PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Sebanyak lebih dari 80 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) yang merupakan penerima Hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), serta mahasiswa penerima hibah Program Kreativitas Mahasiswa Skim Kewirausahaan, dan mahasiswa tenant Program Kewirausahaan Berbasis Mahasiswa (KBM) Tahun 2024, mengikuti pelatihan dan pendampingan kewirausahaan yang ditaja oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kewirausahaan Umri pada Selasa (30/7/2024) bertempat di Auditorium Gedung Rektorat Umri.
Workshop yang dilaksanakan sehari penuh ini menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, diantaranya Indra Barlian SSn MCom yang membahas tentang strategi pengembangan bisnis dan branding produk.
Penyuluh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau ini, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Branding yang dapat diterima masyarakat ada tiga hal yang perlu dilakukan.
“Ada tiga langkah agar brand dapat diterima masyarakat, pertama melalui pengembangan produk dengan cara memiliki ciri khas dan label. Selanjutnya langkah kedua melalui kemasan indentitas, serta ketiga melakukan komunikasi produk dimaksud. Sedangkan proses komunikasi merupakan cara menyampaikan Brand, position, value ke target atau calon konsumen,” ujar Indra.
Pembicara selanjutnya yaitu Dyas Andika mengulas tentang digital marketing. Ia menyebutkan bahwa saat ini digital marketing sangat penting untuk membangun pemasaran.
“Digital marketing merupakan semua usaha pemasaran yang memanfaatkan sarana atau alat elektronik serta internet. Semua strategi digital dan channel marketing yang digunakan untuk tetap terhubung dengan konsumen secara online adalah digital marketing,” ujarnya.
Sedangkan hadir sebagai pembicara ketiga ialah Yogie Pratama yang mengurai tentang pengelolaan keuangan usaha. Businessman dan business coach ini menyampaikan bahwa dalam membangun suatu bisnis sedikitnya ada empat hal penting yang perlu diperhatikan yaitu operasional, pemasaran, keuangan, dan SDM.
Yogie juga menjelaskan, bahwa ada beberapa kesalahan seseorang pengusaha pemula terhadap keuangan usaha, yaitu tidak memiliki target pendapatan yang ingin dicapai, serta tidak adanya perencanaan keuangan, bahkan tidak memiliki pencatatan atau laporan keuangan. Kondisi tersebut juga disebabkan tidak adanya pemisahan antara uang pribadi dengan uang usaha serta pengeluaran uang usaha tanpa terukur.
Kepala UPT. Kewirausahaan Umri Denny Astrie Anggraini MT, dalam pengantar workshop menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama UPT Kewirausahaan Umri yang didukung Tim Pengembangan Prestasi Mahasiswa (TPPM) serta tim pelaksana Pengabdian Masyarakat Skim Kewirausahaan Berbasis Mahasiswa (KBM) Umri.
“Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada institusi yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa Umri untuk berwirausaha serta membangun jiwa entrepreneur-nya, diantaranya Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Hibah P2MW dan PKM-K,” ujar Denny.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan terimakasih kepada Dirjen Diktiristek serta Tim yang sudah meneyelenggarakan kegiatan ini. “Rasa terimakasih kami sampaikan kepada Dirjen Diktiristek Kemendikbud Ristek Dikti melalui pendanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Kewirausahaan Berbasiskan Mahasiswa serta buat Pimpinan Umri melalui tim UPT Kewirausahaan dan Tim Pengembangan Prestasi Mahasiswa yang sudah memfasilitasi kegiatan ini,” tutup Denny. (Muhansir)