BENGKULU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jangkauan internasional melalui berbagai program mobilitas mahasiswa. UMB tidak hanya mengirimkan mahasiswanya ke berbagai negara, tetapi juga membuka pintu bagi mahasiswa asing untuk belajar di kampus mereka.
Pada gelombang pertama yang dilepas langsung oleh Rektor UMB, Dr. Susiyanto, pada 25 Juli 2024, UMB mengirimkan dua mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Selama program ini, mereka akan terlibat dalam proyek-proyek sosial dan kemasyarakatan serta pengajaran, juga berinteraksi dengan masyarakat lokal untuk memperluas wawasan dan pengalaman mereka. Dalam acara pelepasan ini, Rektor UMB berpesan untuk terus menjaga nama baik kampus, Muhammadiyah, dan Indonesia. Ini menjadi penting karena mereka adalah duta yang mengenalkan Indonesia pada Masyarakat lokal setempat.
Senin, 5 Agustus 2024, UMB kembali melepas tiga mahasiswa untuk magang mengajar di Thailand Selatan. Mereka adalah Muhammad Parli, Uas Gna, dan Wahyu Austin. Mereka akan mengajar di sekolah berbeda, serta berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogis mereka dan memberikan pengalaman mengajar di lingkungan yang berbeda.
Kepala Kantor Urusan Internasional UMB, Andi Azhar, Ph.D., menjelaskan bahwa pengiriman mahasiswa ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UMB untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswanya. "Kami ingin mahasiswa kami memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang di lingkungan global," ujarnya.
UMB telah merencanakan berbagai program mobilitas mahasiswa lainnya untuk bulan-bulan mendatang. Pada bulan September, tujuh mahasiswa akan mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester di Taiwan, di mana mereka akan belajar bahasa Mandarin, mengambil mata kuliah di universitas mitra, dan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Pada bulan Oktober, lima mahasiswa akan berangkat ke Bangkok untuk mengikuti program magang dan International Credit Transfer (ICT). Mereka akan magang di kantor urusan internasional di kampus mitra di Bangkok serta mengikuti perkuliahan disana selama 2-4 bulan.
Selain itu, UMB juga akan mengirimkan mahasiswa untuk magang BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) ke Vietnam. Mereka akan mengajar Bahasa Indonesia kepada mahasiswa di Vietnam untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia melalui kampus mitra. Program ini diharapkan dapat memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke dunia internasional. Program ini akan berlangsung 2-4 bulan.
Tidak hanya mengirimkan mahasiswa ke luar negeri, UMB juga akan mulai menerima mahasiswa asing pada semester ini. Beberapa mahasiswa dari berbagai negara telah mendaftar untuk program sarjana (S1) di UMB. UMB juga akan membuka International Undergraduate Program untuk beberapa program studi, yang akan diajarkan dalam bahasa Inggris dan menawarkan kurikulum yang diadaptasi dari kurikulum internasional sehingga bagi mahasiswa yang mengambil kelas ini akan memiliki kompetensi lebih, terutama dalam hal menyiapkan diri menjadi bagian dari komunitas global.
"Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan multikultural di UMB," kata Andi Azhar. "Kami percaya bahwa kehadiran mahasiswa asing akan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa kami dan memperluas jaringan internasional UMB."
Melalui berbagai program ini, UMB berharap dapat menjadi universitas yang diakui secara internasional dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global. UMB berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk mewujudkan visinya sebagai pusat keunggulan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
