PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah - Di tengah maraknya penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang banyak menimbulkan pro dan kontra negara di dunia, Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar pelatihan penggunaan tekhnologi kecerdasan buatan tersebut kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan.
Insan Adha Hasibuan selaku panitia kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan tata cara penggunaan tekhnologi AI yang digadang-gadangkan akan menjadi patron perkembangan tekhnologi terbarukan.
"Di era digital saat ini, teknologi melaju semakin pesat dan tak terhindarkan, termasuk teknologi termutakhir AI. Alih-alih dapat menggantikan manusia dalam pekerjaan, pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan positif AI dan teknologi lainnya untuk dunia pendidikan," sebutnya. Kamis(05/10).
Wakil mudir bidang pengasuhan santri itu juga menambahkan bahwa melalui bidang pendidikan, pihaknya terus mensosialisasikan kepada semua tenaga pendidik dan kependidikan termasuk manajemen pondok pesantren, untuk fokus pada pengembangan AI dan teknologi digital lainnya. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan dan kecakapan agar semua stakeholder, siap menerima perkembangan teknologi yang tidak bisa dihindari.
Dr. Derliana, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai tenaga pendidik dan kependidikan mesti terus mengupdate dan upgrade kemampuan, agar tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Dikatakannya bahwa ada tiga hal yang menjadi penentu keberhasilan seseorang. Ketiganya itu adalah Hati, Otak, Skil.
"Sebagai manusia kita mesti memiliki 3 hal yang akan ketiganya sebagai penentu akan keberhasilan seseorang. Jika ketiganya seimbang maka keberhasilan akan menjumpainya. Tiga hal tersebut Hati yang bersih, Otak yang terus berkembang dan berinovasi, Skill yang mumpuni akan mengantarkan kita sukses," ujarnya.
Ditambahkannya bahwa sebagai lembaga pendidikan, KAUMAN harus siap dengan segala situasi dan kondisi terhadap perkembangan tekhnologi. Baginya hal ini merupakan tantangan tersendiri untuk terus berinovasi dalam melahirkan lulusan-lulusan terbaik.
“DNA nya Muhammadiyah itu harus siap menghadapi tantangan zaman, karena itu kita ingin meningkatkan kemampuan gurunya dulu, untuk mendorong anak didik supaya memiliki kemampuan digital. Orang yang paling cerdas itu orang yang mampu mengikuti perkembangan, sekarang digitalisasi sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan selama dua hari ini, Pesantren KAUMAN akan berbagi wawasan mengenai AI, tantangan penerapan literasi digital, pemanfaatan teknologi informasi, serta ekosistem pendidikan yang modern, dengan harapan dapat memberikan panduan terkini bagi civitas akademika pondok pesantren Kauman Muhammadiyah. Hal ini, jelas Derliana, dapat dicapai bila pihak manajemen pesantren mampu beradaptasi dan mengarahkan peserta didik untuk memanfaatkan teknologi AI ke arah yang lebih positif.
“Mungkin ke depan akan banyak kegiatan yang tidak perlu lagi dilakukan manusia, tekhnologi akan mendominasi. Ini menurut saya luar biasa, namun sehebat apapun alatnya yang terpenting itu adalah penggunannya. Tekhnologi hanya sebagai alat, penentunya tetap manusia penggerak alat tersebut. Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain. Itu sasaran yang akan kita capai lewat aplikasi ini. Guru-guru harus mampu bersikap dan mengarahkan peserta didik bagaimana berada di situasi ini dan mampu ikut berinovasi dalam AI,” katanya.
Bertempat di aula buya HAMKA, pelatihan tersebut menggundang salah satu animator Sumatra Barat yang juga seorang dosen Politeknik Negri Padang, Taufik Gusman, S.St., M.Ds. Dalam paparannya Taufik mengajak peserta pelatihan untuk mengenal lebih jauh tentang tekhnologi AI. Disamping itu Taufik juga mengajarkan tentang penggunaan aplikasi tersebut sehingga di akhir acara, para peserta sudah bisa membuat teks to Voice, Ilustrasi AI, membuat Logo Pribadi, serta Animasi pendek. (JE Darwis/Riz)