PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dalam upayanya memperkuat Dai untuk dakwah komunitas, membangun kerjasama dengan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Umri dengan LDK PP Muhammadiyah yang disaksikan Ketua PP Muhammadiyah Dr KH Saad Ibrahim MA.
Pelaksanaan penandatangan tersebut dilaksanakan bersempena dengan acara pembukaan kegiatan Training of Trainer Fasilitator Bimtek Dai Komunitas Regional I se-Sumatera yang dilaksanakan pada Jum’at (19/1/2024) di Auditorium Kampus Utama Umri-Pekanbaru.
Kegiatan TOT Fasilitator Bimtek Dai Komunitas dibuka secara resmi oleh Ketua PP Muhammadiyah membidangi LDK Muhammadiyah Dr KH Saad Ibrahim MA., serta dihadiri Ketua PW Muhammadiyah (PWM) Riau beserta Anggota lainnya, LDK PW Muhammadiyah se-Sumatera, Ketua Badan Wakaf Indonesia Wilayah Riau, Majelis Ulama Indonesia Riau, Rektor serta civitas Akademika Umri, LDK PD Muhammadiyah se-Riau, Ortom Tingkat Wilayah Riau, serta perwakilan media massa yang saat itu juga melakukan MoU dengan LDK PW Muhammadiyah Riau.
Dalam laporan Ketua Panitia Pelaksana oleh Dr. Santoso SS MSi, yang juga merupakan Dekan Fakultas Studi Islam Umri, menyampaikan dipilihnya Wilayah Riau sebagai tuan rumah kegiatan ToT ini merupakan sebuah penghormatan dan kebanggaan, terutama dengan tingginya jumlah peserta dari berbagai wilayah Muhammadiyah di Pulau Sumatera yang mendaftar pada kegiatan ini. Disampaikannya sejumlah 65 orang peserta, terdiri dari 45 orang dari wilayah di luar Riau dan 20 orang dari utusan Daerah, ortom tingkat wilayah Riau serta beberapa Majelis dan Lembaga PWM Riau.
“Hampir seluruhnya mengirimkan peserta, sampai saat ini belum semuanya sampai ke Kota Pekanbaru, karena banyak yang berasal dari daerah jauh seperti Lampung dan Aceh, ada juga yang masih terjebak banjir dan longsor” ujar Santoso yang juga merupakan Ketua LDK PWM Riau ini.
Ia juga memohon doa dan restu, pasalnya dalam seremonial pembukaan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan tanggal 19 hingga 21 Januari tersebut juga akan ditaja kerjasama antara LDK Muhammadiyan bersama beberapa insan media massa yang ada di Kota Pekanbaru. “LDK Muhammadiyah sebelumnya sudah bekerjasama dengan MUI, dan beberapa organisasi seperti Persatuan Islam Tionghoa Indonesia dan Forum Pembauran Kebangsaan Riau sudah menyatakan dukungan untuk kita” tutup Santoso yang merupakan Dekan Fakultas Studi Islam Umri.
Rektor Umri, Dr H Saidul Amin MA, dalam sambutan singkatnya mengucapkan terimakasih serta dukungan penuhnya sebagai pimpinan Umri serta PWM Riau atas berjalannya kegiatan ini. “Ketika pertama kali diminta memfasilitasi kegiatan ini, saya langsung jawab sami’na wa atho’na,” tegasnya.
Saidul Amin berharap kegiatan ToT ini nantinya bisa membawa perubahan yang besar bagi masyarakat, terutama menyikapi penyebaran Narkoba dan LGBT yang semakin meningkat. “Tidak bisa hanya terus teriak menolak LGBT tapi kita harus bertanya apa yang sudah kita lakukan, yang terbaik adalah untuk melaksanakan pendekatan secara psikologis berbasis Syariah, konseling untuk kaum LGBT,” ujarnya.
Terkait penyebaran Narkoba, ia pun berdoa mudah-mudahan seluruh pimpinan wilayah muhammadiyah bisa memiliki pusat rehabilitasi narkoba di tahun 2025.
Menjawab harapan dari Rektor Umri, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchamad Arifin SAg MAg mengatakan di beberapa Daerah Muhammadiyah sudah selangkah lebih maju dalam menanggulangi Narkoba serta LGBT. Disampaikan Arifin, di Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tepatnya di Surabaya sudah memiliki program pembinaan korban Narkoba serta rumah singgah anak jalanan. Tak hanya itu, diakuinya LDK Muhammadiyah adalah satu-satunya lembaga di Muhammadiyah yang mengadakan pelatihan Dai anti narkoba bersertifikat resmi dari BNN,” jelasnya.
Menurutnya ini yang membedakan LDK dengan Majelis Tabligh Muhammadiyah, baginya tugas LDK sangat berat karena harus menyentuh langsung masyarakat yang belum tentu membuka diri untuk dakwah. Karena itu ia sangat mengapresiasi berjalannya kegiatan ini serta tingginya animo peserta.
“Dai komunitas memiliki tantangan yang besar maka harus siap dan menanamkan niat yang bagus, saya menghargai seluruh peserta yang ikut terutama dari wilayah yang jauh” sebutnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua PWM Riau Dr Hendri Sayuti MAg selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang dan membuka pintu selebarnya kepada para peserta. Dengan berjalannya ToT ini, Hendri berharap kedepannya peserta mampu mengenali masalah nyata yang terjadi di masyarakat dan mampu mencari solusi permasalahan tersebut sekaligus cara menghadapinya sehingga ilmu yang didapatkan pada kegiatan ini nantinya bisa diimplementasikan di tempat masing-masing.
“Mari kita berpacu menyelamatkan akidah, terutama di wilayah Riau yang masih banyak masyarakat terpinggir dan terasing” tutupnya.