Penguatan Kemuhammadiyahan, UM Palembang Bergerak Menuju Kampus Terpadu dan Berkemajuan

Publish

12 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
774
Penguatan Kemuhammadiyah dan Pengukuhan Rektor UM Palembang

Penguatan Kemuhammadiyah dan Pengukuhan Rektor UM Palembang

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Pembinaan dan Penguatan Kemuhammadiyahan bagi Civitas Akademika dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Palembang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (12/10) bersamaan dengan pengukuhan Dr Abid Djazuli, SE., MM sebagai Rektor UM Palembang periode 2023-2025.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Irwan Akib, MPd, Dr H Agung Danarto, MAg, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan Ridwan Hayatudin, SH., MH, BPH UM Palembang Dr. HM Idris, SE., M.Si, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Abid Djazuli melaporkan perkembangan kontemporer UM Palembang. Menurutnya, UM Palembang saat ini memiliki 7 Fakultas dan satu Program Pascasarjana, dengan 36 program studi serta jumlah mahasiswa lebih kurang 10.500 mahasiswa.

Diungkapkannya bahwa UM Palembang terakreditasi institusi peringkat B (Baik Sekali) dan program studi mendapatkan peringkat “Unggul” sebanyak 2 program program studi berpringkat A ada 4 program studi, peringkat Baik Sekali 9 program studi, dan selebihnya memiliki peringkat terakreditasi B.

Maka dari itu, UM Palembang akan terus melakukan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini dalam rangka menjadikan kampus Muhammadiyah ini makin unggul dan berkemajuan.

“Untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, saat ini UM Palembang, secara bertahap melakukan pembangunan kampus menuju kampus terpadu dan meningkatkan sarana juga prasarana,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Abid Djazuli mengingatkan agar jangan sampai untuk menghianati amanah. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kepada kita semua untuk menjaga dan melaksanakan amanah Persyarikatan dengan baik dan bersungguh–sungguh.

Abid Djazuli juga mengatakan salah satu tantangan yang di hadapi UM Palembang saat ini bagaimana meningkatkan memberikan pemahaman kepada civitas akademika terkait dengan bermuhammadiyah. Dirinya menilai bahwa pemahaman bermuhammadiyah masih sangat kurang, sehingga menjadikan perkembangan UM Palembang sedikit lamban.

“Kurangnya pemahaman civitas akademika khususnya yang diberikan amanah oleh Persyarikatan untuk menjadi pimpinan di amal usaha Muhammadiyah dalam hal ini UM Palembang. Perlu adanya penyamaan persepsi tentang bagaimana fungsi dan tanggung jawabnya dalam mengelola Amal Usaha Muhammadiyah termasuk di dalamnya,” katanya.

Itulah mengapa kegiatan pembinaan dan penguatan Kemuhammadiyahan bagi civitas akademika dilaksanakan. “Hal ini penting dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman akan tanggung jawab yang diemban yang diberikan oleh persyarikatan kepada kita semua, sesuai dengan tugas yang saat ini dipercayakan,” jelasnya.

Pentingnya pembinaan dan penguatan ini, imbuh Abid Djazuli, pada akhirnya akan memberikan semangat dan menumbuhkan etos kerja, bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh UM Palembang, untuk mengejar ketertinggalan kita dari saudara-saudara kita PTMA khususnya yang ada di Pulau Jawa.

Pada saat bersamaan, Abid Djazuli mengharapkan agar implementasi dari kegiatan tesrebut berdampak bagi kemajuan UM Palembang. Lebih dari itu, tidak hanya punya kapasitas yang mumpuni secara akademik, tapi juga berkarakter kepemimpinan Muhammadiyah pada semua tingkatan kepemimpinan.

Bagi Abid Djazuli, Para pemimpin di lingkungan UM Palembang hendaknya memiliki karakter sebagaimana diteladankan oleh Rasulullah Muhammad Saw. Karakternya antara lain Jujur, amanah, tabligh dan fathanah (cerdas dan pintar). Selain itu pemimpin di lingkungan UM Palembang juga harus sejalan dengan nilai-nilai ideologis Muhammadiyah.

“Memiliki kompetensi mumpuni secara keilmuan, kepemimpinan, dan mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan beradaptasi dengan dunia kontemporer, khususnya bidang pendidikan tinggi. Serta tidak kalah penting lagi, bahwa mereka mengurus universitas itu pada dasarnya mengelola asset Persyarikatan dan umat,” paparnya.

Para pimpinan harus memiliki keterampilan komunikasi publik dan diplomasi yang baik, daya tahan, serta stamina tinggi tidak cengeng dalam menghadapi masalah. “Jadi Pemimpin UM Palembang hendaknya bukan berasal dari kader Kagetan. Artinya tiba-tiba menjadi muhammadiyah ketika memimpin amal usaha dan hilang Muhammadiyahnya , Ketika tidak menjadi pimpinan lagi,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Pekalongan, Mudir dan dua Kepala Madrasah di lingkungan IMBS Miftah....

Suara Muhammadiyah

25 September 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu P....

Suara Muhammadiyah

9 September 2023

Berita

Fokus Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga Nelayan YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -- Ketua Majelis P....

Suara Muhammadiyah

9 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 34 mahasiswa Program Studi Kesehatan Lingkungan (Kesl....

Suara Muhammadiyah

10 October 2023

Berita

LAMSEL, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimpinan Pusat Muham....

Suara Muhammadiyah

3 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah