentari oleh KL Lazismu 'Aisyiyah menjadi penutup pertemuan penuh makna ini. Ketua Lazismu, Sunardi dan Ketua KL Lazismu 'Aisyiyah, Ida Roslina bersama Ketua PDA, Nur Ngazizah selalu berkomitmen bersama untuk mengapresiasi dedikasi Guru-guru Paud 'Aisyiyah Se-Kabupaten Purworejo dengan menyerahkan secara simbolis pentasyarufan ini pada Guru-Guru 'Aisyiyah yang tergabung dalam IGABA.
Semoga kegiatan hari ini bermanfaat dan mencerahkan guru guru PAUD Aisyiyah se Purworejo sehingga mampu menjadi Pembelajar Sejati Sepanjang Hayat yang berkarakter. Sehingga ikhtiar menyelamatkan semesta dengan memperbaiki Pendidikan di sekolah masing masing bisa terwujud. (Yuni/Nur Ngazizah)