Persagi Perdana SM, Mengupas Relevansi Ibadah dalam Kehidupan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
208
Niki Alma Febriana Fauzi saat menyampaikan Persagi (Pengajian Rutin Sabtu Pagi) di Grha Suara Muhammadiyah. Foto: Cris

Niki Alma Febriana Fauzi saat menyampaikan Persagi (Pengajian Rutin Sabtu Pagi) di Grha Suara Muhammadiyah. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Persagi (Pengajian Rutin Sabtu Pagi) menjadi program perdana Suara Muhammadiyah. Acara ini merupakan kolaborasi antara Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Ngampilan bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Notoprajan.

Niki Alma Febriana Fauzi, Sekretaris Bidang Organisasi dan Kaderisasi Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah didapuk menjadi narasumber dalam acara perdana tersebut membahas "Fikih Ibadah" yang dimoderatori oleh Ganjar Sri Husodo, Redaktur Suara Muhammadiyah.

Niki menyampaikan, jika ibadah menjadi keniscayaan bagi seorang hamba yang mesti ditunaikan tanpa pengecualian.

"Salah satu fitrahnya, manusia diciptakan Allah untuk senantiasa membutuhkan Tuhan dalam hidupnya. Jadi manusia itu makhluk bertuhan. Fitrahnya selalu membutuhkan Tuhan,” katanya di Ruang Aula Lantai 4 Grha Suara Muhammadiyah, Sabtu (10/5).

Niki menyebut, orientasi utama penciptaan manusia tiada lain untuk mengabdi kepada Allah. Hal ini selaras dengan Qs adz-Dzariyat [51] ayat 56.

“Karena ini adalah fitrah manusia untuk mengabdikan diri kepada Allah, maka ibadah itu sesuatu yang wajib,” jelasnya.

Dengan menempatkan diri sebagai hamba, niscaya mengetahui betapa relevansinya Tuhan dalam kehidupan. Karena itu, jalan manusia agar bisa terhubung dengan Tuhan, maka hanya dapat ditempuh melalui ibadah.

“Sebagai bentuk cara agar Allah itu bisa memberikan fasilitas kepada hamba-Nya, agar senantiasa terhubung, Allah menciptakan satu media yang disebut ibadah. Jadi ibadah itu diciptakan dan didesain oleh Allah agar manusia senantiasa terkoneksi dengan Allah,” tegasnya.

Meskipun ibadah itu didesain oleh Allah, namun kebermanfaatan ibadah tidak untuk Allah sendiri, akan tetapi hamba sendiri yang membutuhkan manfaat itu dalam kehidupannya.

“Meskipun Allah mensyariatkan ibadah, tapi ibadah itu kebermanfaatannya bukan untuk Allah, tapi justru kembali kita yang mengerjakannya,” ulasnya.

Menukil Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al-Ibadah fi al-Islam, Niki menguraikan beberapa manfaat dari implementasi ibadah. Pertama, ibadah merupakan asupan gizi untuk aspek ruhani manusia. Niki menyebut, kalau aspek ruhani ini sudah dimiliki umat Islam, maka kehidupannya akan tenang dan bahagia.

“Ruhani itu adanya dalam diri kita. Yang kalau itu sudah tercukupi, jiwa kita akan tenang. Meskipun hidupnya tidak kaya raya, tapi kalau jalinan dan hubungannya dengan Allah, Insyaallah hidupnya akan tenang,” urainya.

Kedua, ibadah kepada Allah merupakan jalan pembebasan. “Manusia kalau orientasinya hanya kepada Allah, dia akan menemukan jalan pembebasan,” bebernya. Ketiga, ibadah merupakan ujian Ilahi untuk memperinadah atau mengkilapkan kualitas manusia.

“Ibadah itu dapat memperindah dan mempercantik manusia dari kotoran-kotoran yang kecil. Jadi ibadah itu untuk membersihkan dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KALIMANTAN TENGAH, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Teng....

Suara Muhammadiyah

10 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam suasana penuh berkah Ramadhan, Bulog Muhammadiyah (BulogMu) h....

Suara Muhammadiyah

13 March 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – RRI Purwokerto menggelar acara dialog dan pagelaran musik yan....

Suara Muhammadiyah

27 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Masyarakat Indonesia memiliki spektrum yang luas untuk dapat m....

Suara Muhammadiyah

18 June 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Muhammad....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah