JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah Sri Sayekti menyampaikan, Pendidikan di abad XXI menempatkan kembali Pendidikan Karakter sebagai ruh atau demensi terdalam Pendidikan Nasional berdampingan dengan intelektualitas yang dapat dilihat dari pencapaian kompetensi sebagai jantung hati.
Hal tersebut disampaikan Kepsek SD Muh1 Solo dalam Sharing Implementasi Pendidikan Antikorupsi - Dimensi Ekosistem di Ruang Mini Theatre, Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK Lt. 4, pada Rabu (26/6/2024).
Menurut Kepsek Sayekti, Pendidikan karakter mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan menyelaraskan berbagai program di sekolah termasuk pendidkan Antikorupsi (PAK) melalui kegiatan di kelas maupun di luar kelas, memadukan kegiatan Intrakurikuler, Projek penguatan profil pelajar Pancasila, Ekstrakurikuler, Budaya sekolah. Namun, upaya itu, kata Sayekti juga perlu dikuatkan dengan peran sekolah terutama di sekolah dasar.
“SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengembangkan Pendidikan karakter dengan konteks totalitas psikologis, social-kultur meliputi olah hati dengan pengelolaan spiritual dan emosional. Olah piker dengan pengelolaan intelektual. Olah raga dan kinestetik dengan pegelolaan fisik dan olah karsa dan karsa dengan pengelolaan kreativitas,” ujarnya.
Sri Sayekti menyampaikan, Visi dan Misi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yaitu Mewujudkan lembaga pendidikan Unggul Kompetitif dengan sumber daya insani yang bertakwa dan berakhlaq mulia, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehat jasmani dan rohani, berwawasan global dan peduli lingkungan hidup melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila.
Menurutnya, adanya visi bisa dijabarkan ke dalam misi yaitu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran terintegrasi dengan pendidikan karakter, berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan budaya lokal. Menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pembiasaan dan keteladanan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah yang dapat menguatkan Profil Pelajar Pancasila. Meningkatkan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi siswa, tenaga pendidik dan kependidikan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan projek untuk melatih kemampuan siswa menyelesaikan masalah dalam tema atau isu penting. Melaksanakan kegiatan sekolah yang dapat menguatkan kecintaan terhadap budaya : Seni Karawitan dan Pedalangan, Seni Tari, Seni Rupa dan Membatik.
Melaksanakan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan sehari-hari dengan sungguh-sungguh. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran Kesehatan dan mengupayakan terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran lingkungan, mengupayakan pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup, berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.
Karena itu, Sayekti menegaskan bahwa sekolah yang berdiri sejak 1935 dan saat ini berusia 89 tahun, selalu mengembangkan potensi siswa sesuai bakat dan minatnya dengan pengelompokan kelas tahfidz, sains dan imptek, olahraga, seni.
Melaksanakan Pendidikan anti korupsi (PAK).
“Melaksanakan Pendidikan antikorupsi disekolah. Terima kasih telah diundang menjadi pembicara Anti-Corruption Academy (ACA) 2024. ACA 2024 merupakan program peningkatan kapasitas khusus Kepala Sekolah/Madrasah dan Guru agar dapat melakukan Implementasi Pendidikan Antikorupsi (PAK) di sekolah/madrasah masing-masing sesuai dengan Strategi Nasional (Stranas) dan Panduan PAK. ACA 2024 bertema ”Beraksi Membangun Sekolah dan Madrasah Generasi Antikorupsi” mendorong kreativitas para kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan model implementasi PAK guna menghasilkan model implementasi PAK yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan maupun sebagai referensi bagi satuan pendidikan tingkat pendidikan dini, dasar dan menengah lainnya,” jelasnya.
Sayekti menerangkan, Diharapkan model implementasi PAK tersebut dapat memperkaya konten/literatur pendidikan antikorupsi yang dapat dimanfaatkan dalam membangun nilai integritas di dalam proses pembelajaran insersi PAK serta membangun ekosistem satuan pendidikan berintegritas yang juga menjadi bagian penting pembelajaran tidak langsung bagi peserta didik sekolah, lingkungan sekitar sekolah, daerah, hingga seluruh Indonesia.
“Kepala Sekolah/Madrasah dan Guru sebagai perwakilan satuan pendidikan dipilih melalui proses kurasi data laporan implementasi PAK di Platform jaga.id atau Education Management Information System (EMIS) Kemenag,” ujarnya.
Terkhusus kegiatan Pratik baik PAK di SD Muhammadiyah 1 Solo Kegiatan rutin/Budaya Sekolah/Pembiasaan. Kegiatan spontan atau kegiatan incidental. Keteladanan. Pengkondisian lingkungan fisik maupun nonfisik. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat. Kegiatan Pembelajaran Berdeferensiasi ( Intra kurikuler). Ekstra kurikuler. Ko Kurikuler ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ismubaristik.
“Kegiatan Rutin, Budaya sekolah/Pembiasaan. Penyambutan peserta didik. Salam pagi/embun pagi. One day one surah (Surat pendek Al Quran). Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan. Infaq shodaqoh. Sholat wajib dan sunnah berjamaah. Gerakan Pungut Sampah (GPS). Literasi pagi. Pendidikan Anti Korupsi. Tantangan Mendongeng. Bakti sosial. Peringatan hari besar nasional/agama. Pameran kelas. Unjuk Kebisaan. Entrepreneurship day. Class’ Competition. Kegiatan life skill dengan cara mengambil dan menyimpan buku, mengucapkan salam, cara berbicara yang santun. Cara makan dan minum. Cara berjalan dihadapan orang yang lebih tua,” pungkasnya. (Jatmiko)