PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kota Pekalongan menyelenggarakan pengukuhan PCM dan PCA se-Kota Pekalongan pada Ahad (17/09/2023). Prosesi pengukuhan tersebut diikuti dari 5 kecamatan yang secara keseluruhan anggota pleno, yaitu terdiri dari 45 PCM dan 66 PCA. Masa jabatan untuk PCM dan PCA yang dikukuhkan adalah periode tahun 2022-2027 atau periode Muktamar ke-48. Bertempat di SD Muhammadiyah Kuripan Kidul, Pekalongan acara pengukuhan berlangsung khidmat dan lancar.
Ketua panitia pelaksana pengukuhan PCM dan PCA se-Kota Pekalongan, Tri Adi Bestari, S.Kom., M.Pd. menyampaikan bahwa maksud dan tujuan diadakannya pengukuhan adalah sebagai penguatan dalam Bermuhammadiyah seyogyanya anggota di dalamnya harus berusaha untuk bersyarikat.
Hal itu ditambahkan dalam sambutannya juga, semua aspek yang berkecimpung dalam lembaga-lembaga Muhammadiyah harus siap ikut serta mendukung Muhammadiyah. Sebab, PCM dan PCA begitu pula dengan rantingnya adalah sebagai ujung tombak penguatan dalam bermuhammadiyah dan tetap bersyarikat.
Sambutan kedua disampaikan langsung oleh ketua PDM Kota Pekalongan, M Hasan Bisri, M.Ag. kesiapan berkorban harus ditanamkan dalam diri tiap warga Muhammadiyah. Dalam persyarikatan Muhammadiyah tentunya akan melalui pendakian pada tempat tertinggi, maka menjadi perhatian bersama bermuhammadiyahlah dengan nikmat agar nantinya mencapai tujuan dan harapan yang baik bersama.
Bersamaan dengan itu dilanjutkan dengan acara Tabligh Akbar dengan pembicara oleh Zuhron Arofi, M.Pd.I., selaku Sekretaris MPKSDI PWM Jawa Tengah. Beliau menuturkan, dalam bermuhammadiyah harus jelas dan ekspansif serta menyebutkan pula terkait 4 gelombang gerakan Muhammadiyah.
Terkait 4 gelombang gerakan Muhammadiyah tersebut yaitu, membangun pondasi dalam Muhammadiyah, penguatan terhadap organisasi, penguatan amal usaha dan penguatan terhadap kuantitas warga Muhammadiyah. Kolaborasi warga Muhammadiyah dari tiap-tiap amal usaha harus kuat, sebab diharapkan Muhammadiyah tidak hanya besar dari sisi amal usahanya tapi juga dengan terus bertambahnya jumlah kuantitas warga Muhammadiyah. (Jihan Muna Hanifah)