MALANG, Suara Muhammadiyah – Gerakan filantropi Muhammadiyah menjadi pilar penting mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Melalui Risalah Islam Berkemajuan, Muhammadiyah konsisten akan terus meningkatkan kontribusi untuk kehidupan masyarakat.
Demikian disampaikan Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief, saat mengisi Tabligh Akbar bertajuk Meneguhkan Filantropi menuju Indonesia Maju dan Sejahtera, Minggu (29/12) di Universitas Brawijaya Malang.
Kaitannya dengan gerakan filantropi, Hilman menjelaskan ada empat hal yang perlu dipahami dalam Risalah Islam Berkemajuan (RIB).
Pertama, gerakan dakwah. Muhammadiyah hadir sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang memiliki tujuan membentuk khairu ummah. Dakwah ini diperlebar geraknya melalui berbagai amal usaha, termasuk melalui Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam.
Selanjutnya, “Islam sebagai gerakan tajdid,” kata Hilman. Poin ini penting untuk menjawab berbagai persoalan seperti pendidikan dan pengelolaan zakat.
“Tajdid adalah upaya menyelesaikan tantangan zaman melalui ijtihad dan inovasi. Contohnya pengelolaan haji yang membutuhkan efisiensi yang luar biasa,” tambah Hilman yang juga merupakan Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama RI.
Pilar ketiga, Islam sebagai gerakan ilmu. Dijelaskannya Muhammadiyah perlu mencetak manajer-manajer berkompeten untuk mengelola amal usaha seperti klinik, rumah sakit, dan perguruan tinggi.
“Keberhasilan organisasi ini bertumpu pada pengelolaan yang berbasis ilmu,” tegasnya.
Keempat atau yang terakhir, Islam Berkemajuan sebagai gerakan filantropi Muhammadiyah mengedepankan gerakan amal. Hilman menegaskan jika amal saleh adalah artikulasi dalam ranah sosial, politik, dan ekonomi.
“Amal Usaha Muhammadiyah baik sekolah, rumah sakit maupun lembaga zakat adalah wujud nyata amal saleh yang memberikan manfaat luas kepada masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya tabligh akbar, kegiatan ini dirangkai dengan peresmian Gedung Lazismu Kota Malang. Ini menjadi momentum untuk memperkuat gerakan filantropi Muhammadiyah.
Lazismu harus terus berinovasi, ujar Hilman, “Untuk memastikan amanah masyarakat dikelola secara profesional dan transparan,” katanya. Dirinya juga mendorong masyarakat untuk mempercayakan zakatnya melalui Lazismu agar manfaatnya dapat dikelola secara maksimal dan memberikan dampak besar bagi umat. (Jan)