JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Menteri Senior Penanggung Jawab Misi Khusus Urusan Islam Kerajaan Kamboja Oknha Datuk, Kamboja, Othsman Hassan, Senin (21/10). Kunjungan ini diterima Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim didampingi Anwar Abbas, Izzul Muslimin (Sekretaris), Imam Addaruqurni (Ketua LHKI), dan Bambang Setiaji (Ketua Majelis Diktilitbang) di Menteng Raya Jakarta Pusat.
Kunjungan ini sebagai bentuk silaturahmi sekaligus menjalin kerja sama. Adapun kerja sama yang dilakukan di berbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan untuk pendirian perguruan tinggi Muhammadiyah di Kamboja.
Saad menyambut baik kunjungan dengan kerja sama tersebut. Menurutnya, kerja sama di bidang pendidikan merupakan bentuk komitmen nyata Muhammadiyah dalam misi memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pembicaraan (selama pertemuan) sangat prospektif dan produktif. Langkah-langkah yang akan dilakukan Muhammadiyah dalam konteks kerja sama ini kita akan ke sana (Kamboja) salah satunya yang membidangi pendidikan (Majelis Diktilitbang) dan ada Sekretaris PP Muhammadiyah,” ujarnya.
Saad mengatakan, lewat kerja sama ini, Muhammadiyah akan membuka kerja sama dalam bentuk beasiswa magister. Beasiswa tersebut untuk diprioritaskan pada program studi manajemen, bisnis, IT, dan keagamaan.
“Itu nanti juga akan disiapkan menjadi dosen ketika Muhammadiyah membikin universitas di Kamboja. Dalam konteks ini kemudian tentu kita berkepentingan untuk membawa misi-misi Islam dan Muhammadiyah ke Kamboja,” jelasnya.
Saad menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada rombongan dari Kamboja yang telah menjalin kerja sama dengan Muhammadiyah. Ia mengharapkan ke depan akan ada kerja sama di bidang lainnya untuk meluaskan kontribusi yang melahirkan kemaslahatan tidak hanya untuk Muhammadiyah, tetapi masyarakat luas.
“Insyaallah ke depan akan lebih baik lagi dan prospektif. Dan dengan pertolongan, permudahan, dan lindungan dari Allah, Insyaallah maksud baik gerak Muhammadiyah yang secara global dapat terwujud. Itu menjadi bagian penting dan ini implikasi dari misi Islam rahmatan lil ‘alamin. Insyaallah Muhammadiyah akan bergerak terus dalam konteks hubungan-hubungan yang bersifat global,” bebernya.
Sementara, Othsman mengharapkan agar Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi di Kamboja. “Sekatang ini di Kamboja belum ada Islamic University,” ungkapnya.
Maka, demham melihat kiprah Muhammadiyah lebih dari 1 abad bergerak di bidang pendidikan, Othsman sangat yakin dan optimis kerja sama tersebut bisa hadir perguruan tinggi Muhammadiyah di Kamboja dengan membawa nilai-nilai Islam berkemajuan.
“Kami lihat Muhammadiyah sudah ada pengalaman dan sudah ada 172 perguruan tinggi. Itu pun Muhammadiyah baru buka di Malaysia dan Australia. Kalau sudah ada perguruan tinggi Muhammadiyah di Kamboja, Insyaallah membesarkan Islam kita. Saya harap dan saya percaya kerja sama dengan Muhammadiyah Insyaallah hasil yang terbaik,” tegasnya.
Bersamaan dengan itu, Othsman menyampaikan terima kasih karena Muhammadiyah telah memberikan beasiswa magister kepada 20 orang mahasiswa Kamboja untuk melanjutkan studinya. “Banyak terima kasih kepada Muhammadiyah,” tandasnya. (Cris)
