PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, warga Dukuh Manggis, Desa Kaliloka, dan sekitarnya menyelenggarakan acara pengajian umum serta silaturahmi. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024, dengan mengusung tema “Kemerdekaan dan Kedaulatan Akhlak”.
Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari panitia acara dan dilanjutkan dengan sesi pengajian yang dipandu oleh Bayu Dwi Cahyono, M.Pd., seorang penceramah terkemuka dalam bidang pendidikan dan keagamaan. Dalam pengajiannya, Bayu Dwi Cahyono mengangkat tema kemerdekaan dalam konteks moral dan akhlak, yang merupakan bagian integral dari perayaan kemerdekaan bangsa.
Dalam ceramahnya, Bayu menyatakan, “Kemerdekaan sejati bukan hanya tentang bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita mengaktualisasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Kedaulatan akhlak adalah cerminan sejati dari kemerdekaan itu sendiri.” Ia menambahkan, “Sebagai bangsa, kita harus memastikan bahwa kemerdekaan yang telah kita raih juga diisi dengan tindakan-tindakan yang mencerminkan moral dan etika yang baik.”
Pengajian ini mendapat sambutan positif dari warga. Banyak peserta yang merasa termotivasi untuk menerapkan prinsip-prinsip akhlak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Salah seorang peserta, Budi Santoso, mengungkapkan, “Materi yang disampaikan sangat relevan dan menginspirasi. Kita sering kali lupa bahwa kemerdekaan itu tidak hanya tentang hak, tetapi juga tentang tanggung jawab kita untuk menjalani kehidupan dengan akhlak yang baik.”
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antarwarga. Dalam kesempatan tersebut, diadakan diskusi interaktif dan tanya jawab yang memungkinkan peserta untuk lebih mendalami tema yang dibahas. Selain itu, berbagai aktivitas lain seperti makan bersama dan berbagi cerita turut memperkaya suasana kebersamaan.
Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menginternalisasi nilai-nilai kemerdekaan dalam konteks moral, serta memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara mereka. (diko)