Peringati Hardiknas, SD Plus Muhammadiyah 1 Waru Gelar Study Tour

Publish

3 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
354
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SUMENEP, Suara Muhammadiyah - Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Penetapan ini untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara yang mempunyai banyak jasa-jasa dalam memajukan pendidikan di Indonesia sehingga mendapatkan gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Di era kolonial dulu, di bawah kebijakan Hindia Belanda, Ki Hajar Dewantara dengan nama asli Raden mas Soewardi sangat mengkritik kebijakan Hindia Belanda tentang pendidikan yang dianggap tidak adil karena terlalu menguntungkan rakyat yang memiliki strata tinggi dan semakin melemahkan rakyat yang memiliki strata rendah.

Perjuangan dalam melawan sistem kolonialisme tersebut membuatnya diasingkan ke belanda. Namun semangat Ki Hajar tidak padam sama sekali. Setelah dari pengasingan dirinya mendirikan taman siswa sebagai lembaga pendidikan  yang berlandaskan filosofi, "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Dalam dunia pendidikan filosofi tersebut menggambarkan bahwa seorang pendidik harus bisa menjadi teladan, menjadi motivator dan menjadi pendorong bagi peserta didiknya agar terus maju.

Dalam memperingati hari pendidikan nasional, SD Plus Muhammadiyah 1 Waru mengadakan Study Tour ke museum dan keraton yang ada di Sumenep. Study tour ini melibatkan siswa kelas 6 yang didampingi oleh Guru SD Plus Mutu. 

Study tour kali ini berkonsep "Pengenalan Sejarah Kerajaan di Madura" dengan tujuan wisata, Musium, Keraton dan Masjid Jami' yang ada di Sumenep dengan tujuan untuk mengenalkan kepada siswa bahwa di sekitar daerah mereka tinggal masih ada sebuah tempat peninggalan kerajaan yaitu Sumenep yang jaya pada masanya. Di era modern ini, saya rasa mempelajari sejarah sangat penting sebab anak milenial biasanya sudah tidak terlalu respect pada sejarah. Dengan menjelajahi museum dan keraton siswa tidak hanya berwisata saja, namun juga mendapatkan ilmu. Hal ini juga untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 mei". Papar Ustad Hafid selaku koordinator Study tour

Sebelum memasuki museum dan keraton, para siswa diperintah berkumpul terlebih dahulu untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan pemandu touring Pemandu tersebut menjelaskan bahwa akan ada 5 tempat yang akan dikunjungi,  Yaitu Musium, Pendopo Keraton, Mandiasa, Keraton Dalem serta terakhir di Tama Sare.

Setiap memasuki dan menelusuri tempat-tempat yang ada disana, guru dan pemandu wisata menjelaskan bagaimana sejarahnya, nama-namanya serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan beberapa guru. 

Para siswa sangat antusias mendengarkan dan melihat benda-benda sejarah yang ada disana, apalagi oleh para guru mereka sudah dikantongi satu lembar kertas kecil yang berisi list-list benda yang harus di contreng ketika melihat benda tersebut di museum dan keraton serta daftar tempat yang dikunjunginya. Sehingga para siswa bisa lebih fokus mendengarkan penjelasan, melihat benda-benda dan membaca petunjuk dan nama-nama benda yang sudah tertera di sana.

Pelaksanaan study tour ke museum dan keraton juga sesuai dengan nilai-nilai profil pelajar Pancasila. Contohnya yaitu ketika siswa bertanya tentang beberapa sejarah atau benda-benda yang ada di museum dan keraton masuk pada nilai pelajar Pancasila point bernalar kritis. Kemudian ketika siswa mempelajari tentang penjelasan budaya-budaya yang berada di museum dikaitkan dengan budaya di tempat mereka tinggal terdapat perbedaan hal ini juga masuk pada nilai pelajar Pancasila point berkebinekaan global.

Khalfan sebagai salah satu peserta Study tour memaparkan "Study tour ke museum dan keraton ini sangat seru. Saya bisa belajar banyak hal tentang sejarah sesuai dengan saya yang suka pelajaran IPS"

Dan hal ini nantinya bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk terus bisa mengenal sejarah dan melestarikan Budaya yang ada, Khususnya di Madura. (Sulfaini/Khaikal Mikhnaf)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban menjalin kerjasama strategis dengan PT.....

Suara Muhammadiyah

24 April 2024

Berita

Oleh: Jindar Wahyudi, Alumni Pondok Shabran UMS اَلْحَمْدُ ِلله ِالَّذِى اَ....

Suara Muhammadiyah

27 June 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah saat ini sudah bisa disebut sebagai organisasi Islam yang....

Suara Muhammadiyah

27 June 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dan Universitas Sumatera Utara....

Suara Muhammadiyah

8 February 2024

Berita

Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Langsung Mendampingi WENZHOU, Suara Muhammadiyah - Ketu....

Suara Muhammadiyah

2 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah