PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah - Pendidikan Kader Ulama Muhammadiyah (PKUM) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menggelar acara Baitul Arqam Purna Studi dan Wisuda Mahasantri Angkatan 2019 dan 2020 dengan tema "Anak Panah Sang Pencerah Merambah Daerah" di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (13/7/24). Acara ini diikuti 12 Wisudawan/wati dari berbagai program studi yang ada di Fakultas Agama Islam (FAI) UMPR.
Acara Baitul Arqam Purna Studi dan Wisuda tersebut dihadiri oleh Ayahanda Drs. Mulyono, M.Pd selaku Sekretaris PWM Kalteng, Ibunda Hj. Sanawiyah, S.Ag., M.H selaku Wakil Rektor IV UMPR dan Ketua PWA Kalteng, Ayahanda H. Muhammad Zuhri, S.HI., M.Pd.I selaku Wakil Ketua PWM Kalteng Bidang Tarjih dan Tajdid, Drs. H. Rois Mahfud, M.Pd selaku Ketua Majelis Tabligh PWM Kalteng, Direktur LazisMu Kalteng, Koordinator AIK UMPR, Dekan, Wakil Dekan, dan seluruh Kepala Program Studi FAI, Ayahanda Dr. H. Norcahyono, S.Pd.I., M.HI.
Baitul Arqam Purna Studi dan Wisuda PKUM UMPR Mahasantri Angkatan 2019 dan 2020 merupakan acara yang dilaksanakan sebagai wadah memperdalam serta memperkuat kembali pemahaman nilai-nilai keIslaman dan Kemuhammadiyahan, mengasah keterampilan leadership, serta mempererat solidaritas di antara alumni. Kemudian membentuk database alumni yang terstruktur, sehingga memudahkan koordinasi dan komunikasi dalam rangka mengimplementasikan berbagai program dan kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangan Muhammadiyah dan masyarakat luas.
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Aris Pratama Gunawan, S.H selaku ketua panitia dalam laporannya.
"Hari ini peserta Baitul Arqam Purna Studi dan Wisuda PKUM UMPR adalah mereka Mahasantri Angkatan 2019 dan 2020. Karena Alhamdulillah dibantu juga oleh dosen-dosen di Fakultas Agama islam, mereka telah mengakhiri masa studinya dalam artian Mahasantri Angkatan 2019 dan 2020 PKUM UMPR sudah selesai melaksanakan sidang skripsi dan masih menunggu yudisium dan menunggu pelaksanaan wisuda pada tahun 2024 ini," terangnya.
Aris menambahkan harapan dilaksanakannya acara tersebut yakni para alumni bisa kembali merambah ke daerah masing-masing dan mengabdi pada Persyarikatan Muhammadiyah.
"Kami harapkan setelah diwisuda ataupun setelah acara Baitul Arqam Purna Studi ini para Alumni Mahasantri Angkatan 2019 dan 2020 PKUM UMPR bisa kembali ke daerah masing-masing. Untuk mengabdi dan menggembirakan persyarikatan di sana, khususnya diranah dakwah dan tabligh. Tidak lagi berpusat di Kota Palangka Raya, tetapi mencari tempat-tempat yang belum tersentuh oleh kader putra maupun putri Muhammadiyah," harapnya.
Sambutan pertama diberikan oleh Wakil Rektor IV UMPR, Ibunda Hj. Sanawiyah, S.Ag., M.H. Beliau menyampaikan kebanggaan kepada para Wisudawan/wati atau alumni yang menjadi peserta pada acara tersebut.
"Kami selaku Pimpinan UMPR mengapresiasi acara ini. Dengan penuh kebanggaan kami melepaskan mahasantri angkatan tersebut kembali ke daerah, menjadi kader terbaik Muhammadiyah khususnya di Kalimantan Tengah. Harapan kami, jadilah pendiri Cabang dan Ranting Muhammadiyah atau 'Aisyiyah, juga mendirikan Amal Usaha Muhammadiyah dimanapun kalian berada," tuturnya.
Beliau berpesan kepada seluruh peserta acara tersebut untuk selalu menjaga niat karena Allah dalam melakukan segala sesuatu.
"Jika niat karena Allah, Insyaa Allah akan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam perjuangan mengabdi di Muhammadiyah," pesannya.
Ayahanda Drs. Mulyono, M.Pd selaku Sekretaris PWM Kalteng menyampaikan sambutan kedua sekaligus membuka acara tersebut, menjelaskan peluang serta tantangan zaman yang kita hadapi sebagai kader Muhammadiyah.
"Organisasi Muhammadiyah adalah organisasi terbesar di dunia. Kalau dikatakan organisasi Muhammadiyah nanti prosesnya akan seperti kurva, dimulai dari nol yang mana KH. Ahmad Dahlan merintis mendirikan Muhammadiyah hingga saat ini Muhammadiyah sudah berada di puncaknya, akhirnya setelah sampai puncak maka akan turun. Oleh sebab itu, tantangan yang sedang kita hadapi ialah jangan sampai kurva tersebut menurun. Salah satunya yaitu kader Muhammadiyah yang semakin sedikit dan tidak berkembang. Ini yang mengkhawatirkan kita semua, terkhusus di Kalimantan Tengah," jelasnya.
Beliau menutup sambutannya dengan memberikan motivasi kepada seluruh Mahasantri PKUM UMPR, bahwa peluang dan tantangan bukanlah sesuatu menakutkan. Namun harus menjadi semangat baru dalam berdakwah.
"Apa yang saya sampaikan ini semoga tidak menjadikan kita pesimis, namun menjadi optimisme pada jiwa-jiwa kader persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga keberadaan dan kebermanfaatkan kita semoga menjadi amal jariyah di sisi Allah Swt.," tutupnya.
Sarli Wahyudi, S.Pd, selaku perwakilan Mahasantri Putra PKUM UMPR menceritakan manfaat yang ia dapatkan selama menjadi Mahasantri PKUM UMPR.
"Pertama, bisa mengenal Pimpinan Muhammadiyah yang ada di Palangka Raya sehingga bisa menambah relasi lebih luas. Kedua, mendapatkan teman dari berbagai daerah dan berbeda watak sehingga tantangan untuk saya bisa meningkatkan ilmu tentang bersosialisasi, dan yang terakhir pastinya mendapatkan banyak ilmu yang berlimpah, tentang ilmu agama, Kemuhammadiyahan dan masih banyak lagi," terangnya.
Kemudian kesan dan pesan serta harapan dari Mahasantri Putri PKUM UMPR diwakili oleh Yulian Rahmah, S.Pd.
"PKUM menjadi guru bijak, teman setia dalam menjelajahi khazanah ilmu, tempat jiwa terbentuk, karakter terukir dengan bimbingan kasih. Ruang-ruang diskusinya menjadi tempat ide-ide berkembang, koridornya menjadi tempat kreativitas yg dipadukan dengan kecerdasan kemudian menghasilkan inovasi. Semoga mahasantri pkum dapat menjadi pemimpin yang mampu memberikan kontribusi positif , menjadi jembatan perbedaan dan mampu menginspirasi untuk perubahan-perubahan yang berarti," harapnya.