WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pondok Pesantren Muhammadiyah Green School menyelenggarakan peringatan israk mikraj Nabi Muhammad Saw dilaksanakan Rabu, 6 Februari 2024, di gedung Joglo menghadirkan ustaz Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag sekaligus sebagai Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri dan dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.
Hadir dalam acara peringatan tersebut Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Ngadirojo, tokoh masyarakat, para santri dan warga sekitar masyarakat Lingkungan Mloko Manis Wétan, mahasiswa KKN Bidang Pendidikan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Acara didahului dengan pembacaan ayat suci Alquran dilanjutkan dengan sambutan Direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Green School Ngadirojo Wonogiri Ustaz Muhammad Ja’far, S. Pd. dalam sambutannya Ustaz Ja’far menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, tokoh masyarakat, Dewan Asatid, para santri dan tokoh masyarakat serta warga sekitar Pondok Mloko Manis Wetan.
Pengajian akbar ini diselenggarakan untuk putaran yang pertama pada tahun 2024. “Agenda-agenda yang seperti ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat insya-allah awal Maret dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan menyelenggarakan Tasmik Akbar sekaligus Pengajian Akbar”, untuk mendengarkan dan nyaksikan bagaimana hafalan yang telah dicapai oleh santri-santri SMA Pondok Pesantren Muhammadiyah Green School (MGS) Ngadirojo Wonogiri, tandas Ja’far.
Sementara Ustadz Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag. menjelaskan Perjalanan Spiritual Isra’ Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW diawali dengan berbagai ujian kehidupan dan perjuangan dakwah.
Hingga dalam tarih disebut ‘amul husni, yaitu tahun kesedihan, karena orang-orang yang berpengaruh terhadap perjuangan nabi meninggal dunia, istri tercinta Khodijah RA, pamannya Abdul Mutholib, sementara tantangan dan rintangan yang terus dilakukan kafir Quraish, bahkan intimidasi fisik untuk melemahkan dakwah nabi. Ini menjadi inspirasi bagi kita untuk tegar dalam menghadapi ujian kehidupan, dengan kekuatan iman dan kesabaran.
Perjalanan Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan spiritual meraih kemuliaan hidup, Rasulullah menerima wahyu Shalat Lima Waktu. Isra’ malam perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho yang penuh berkah, sebelum mi’raj nabi Saw dibersihkan jiwa dari segala dosa, Mi’raj dari langit tuju ke Shidrotul Muntaha menerima perintah Shalat 5 Waktu.
Dimana shalat menjadi pembeda muslim dan non muslim, Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Shalat merupakan Mi’raj nya orang muslim untuk langsung berkomunikasi kepada Allah Swt tanpa perantara.
Shalat ibadah yang istimewa hingga nabi bersabda “Shalat tiang agama, siapa yang mendirikan Shalat, maka dia mendirikan agama, siapa yang meninggalkan shalat, maka pada hakikatnya dia merobohkan agama”.
Julijanto berpesan di akhir ceramahnya mengajak kepada santri dan jamaah untuk menggiatkan shalat dan menunaikan Shalat-shalat sunat seperti Shalat Tahajud, Shalat Hajat, Shalat Istikharah ketika mengambil keputusan keputusan penting dalam perjalanan hidup, hidayah dari Allah Swt kita harapkan. Mutiara Isra’ Mi’raj menjadi inspirasi hidup lebih baik. (Muhammad Julijanto).
