Perkuat Kapasitas Jurnalisme Demi Suarakan Keadilan Iklim

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
82
Keadilan Iklim

Keadilan Iklim

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Eco Bhinneka Muhammadiyah bekerja sama dengan BandungBergerak menyelenggarakan Workshop Jurnalisme Pemuda Lintas Iman tentang Keadilan Iklim sebagai bagian dari rangkaian program SMILE (Strengthening Youth Multifaith Leader Initiative on Climate Justice through Ecofeminism). Workshop ini fokus pada isu “Bandung Lautan Sampah”, sebagai cerminan nyata krisis iklim dan ketidakadilan lingkungan yang tengah dihadapi masyarakat urban.

Krisis iklim bukan hanya persoalan lingkungan, melainkan juga krisis moral dan keadilan yang menuntut solidaritas lintas iman. Pemuda memiliki potensi besar untuk menyuarakan isu-isu ini melalui jurnalisme yang empatik, mendorong kepemimpinan lintas iman, dan mewujudkan perubahan berkelanjutan yang dikawal oleh literasi dan karya nyata.

Workshop ini diawali dengan pembukaan pendaftaran dan seleksi beasiswa liputan pada 21 Mei – 7 Juni 2025. Sebanyak 16 peserta terpilih telah diumumkan pada 11 Juni 2025, terdiri dari 8 laki-laki dan 8 perempuan dengan latar belakang agama dan organisasi kepemudaan yang beragam di Kota Bandung.

Hari ini, 12 Juni 2025, workshop perdana resmi digelar secara daring, dengan menghadirkan narasumber Parid Ridwanuddin dari GreenFaith Indonesia, yang menyampaikan materi bertema “Merajut Harmoni, Menyelamatkan Bumi: Peran Pemuda Lintas Iman dalam Krisis Iklim.”

“Kita punya gerakan besar yang menjadi modal penting mendorong perubahan. Kita juga punya dukungan publik yang semakin kuat. Saat ini, dukungan terhadap gerakan lingkungan relatif lebih luas, dan hal itu harus kita manfaatkan untuk mendukung perubahan nyata,” ujar Parid. Ia juga menekankan pentingnya keresahan generasi muda sebagai titik awal dari perubahan, “Generasi muda, khususnya usia 0–40 tahun, menurut riset UNDP, adalah kelompok yang paling resah terhadap krisis iklim. Rasa resah ini penting sebagai bahan bakar untuk bergerak.”

Parid menambahkan bahwa kampanye lingkungan bisa dilakukan lewat tulisan dan pendekatan lintas iman. “Isu agama bisa dikaitkan dengan lingkungan dan itu menarik jika kita mau membangun narasi lintas iman. Perubahan bisa dimulai dari paradigma dan perilaku, lalu meluas menjadi gerakan besar,” jelasnya. “Kita butuh konsolidasi strategis dalam advokasi kebijakan, terutama untuk mengkritisi eksploitasi sumber daya alam dan merampas ruang hidup masyarakat.”

Hening Parlan, Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya berbasis data, tapi juga spiritualitas lintas iman yang menjadi kekuatan utama dalam advokasi lingkungan. “Kita menggunakan nilai-nilai keagamaan sebagai spirit gerakan. Rumah ibadah bisa menjadi basis gerakan anak-anak muda lintas agama. Di sini, kita selain belajar menyuarakan dengan berbasis data, namun juga menyuarakan dengan membawa juga nilai-nilai ajaran agama atau keyakinan,” terang Hening.

Ia menegaskan bahwa semua agama mengajarkan manusia untuk menjaga bumi. “Dalam Islam, diajarkan bahwa kebersihan sebagian dari iman. Dalam Hindu ada Tri Hita Karana. Dalam Kristen, bumi diciptakan bukan untuk dirusak, tapi dijaga. Dan seterusnya. Di seluruh dunia sekarang disadari bahwa krisis iklim tidak cukup ditangani oleh intelektual kampus atau LSM. Lebih dari 2000 riset dalam pertemuan lingkungan internasional mengakui bahwa akar masalahnya adalah keserakahan. Maka dari itu, narasi kita harus kuat: menyampaikan melalui data, tulisan, dan nilai agama,” tegasnya.

