PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Di hari ketiga kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru dan Masa Ta’aruf (PKKMB dan Masta) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Tahun 2025, menghadirkan Anggota Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof Johni Najwan, SH MH PhD., sebagai narasumber utama. Kegiatan ini berlangsung di halaman kampus utama Umri, Rabu (17/9/2025).
Sesi pemaparan materi oleh Dewan Eksekutif BAN-PT ini, dipandu oleh Dekan Fakultas Hukum Dr R Desril, MH., bertajuk “Pengenalan Sistem Perguruan Tinggi di Indonesia”.
Dalam penyampaian materinya, Prof Johni—yang juga mantan Rektor Universitas Jambi ini—menyoroti dinamika dan tantangan besar pendidikan tinggi di era digital, khususnya terkait perkembangan pesat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
“Jika sistem pendidikan tinggi tidak beradaptasi dengan era digital, maka akan tersingkir. Teknologi bisa menjadi tantangan sekaligus peluang,” tegasnya.
Menurutnya, kecerdasan teknologi saja tidak cukup menjadi bekal generasi muda. Keberhasilan seseorang justru sangat ditentukan oleh keseimbangan antara kecerdasan emosional dan spiritual.
“Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan teknologi, tetapi juga kecerdasan emosional sebesar 30 persen dan kecerdasan spiritual sebesar 50 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan, mahasiswa abad ke-21 harus memiliki keterampilan dasar sesuai bidang keilmuan, literasi teknologi, serta kemampuan problem solving. Tanpa itu, lulusan perguruan tinggi akan sulit bersaing di tengah derasnya arus perubahan zaman.
Lebih lanjut, Prof Johni menekankan pentingnya kepemimpinan pendidikan yang inovatif, kreatif, kolaboratif, dan tanggap terhadap isu keberlanjutan. Kepemimpinan seperti itu, menurutnya, perlu berjalan seiring dengan pembentukan karakter mahasiswa sebagai insan berilmu sekaligus berakhlak.
Mengakhiri pemaparannya, ia berpesan kepada tiga ribuan mahasiswa baru Umri agar menempuh pendidikan dengan sungguh-sungguh, berintegritas, dan bertakwa. “Saya berharap kalian mampu menjadi generasi yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global, serta berkontribusi positif bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. (Syae)