Peningkatan HOTS Siswa Muhammadiyah Melalui AMM
Oleh: Dr Raden Ridwan Hasan Saputra M.Si, Anggota Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah
Matematika masih menjadi mata pelajaran menakutkan bagi banyak siswa. Padahal matematika merupakan pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh para pelajar di Indonesia, karena matematika tidak hanya membuat para pelajar pintar berhitung tetapi bisa membuat pelajar bisa berpikir kritis. Di abad 21, kemampuan berpikir kritis harus dimiliki oleh generasi muda yang ingin sukses dalam persaingan internasional, oleh karena itu penguasaan terhadap pelajaran matematika menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Hasil penelitian Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2022, baru-baru ini diumumkan pada tanggal 5 desember 2023. Indonesia berada pada peringkat 68 dari 81 negara. Partisipasi PISA tahun 2022 melibatkan sekitar 690 ribu siswa. Studi PISA merupakan studi untuk mengetahui pengetahuan yang penting dikuasai dan keterampilan yang dapat dilakukan oleh warga negara yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) yang berkedudukan di Paris, Prancis. Survey ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thingking Skills (HOTS) mulai diperkenalkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan salah satunya melalui Ujian Nasional (UN). Menurut Junaidi et al. (2020), kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan memanipulasi informasi dan gagasan dengan cara kritis sehingga mampu memecahkan masalah secara kreatif. Selama ini soal-soal matematika yang biasa diajarkan di sekolah masih dalam kategori Lower Order Thingking Skills (LOTS).
Para guru ketika mengajarkan siswa pelajaran matematika biasanya fokus pada pengetahuan, pemahaman dan aplikasi yang merupakan kategori LOTS . Sedangkan dalam HOTS, anak harus belajar analisis, sintesis dan evaluasi. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi atau HOTS penting untuk dimiliki oleh siswa. Sebab HOTS tidak hanya berguna untuk belajar matematika tetapi juga berguna dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi menghadapi era revolusi 4.0 dimana teknologi digital akan menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah mengupayakan peningkatkan HOTS dari para siswa sekolah Muhammadiyah, diantaranya melalui Asesemen Matematika Muhammadiyah (AMM) yang dilaksanakan pada tahun 2023. Soal-soal di AMM ini dibuat oleh tim yang merupakan pelatih nasional olimpiade matematika dan para juri berbagai kompetisi matematika internasional. Sehingga soalnya banyak yang mengandung unsur menguji HOTS para siswa di Muhammadiyah. Asesmen Matematika Muhammadiyah tahun 2023 diikuti oleh 72.862 siswa Muhammadiyah dengan rincian 50.085 dari SD/sederajat, 15.894 dari SMP/sederajat dan 6.883 dari SMA/sederajat.
Asesmen ini diikuti oleh 331 sekolah dengan rincian 185 dari SD/sederajat, 108 dari SMP/sederajat dan 38 dari SMA/sederajat. Sekolah-sekolah tersebut berasal dari 21 provinsi. Jawa timur merupakan provinsi yang terbanyak sekolahnya mengikuti AMM yaitu sebanyak 224 sekolah, diikuti jawa tengah sebanyak 52 sekolah dan DIY sebanyak 12 sekolah. Peserta AMM 2023 ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Padahal AMM ini bisa diikuti dan diharapkan diikuti oleh semua sekolah Muhammadiyah.
Pada AMM ini juga banyak sekolah yang masih mengirimkan hanya anak pintarnya saja. Padahal AMM ini diharapkan diikuti oleh semua siswa Muhammadiyah. Sebab salah satu tujuan AMM ini ingin memetakan kemampuan siswa-siswa Muhammadiyah di bidang matematika dan memacu semangat sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk meningkatkan HOTS siswa. Sekolah yang banyak mengirimkan siswa untuk kategori SD/sederajat adalah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya sebanyak 1328 peserta, untuk kategori SMP/sederajat adalah SMP Muhammadiyah 1 Cilacap sebanyak 792 orang dan untuk kategori SMA/sederajat adalah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebanyak 1002 peserta. Karena jumlah peserta yang berbeda-beda tiap sekolah sehingga tidak bisa diambil kesimpulan sekolah terbaik berdasarkan rata-rata hasil AMM.
Berdasarkan hasil AMM, penguasaan bidang matematika pada siswa sekolah-sekolah Muhammadiyah, terlihat kecenderungan bahwa siswa SD kelas 1-3 lemah dalam bidang Bilangan, sedangkan kelas 4-6 lemah dalam bidang geometri. Kelas SMP cenderung lemah di bidang Geometri dan Kombinatorika sedangkan untuk level SMA terlihat kurang menguasai dalam bidang Aljabar, Geometri, dan Bilangan. Dari hasil AMM ini terdapat 5 kelas yang nilai rata-ratanya di bawah rata-rata keseluruhan, yaitu kelas 3, 7, 8, 9, dan 10. Sehingga perlu adanya upaya untuk peningkatan kemampuan Literasi dan Numerasi pada siswa Muhammadiyah, terutama di level SMP/MTS.
Hasil AMM ini menjadi bahan evaluasi untuk Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah dalam bidang matematika dan merupakan langkah awal dalam proses perbaikan. Sebab Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah akan menyelenggarakan International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2024 pada tanggal 25 Maret 2024. IKMC adalah asesmen berstandar internasional dengan soal-soal yang unik dan menarik yang dibuat oleh para ahli matematika dari 98 negara. Uniknya soal IKMC di desain untuk dikerjakan oleh semua siswa di dunia. AMM dan IKMC ini akan jadi alat ukur yang lengkap untuk mengevaluasi HOTS siswa-siswi Muhammadiyah. Info tentang IKMC bisa dibuka Link Pendaftaran IKMC 2024: https://bit.ly/PendaftaranIKMC2024.
Semoga akan ada perbaikan HOTS di kalangan siswa Muhammadiyah setelah terpetakan kemampuan dari siswa Muhammadiyah melalui AMM dan IKMC. Perbaikan ini bisa dimulai dengan pelatihan guru dalam bidang matematika yang berhubungan dengan nalar untuk meningkatkan HOTS. Pelatihan ini bisa diinisiasi oleh pihak sekolah, PCM, PDM, PWM dan tentunya Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah. Semoga tulisan ini bermanfaat.