Amalia Nur Milla, Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PWA Jawa Barat, menyampaikan pengalaman ‘Aisyiyah dalam membangun narasi lingkungan melalui kultum dan kisah dari akar rumput. “Kami sudah menyusun 73 naskah kultum dari ibu-ibu ‘Aisyiyah se-Jabar. Di dalamnya ada cerita-cerita nyata dari daerah mereka yang menjadi inspirasi ajakan untuk peduli lingkungan. Saya berharap karya jurnalistik dari teman-teman muda ini juga bisa menghadirkan narasi serupa yang menyentuh,” ujar Amalia.

Ia berharap peserta workshop bisa terinspirasi dan melampaui pencapaian para ibu-ibu ‘Aisyiyah. “Menjaga lingkungan adalah bagian dari keimanan kita, bagian dari ibadah yang harus dilakukan. Sebagai pemimpin di bumi, kita tidak boleh merusak bumi, justru wajib menjaganya. Anak muda punya kreativitas dan bisa menjadi teladan gaya hidup ramah lingkungan,” tambahnya.

Tri Joko Her Riadi, Pimpinan Redaksi BandungBergerak, menyampaikan semangat jurnalisme warga yang diusung dalam workshop ini. “BandungBergerak dikenal karena keberpihakannya dan cara kami menampilkan cerita warga biasa. Kami percaya, suara-suara kecil dari pinggiran adalah suara penting yang layak diceritakan. Mereka adalah saksi langsung dari krisis lingkungan yang tidak tertangkap oleh narasi besar media arus utama,” kata Tri Joko.

Ia menambahkan bahwa proses pelatihan ini akan berlangsung selama satu setengah bulan dan menjadi ruang belajar bersama. “Kita akan belajar cara bercerita, mendekati isu keberagaman, inklusivitas, dan keadilan iklim. Teman-teman akan turun ke lapangan, bertemu warga, menggali data dari bawah—bukan dari versi pemerintah. Nanti akan ada pendampingan merancang liputan, belajar foto jurnalistik, hingga menulis dari perspektif lintas iman dan keadilan lingkungan,” jelasnya.

Pelatihan dibagi menjadi dua tahap: sesi daring untuk pembekalan teori lintas iman dan keadilan iklim, serta sesi luring untuk materi jurnalistik dan praktik langsung di lapangan. Para narasumber memberikan materi komprehensif, dari visi program hingga pentingnya jurnalisme yang berpihak pada keberlangsungan hidup.

Sebagai bagian dari rangkaian program SMILE, agenda selanjutnya adalah forum diskusi yang akan dilaksanakan pada 13 Juni 2025, dengan dua topik utama: “Mengadvokasi Keadilan Iklim dari Akar Rumput” dan “Keadilan Iklim, Urgensi Sampah, dan Spirit Green Rumah Ibadah.” Kemudian pada 22 Juni 2025, para peserta akan mengikuti workshop luring intensif yang mencakup pelatihan dasar jurnalistik, foto jurnalistik, serta praktik langsung merancang dan mempersiapkan liputan lapangan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BREBES, Suara Muhammadiyah - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Iqro Pimpinan Ranting Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

10 March 2025

Berita

BERAU, Suara Muhammadiyah -Holding Suara Muhammadiyah, PT Syarikat Cahaya Media, secara resmi akan m....

Suara Muhammadiyah

5 October 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pendiri dan Ketua Pembina Odesa Indonesia Budhiana Kartawijaya m....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – PT Syarikat Cahaya Media/ Suara Muhammadiyah menggelar acara ....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di tengah gurun pasir yang gersang, masyarakat Arab menamai bulan-b....

Suara Muhammadiyah

15 April 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah