BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyelenggarakan kuliah umum dengan tema "Digitalitas dan Media" pada Jumat (12/07/2024). Acara ini diadakan di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan dan dihadiri oleh Wakil Rektor I UM Bandung, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UM Bandung, Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UM Bandung, serta para mahasiswa.
Ketua Pelaksana Roni Tabroni menyatakan bahwa acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 10 yang diselenggarakan oleh MPI PP Muhammadiyah dan LUKW Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Roni mengatakan bahwa kuliah umum ini membahas tentang isu-isu digitalisasi dalam konteks akademik. Menurut Roni, kurikulum saat ini mulai memasukkan aspek digitalisasi yang sebelumnya kurang diperhatikan dalam kurikulum lama.
Menurut Roni, saat ini masyarakat telah memasuki era digitalisasi yang telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Roni menjelaskan bahwa dunia digital terkait dengan media seperti penyiaran, yang merupakan tantangan serius bagi mahasiswa. Roni menegaskan pentingnya untuk memaknai dan mengambil manfaat dari digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari. “Saya berharap melalui kuliah umum ini, para mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru tentang bagaimana memanfaatkan media dan digitalisasi,” Roni.
Kepala BPSDMP Kominfo Kota Bandung Nur Azizah dan Anggota Dewan Pers Asep Setiawan hadir sebagai narasumber di kuliah umum ini. Pada sesi pertama, Nur Azizah menyampaikan materi tentang digitalisasi. Dia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang mengarah ke dunia digital saat ini memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kata Azizah, masyarakat perlu terus memperbarui informasi mengenai dunia digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan. "Manusia selalu berusaha meningkatkan kualitas hidup, yang tentunya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital. Orang-orang yang terlibat dalam sektor pendidikan, khususnya, harus selalu memperbarui materi perkuliahan yang terkait dengan dunia digital. Tujuannya bukan hanya menciptakan digitalisasi, tetapi juga transformasi digital."
Azizah juga menyarankan kepada mahasiswa UM Bandung untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia digital, mulai dari digital mindset, literasi digital, hingga keterampilan digital. "Silakan pelajari dan eksplorasi lebih lanjut tentang teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence," tandas Azizah.
Sementara itu, Asep Setiawan menjelaskan tentang situasi "banjir data" yang sedang dialami masyarakat saat ini, di mana informasi terus mengalir tanpa henti. Dia menekankan bahwa mahasiswa UM Bandung perlu fokus pada jenis data yang dibutuhkan saat ini. "Karena berada dalam dunia pendidikan, mahasiswa harus berfokus pada bagaimana mereka dapat memberikan dan mengakses data yang relevan dengan pendidikan," ujar Asep.
Selain itu, mahasiswa juga harus terbiasa untuk tidak terjebak dalam informasi yang tidak diperlukan dalam dunia digital. "Oleh karena itu, manajemen waktu sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk dapat mengelola banjir data ini dengan baik," tambah Asep. Dalam acara yang juga melibatkan Pusat Studi Narasi dan Pelatihan Bahasa UM Bandung ini, mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai. Mereka bertanya dan berdiskusi kritis dengan para narasumber.***(FK/FA)