PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pos Bantuan Hukum (Posbakum) 'Aisyiyah Kalimantan Tengah hadiri kegiatan sosialisasi pencegahan ekstremisme yang mengarah pada terorisme dan penyalahgunaan narkoba oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Aurila Hotel, Palangka Raya, Senin (2/12).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pimpinan lembaga, organisasi, majelis taklim, serta sejumlah undangan, termasuk Ketua DPW PKK Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Tengah, Forkopimda, instansi vertikal, dan mitra Kesbangpol Provinsi Kalimantan Tengah.
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Dr. Katma F. Dirun menekankan pentingnya peran ibu dalam masyarakat. Bahwa peran ibu adalah pendidik pertama yang memberikan pengaruh besar kepada generasi muda.“Melalui peran ibu di keluarga, kita bisa membangun kesadaran sejak dini untuk mencegah bahaya ekstremisme dan penyalahgunaan narkoba,” kata Katma.
Diketahui kegiatan tersebut merupakan bagian dari Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan (RAN-PE) yang diterapkan di Provinsi Kalimantan Tengah, sekaligus mendukung upaya mewujudkan wilayah yang bersih dari penyalahgunaan narkotika.
Ketua Posbakum 'Aisyiyah Kalimantan Tengah, Dr. Sanawiah memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi tersebut. “Sebagai organisasi perempuan, kami sangat mendukung acara ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Sanawiah yang juga merupakan Ketua PW 'Aisyiyah Kalteng itu berpendapat bahwa upaya sosialisasi diperlukan dalam rangka pencegahan sedini mungkin tentang potensi terorisme dan penyalahgunaan narkoba."Upaya seperti ini sangat diperlukan untuk mencegah sedini mungkin hal-hal yang tidak diinginkan, sekaligus menciptakan ketentraman dan keamanan di masyarakat," jelasnya.
"Peran ibu-ibu dalam keluarga tidak bisa diremehkan karena mereka adalah pilar penting dalam membentuk generasi yang kuat dan tangguh," pungkasnya. Dua orang narasumber dihadirkan untuk memberikan pemaparan materi mendalam, diantaranya adalah Wahyudi selaku perwakilan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah membawakan materi bertajuk “Peran Keluarga dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Masyarakat.”
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa keluarga, khususnya peran orang tua, menjadi benteng utama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yang kerap menyasar generasi muda. Sementara itu, Ganjar Satrio mewakili Densus 88 Anti Terorisme (ATR) Kalimantan Tengah memberikan materi mengenai “Strategi Penanganan Terorisme dan Radikalisme.”
Ia menyoroti pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam mendeteksi dini potensi ancaman ekstremisme. Langkah-langkah strategis seperti memperkuat wawasan kebangsaan dan meningkatkan komunikasi antarwarga menjadi kunci penting dalam pencegahan radikalisme. (Hap/Ahaf/Lik)